Dharmakirti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 15 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q457990
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (9), Beliau → Dia (8)
Baris 1:
{{gabungke|Dharmarakshita (Sumatera)}}
'''Dharmakirti''' atau '''Serlingpa Dharmakirti''' atau yang dikenal juga dengan sebutan '''Suvarnadvipi Dharmakirti''' adalah seorang pangeran dari silsilah [[Sriwijaya|Sri-Vijayendra-Raja]] yang masih termasuk dalam silsilah [[Dinasti Syailendra]]. BeliauDia juga dikenal sebagai guru besar [[Buddhis]] di [[Sumatera]] pada abad ke-10. Dalam sejarahnya, Serlingpa Dharmakirti pernah menjadi guru dari [[Atisha]], seorang yang nantinya berperan penting dalam membangun gelombang kedua [[Buddhisme]] di [[Tibet]]. Salah satu hasil karya penting yang beliaudia hasilkan adalah ’[[Wheel of Sharp Weapons]]’(Tib. blo-sbyong mtshon-cha 'khor-lo), yang merupakan catatan penting bagi aliran [[Mahayana]].
 
== Atisha (Murid Serlingpa Dharmakirti) ==
Atisha lahir sekitar [[980]] M sebagai seorang pangeran di [[Bengali]] Timur. BeliauDia mempelajari semua jenis kitab suci, baik kitab suci aliran Mahayana maupun [[Hinayana]], di bawah bimbingan Guru Besar bernama [[Rahula]]. Setelah menjadi seorang Guru Besar, beliaudia masih ragu akan jalan terbaik mana yang dapat membawanya dengan cepat menuju [[Pencerahan Agung]]. Hingga akhirnya, ketika beliaudia bepradaksina di [[Bodh Gaya]], ia tersadarkan dari keraguannya. BeliauDia menyadari bahwa [[Bodhicitta]] adalah jalan terbaik yang selama ini beliaudia cari. Kemudian, beliaudia pun mencari Guru Besar terbaik pada masa itu, yaitu Y.M. Serlingpa Dharmakirti di [[Sriwijaya]], [[Sumatera]], [[Indonesia]]. Selama kurang lebih 12 tahun beliaudia belajar di bawah bimbingan Y.M. Serlingpa, hingga beliaudia mendapat [[Lojong]], suatu metode untuk mengembangkan Bodhicitta dengan cara melatih pikiran menyamakan dan menukar diri sendiri dengan makhluk yang lain; juga menerima dan memberi [[Tonglen|Tong-Len]], yaitu berlatih secara sukarela menerima beban kesengsaraan dan penderitaan dari makhluk lain dan memberikan kepada yang lain segala kesehatan dan kebahagiaan. BeliauDia merupakan pandita Buddhis terbesar di abad ke-11 Masehi, juga Pemimpin [[Universitas Vikramasila]] ( Pusat pendidikan Buddhis besar terakhir di [[India]]). Setelahnya, beliaudia menghabiskan 12 tahun terakhirnya, untuk mengajar dan menyebarkan [[Buddha Dharma]] di Tibet.
 
== Dagpo Rinpoche Lobsang Jhampel Jhampo Gyatso (Reinkarnasi Serlingpa Dharmakirti) ==
[[Berkas:DagpoRinpoche.jpg|thumb|Dagpo Rinpoche, juga dikenal dengan nama Bamchoe Rinpoche, lahir pada tahun 1932 di wilayah bagian KOngpo, di tenggara Tibet.]]
BeliauDia lahir di Tibet pada tahun [[1932]], diyakini dan dikukuhkan oleh H.H [[Dalai Lama ke-13]] sebagai reinkarnasi dari Suvarnadvipi Dharmakirti. BeliauDia tumbuh dalam tradisi keviharaan yang ketat, dibawah bimbingan Guru-guru Besar seperti [[Kyabje Trijang Rinpoche]], [[Kyabje Ling Rinpoche]], H.H [[Dalai Lama ke-14]]. BeliauDia menyelesaikan pelajaran lima teks besar, yaitu [[Pramana]], [[Paramita]], [[Madyamika]], [[Abhi dharma]], [[Vinaya]], serta [[Tantra]] dan [[Lamrim]]. Saat ini di Tibet, Dagpo Rinpoche dikenal dengan nama lama Serlingpa dan merupakan pemegang tunggal silsilah ajaran Bodhicitta yang otentik terutama tentang Tujuh instruksi menukar diri dengan makhluk lain. BeliauDia mengunjungi Indonesia pada tahun 1988, dan sejak saat itu beliaudia datang ke Indonesia setiap tahunnya untuk mengajarkan Dharma.
 
== Referensi ==