Imam Ath-Thahawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Hanafiyah menggunakan HotCat |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (10), Beliau → Dia (6) |
||
Baris 2:
== Nama dan Nasabnya ==
==Biografi==
=== Lahir Dan Zamannya ===
Imam Thahawi lahir tahun 239 H. Imam ath-Thahawi adalah sezaman dengan para imam ahli Huffazh para pengarang/penyusun enam buku induk hadits ([[Kutubus Sittah]]), dan bersama-sama dengan mereka dalam riwayat hadits. Umur
Bapaknya, Muhammad bin Salaamah adalah seorang cendekiawan ilmu dan bashar dalam syi’ir dan periwayatannya. Sedangkan ibunya termasuk dalam Ash-haab asy-Syafi’i yang aktif dalam majlisnya. Kemudian pamannya adalah Imam Al-Muzanni, salah seorang yang paling faqih dari Ash-haab asy-Syafi’i yang banyak menyebarkan ilmunya.
Sebagian besar menduga bahwa dasar kecendekiawanannya adalah di rumah, yang kemudian lebih didukung dengan adanya halaqah ilmu yang didirikan di masjid Amr bin al-‘Ash. Menghafal al-Qur’an dari Syeikhnya, Abu Zakaria Yahya bin Muhammad bin ‘Amrus, yang diberi predikat: “Tidak ada yang keluar darinya kecuali telah hafal al-Qur’an.” Kemudian bertafaquh (belajar mendalami agama) pada pamannya –al-Muzanni, dan sami’a (mendengar) darinya kitab Mukhtasharnya yang bersandar pada ilmu Syafi’i dan makna-makna perkataannya. Dan
===Pindah mazhab dari Syafi’i ke Hanafi===
Al-Imam ath-Thahawi belajar pada pamannya sendiri Al-Muzanni dan mendengar periwayatan pamannya dari Al-Imam Asy-Syafi'i. Tatkala
# Karena
# Tulisan-tulisan ilmiah yang ada, yang banyak disimak para tokoh madzhab Syafi’i dan madzhab Hanafi.
# Tashnifat (karangan-karangan) yang banyak dikarang oleh kedua madzhab itu yang berisi perdebatan antara kedua madzhab itu dalam beberapa masalah. Seperti karangan al-Muzanni dengan kitabnya al-Mukhtashar yang berisi bantahan-bantahan terhadap Abi Hanifah dalam beberapa masalah.
# Banyaknya halaqah ilmu yang ada di masjid Amr bin al-‘Ash tetangganya mengkondisikan
# Banyak [[syeikh]] yang mengambil pendapat dari madzhab Abi Hanifah, baik dari Mesir maupun Syam dalam rangka menunaikan tugasnya sebagai qadli, seperti al-Qadli Bakar bin Qutaibah dan Ibnu Abi Imran serta Abi Khazim.
Akan tetapi perlu diketahui bahwa perpindahan madzhabnya itu tidaklah bertujuan untuk mengasingkan diri dan mengingkari madzhab yang ia tinggalkan, karena hal ini banyak terjadi di kalangan ahli ilmu ketika itu yang berpindah dari satu madzhab ke madzhab lainnya tanpa meningkari madzhab sebelumnya. Bahkan pengikut Syafi’i yang paling terkenal sebelumnya adalah seorang yang bermadzhab Maliki, dan di antara mereka ada yang menjadi syeikhnya (gurunya) ath-Thahawi. Tidak ada tujuan untuk menyeru pada ‘[[ashabiyah]] (fanatisme) atau taklid, tetapi yang dicari adalah dalil, kemantapan, dan hujjah yang lebih mendekati kebenaran.
Diantara guru-guru
Diantara murid-murid
Al-Imam Ath-Thahawi adalah orang berilmu yang memiliki keutamaan.
Ibnu Yunus memberi pernyataan tentang
===Kitab-Kitab Karyanya===
|