Datuk Kahfi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kang Ari Tea (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kang Ari Tea (bicara | kontrib)
Baris 10:
== Keterkaitan Syekh Quro dengan Syekh Nurjati ==
[[Berkas:Syech-quro 04.jpg|thumb|Makam [[Syek Quro]] yang terletak di [[Tanjungpura, Karawang Barat, Karawang|Pura Karawang]]]]
[[Syekh Quro]] merupakan utusan Raja Campa. Secara geneologis, [[Syekh Quro]] dan Syekh Nurjati adalah sama-sama saudara seketurunan dari Amir Abdullah Khanudin generasi keempat. Syekh Quro datang terlebih dahulu ke Amparan bersama rombongan dari angkatan laut Cina dari Dinasti Ming yang ketiga dengan Kaisarnya, Yung Lo (''Kaisar Cheng-tu''). Armada angkatan laut tersebut dipimpin oleh [[Laksamana Cheng Ho]] alias ''Sam Po Tay Kam''. Mereka mendarat di Muara Jati pada tahun [[1416]] M. Mereka semua telah masuk Islam. Armada tersebut hendak melakukan perjalanan melawat ke Majapahit dalam rangka menjalin persahabatan. Ketika armada tersebut sampai di [[Tanjungpura, Karawang Barat, Karawang|Pura]] [[Karawang]], [[Syekh Quro]] (Syekh Hasanudin) beserta pengiringnya turun. Syekh Quro pada akhirnya tinggal dan menyebarkan ajaran agama Islam di [[Karawang]]. Kedua tokoh ini dipandang sebagai tokoh yang mengajarkan Islam secara formal yang pertama kali di Jawa Barat. Syekh Quro di [[Karawang]] dan Syekh Nurjati di Cirebon. Ketika armada Cheng Ho singgah di Pura Karawang, Syekh Quro dan pengiringnya turun, di antara pengiringnya adalah putranya yang bernama [[Syekh Bentong]] alias Kiyai Bah Tong alias Tan Go Wat.
 
== Keharmonisan dakwah antara Cirebon dan Karawang ==
Baris 27:
Diantara murid-muridnya, murid yang tercatat sangat cerdas adalah Pangeran Walangsungsang dan Nyi Mas Ratu Rarasantang. Walaupun keduanya telah menjadi muslim sejak kecil, dan belajar ke [[Syekh Quro]], tetapi ketika datang ke pesantren Syekh Nurjati keduanya dan Nyi Indang Geulis (istri Pangeran Walangsungsang), tetap diminta kembali mengucapkan kedua kalimah ''syahadat''. Syekh Nurjati memberi pelajaran kepada mereka mulai dari yang sangat dasar (rukun Islam), tentang pelajaran tauhid sebagai dasar pondasi keimanan. Mengapa Syekh Nurjati melakukan metode pengajaran seperti kepada orang yang baru mengenal ajaran dasar Islam? Menururt Besta Basuki Kertawibawa, kemungkinan ada keraguan pada Syekh Nurjati terhadap kadar keimanan dan pengetahuan ketiganya tentang agama Islam. Hal ini dikarenakan Pangeran Walangsungsang dan Nyi Mas Ratu Rara Santang adalah putra-putri dari Raja Pajajaran yang beragama [[Hindu]] - [[Budha]]. Selain itu, pengalaman mereka tentang agama Islam masih dalam tahapan pemula. 
 
== Hubungan keluarga dengan Syekh Siti Jenar dan Adipati Kuningan ==
Syekh Nurjati ketika lahir dikenal dengan nama Syekh Datuk Kahfi, putra dari Syekh Datuk Ahmad, seorang ulama besar. Syekh Datuk Ahmad putra dari Maulana Isa, yang juga seorang tokoh agama yang berpengaruh pada jamannya. Syekh Datuk Ahmad mempunyai adik yang bernama Syekh Datuk Sholeh, ayahanda dari [[Syekh Siti Jenar]] (Abjul Jalil). 
 
Syekh Datuk Kahfi memiliki dua orang adik, yaitu laki-laki Syekh Bayanullah atau [[Syekh Maulana Akbar]] yang mempunyai pondok di Mekah, yang kemudian mengikuti jejak kakaknya berdakwah di Cirebon;, danSyekh seorangBayanullah adikmemiliki wanitaputra yang[[Syekh Maulana Arifin]] menikah dengan RajaNyai UpihRatu Malaka. Selawati Lalu(putri dariPangeran perkawinan[[Surawisesa]] tersebutcucu lahir[[Prabu lahSiliwangi]]) seorangdari putripernikahannya yangdikaruniai kelakputra menikah denganbernama [[PatiAdipati Unus|Dipati UnusKuningan]] dari Demak.
 
Seorang adik wanita yang menikah dengan Raja Upih Malaka. Lalu dari perkawinan tersebut lahir lah seorang putri yang kelak menikah dengan [[Pati Unus|Dipati Unus]] dari Demak.
 
== Silsilah ==