Sistem Penamaan Domain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 27.111.51.202) dan mengembalikan revisi 7554571 oleh Kenrick95Bot
Baris 58:
Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan ''DNS resolver'' - mereka berhadapan dengan program seperti [[Browser web|web brower]] ([[Firefox|Mozilla Firefox]], [[Safari (browser web)|Safari]], [[Opera (perangkat lunak)|Opera]], [[Internet Explorer]], [[Netscape Navigator|Netscape]], [[Konqueror]] dan lain-lain dan klien mail ([[Outlook Express]], [[Mozilla Thunderbird]] dan lain-lain). Ketika user melakukan aktivitas yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris semua aktivitas yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke ''DNS Resolver'' yang ada di dalam [[sistem operasi]].
 
''DNS resolver'' akan selalu memiliki ''cache'' (lihat di atas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika ''cache'' dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, ''resolver'' akan menggunakan nilai yang ada di dalam ''cache'' kepada program yang memerlukan. Kalau ''cache'' tidak memiliki jawabannya, ''resolver'' akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk kebanyakan pengguna di rumah, [[Internet Service Provider|Internet Service Provider(ISP)]] yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau menggunakan [[Dynamic Host Configuration Protocol|DHCP]] untuk melakukan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti [[Google Public DNS]] ataupun [[OpenDNS]],<ref name="setting">[http://www.infoteknologi.com/windows/cara-setting-dns-di-windows-7-dan-xp/ Setting DNS di Windows]</ref>, maka ''DNS resolver'' akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di ''Teori DNS'', baik mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada ''DNS resolver''; diasumsikan telah ditemukan jawaban, ''resolver'' akan menyimpan hasilnya di ''cache'' untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang meminta pencarian DNS tersebut.
 
Sebagai bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti ''web browser'' juga memiliki DNS ''cache'' mereka sendiri, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan referensi ''DNS resolver'', yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan ''[[debug]]'' DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. ''Cache'' seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit.