Kerajaan Galuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Andriana08 (bicara | kontrib)
k Menambahkan referensi
Baris 28:
{{Sejarah Indonesia}}
 
'''Kerajaan Galuh''' adalah suatu kerajaan [[Sunda]] di pulau Jawa, yang wilayahnya terletak antara [[Sungai Citarum]] di sebelah barat dan Sungai [[Ci Serayu]] juga Cipamali (Kali Brebes) di sebelah timur. Kerajaan ini adalah penerus dari kerajaan [[Kendan]], bawahan [[Tarumanagara]].<ref>[http://wangsit-siliwangi.blogspot.com/2013/03/sejarah-kerajaan-galuh-prabu-siliwangi.html Wangsit Siliwangi, diakses 13 Feb 2015]</ref><ref>[https://universitasgaluhfkipsejarah.wordpress.com/2012/04/15/sejarah-kerajaan-galuh/ Universitas Galuh, diakses 13 Feb 2015]</ref><ref>[http://www.prabugaluhpakuan.com Prabu Galuh Pakuan, diakses 13 Feb 2015]</ref>
 
Sejarah mengenai Kerajaan Galuh ada pada naskah kuno ''[[Carita Parahiyangan]]'', suatu [[naskah]] berbahasa [[Sunda]] yang ditulis pada awal abad ke-16. Dalam naskah tersebut, ceritera mengenai Kerajaan Galuh dimulai waktu Rahiyangta ri Medangjati yang menjadi raja resi selama lima belas tahun. Selanjutnya, kekuasaan ini diwariskan kepada putranya di Galuh yaitu Sang Wretikandayun.<ref>[http://galoehsalaka.blogspot.com/p/sejarah-kerajaan-galuh-ciamis.html Galoeh Salaka, diakses 13 Feb 2015]</ref>
 
Saat Linggawarman, raja Tarumanagara yang berkuasa dari tahun [[666]] meninggal dunia pada tahun [[669]], kekuasaan Tarumanagara jatuh ke [[Tarusbawa]], menantunya dari Sundapura, salah satu wilayah di bawah Tarumanagara. Karena Tarubawa memindahkan kekuasaan Tarumanagara ke Sundapura, pihak Galuh, dipimpin oleh Wretikandayun (berkuasa dari tahun [[612]]), memilih untuk berdiri sebagai kerajaan mandiri. Adapun untuk berbagi wilayah, Galuh dan [[Kerajaan Sunda|Sunda]] sepakat menjadikan [[Sungai Citarum]] sebagai batasnya.
 
== Kerajaan kembar ==
Wretikandayun mempunyai tiga anak lelaki: Rahiyang Sempakwaja (menjadi resiguru di [[gunung Galunggung|Galunggung]]), Rahiyang Kidul (jadi resi di Denuh), dan Rahiyang Mandiminyak. Setelah menguasai Galuh selama sembilan puluh tahun ([[612]]-[[702]]), Wretikandayun diganti oleh Rahiyang Mandiminyak, putra bungsunya, sebab kedua kakaknya menjadi resiguru.<ref>[http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Archive/Sejarah-Indonesia/Zaman-Pra-Kolonial/Tahun-600-799/Tahun-670-Kerajaan-Sunda-Galuh-Berdiri Kidnesia, diakses 13 Feb 2015]</ref>
 
Dari Nay Pwahaci Rababu, Sempakwaja mempunyai dua anak: Demunawan dan Purbasora. Akibat tergoda oleh kecantikan iparnya, Mandiminyak sampai terseret ke perbuatan nista, sampai melahirkan Sena (atau Sang Salah). Sedangkan dari istrinya, Dewi Parwati, putra dari Ratu Sima dan Raja Kartikeyasingha, Mandiminyak mempunyai putra perempuan yang bernama Sannaha. Sannaha dan Sena lantas menikah, dan mempunyai putra yang bernama Rakryan Jambri (atau disebut Sanjaya).
 
Kakuasaan Galuh yang diwariskan pada Mandiminyak (702-[[709]]), kemudian diteruskan oleh Sena. Karena merasa punya hak mahkota dari Sempakwaja, Demunawan dan Purbasora merebut kekuasaan Galuh dari Sena (tahun [[716]]). Akibat terusir, Sena dan keluarganya lantas mengungsi ke Marapi di sebelah timur, dan menikah dengan Dewi Citrakirana, putra dari Sang Resi Padmahariwangsa, raja [[Indraprahasta]].<ref>[http://www.prabugaluhpakuan.com/kerajaan-galuh/leluhur-raja-raja-galuh Prabu Galuh Pakuan, diakses 13 Feb 2015]</ref>
 
== Raja-raja Galuh ==
Baris 516:
 
{{Kerajaan Sunda}}
== Referensi ==
 
{{reflist}}
== Rujukan ==
* '''[[Aca]]'''. 1968. ''Carita Parahiyangan: naskah titilar karuhun urang Sunda abad ka-16 Maséhi''. Yayasan Kabudayaan Nusalarang, Bandung.
* '''[[Ayatrohaedi]]'''. 2005. ''Sundakala: cuplikan sejarah Sunda berdasarkan naskah-naskah "Panitia Wangsakerta" dari Cirebon''. Pustaka Jaya, Jakarta.
Baris 523:
# Richadiana Kartakusuma (1991), Anekaragam Bahasa Prasastidi Jawa Barat Pada Abad Ke-5 Masehi sampai Ke-16 Masehi: Suatu Kajian Tentang Munculnya Bahasa Sunda. Tesis (yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dalam bidang Arkeologi). Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
* '''[[Yoséph Iskandar]]'''. 1997. ''Sejarah Jawa Barat: yuganing rajakawasa''. Geger Sunten, Bandung.
 
== Pranala luar ==
* [http://www.prabugaluhpakuan.com www.prabugaluhpakuan.com]
 
[[Kategori:Sejarah Jawa Barat]]