Kesultanan Melaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Aldnonymous (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Rujukan → Referensi using AWB
Baris 70:
Sultan Mahmud Syah memerintah Malaka sampai tahun 1511, saat ibu kota kerajaan tersebut diserang pasukan [[Portugal]] di bawah pimpinan [[Afonso de Albuquerque]]. Serangan dimulai pada [[10 Agustus]] [[1511]] dan pada [[24 Agustus]] [[1511]] Malaka jatuh kepada Portugal. Sultan Mahmud Syah kemudian melarikan diri ke [[Pulau Bintan|Bintan]] dan menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat pemerintahan baru.<ref name="Winstedt">{{cite book |last= Winstedt |first= Richard |title= A History of Malaya |publisher= Marican |year= 1962 }}</ref> Perlawanan terhadap penaklukan Portugal berlanjut, pada bulan Januari 1513 [[Patih Yunus]] dengan pasukan dari [[Kerajaan Demak|Demak]] berkekuatan 100 kapal 5000 tentara mencoba menyerang Malaka, namun serangan ini berhasil dikalahkan oleh Portugal.<ref name="Ricklefs"/> Selanjutnya untuk memperkuat posisinya di Malaka, Portugal menyisir dan menundukkan kawasan antara [[Selat Malaka]]. Pada bulan Juli 1514, de Albuquerque berhasil menundukkan Kampar, dan Raja Kampar menyatakan kesediaan dirinya sebagai vazal dari Portugal di Malaka.<ref name="Winstedt"/>
 
Sejak tahun 1518 sampai 1520, Sultan Mahmud Syah kembali bangkit dan terus melakukan perlawanan dengan menyerang kedudukan Portugal di Malaka. Namun usaha Sultan Malaka merebut kembali Malaka dari Portugal gagal. Di sisi lain Portugal juga terus memperkokoh penguasaannya atas jalur pelayaran di [[Selat Malaka]]. Pada pertengahan tahun 1521, Portugal menyerang [[Kesultanan Samudera Pasai|Pasai]], sekaligus meruntuhkan kerajaan yang juga merupakan [[sekutu]] dari Sultan Malaka.
 
Selanjutnya pada bulan Oktober 1521, pasukan Portugal dibawah pimpinan de Albuquerque mencoba menyerang Bintan untuk meredam perlawanan Sultan Malaka, namun serangan ini dapat dipatahkan oleh Sultan Mahmud Syah. Namun dalam serangan berikutnya pada [[23 Oktober]] [[1526]] Portugal berhasil membumihanguskan Bintan, dan Sultan Malaka kemudian melarikan diri ke [[Kampar]], tempat dia wafat dua tahun kemudian.<ref name="Winstedt"/> Berdasarkan [[Sulalatus Salatin]] Sultan Mahmud Syah kemudian digantikan oleh putranya [[Alauddin Syah dari Johor|Sultan Alauddin Syah]] yang kemudian tinggal di [[Pahang]] beberapa saat sebelum menetap di [[Johor]].<ref name="Andaya">{{cite book |last= Andaya |first= Leonard Y. |title= Leaves of the same tree: trade and ethnicity in the Straits of Melaka |publisher= University of Hawaii Press |year= 2008 |id= ISBN 0824831896 }}</ref> Kemudian pada masa berikutnya para pewaris Sultan Malaka setelah [[Mahmud Syah dari Malaka|Sultan Mahmud Syah]] lebih dikenal disebut dengan [[Sultan Johor]].
Baris 85:
! Periode !! Nama Raja !! Catatan dan peristiwa penting
|-
| 1405-1414 || ''Pai-li-mi-sul-la''*</br />[[Parameswara]]</br />Raja Iskandar Syah**</br />''Paramicura''**** || Berkunjung ke [[Nanjing]] dan minta pengakuan [[Kaisar Cina]]
|-
| 1414-1424 || ''Mu-kan-sa-yu-ti-er-sha''*</br />[[Megat Iskandar Syah]]</br />Raja Kecil Besar**</br />Raja Besar Muda***</br />''Chaquem Daraxa''**** || Berkunjung ke [[Nanjing]] dan mengabarkan kematian bapaknya
|-
| 1424-1444 || ''Hsi-li-ma-ha-la-che''*</br />Sri Maharaja</br />[[Muhammad Syah dari Malaka|Sultan Muhammad Syah]]**</br />Raja Tengah*** ||
|-
| 1444-1445 || ''Hsi-li-pa-mi-hsi-wa-er-tiu-pa-sha''*</br />[[Sri Parameswara Dewa Syah]]</br />Sultan Abu Syahid**</br />[[Muhammad Syah dari Malaka|Sultan Muhammad Syah]]*** ||
|-
| 1446-1459 || ''Su-lu-t'an-wu-ta-fo-na-sha''*</br />[[Mudzaffar Syah dari Malaka|Sultan Mudzaffar Syah]]**</br />''Sultan Modafaixa''**** ||
|-
| 1459-1477 || [[Mansur Syah dari Malaka|Sultan Mansur Syah]]** ||
Baris 101:
| 1488-1511 || [[Mahmud Syah dari Malaka|Sultan Mahmud Syah]]** ||
|-
|colspan="13" style="text-align:left;font-size:88%;"|'''Catatan:'''</br /> * Berdasarkan kronik Cina masa [[Dinasti Ming]].</br /> ** Berdasarkan [[Sulalatus Salatin]] versi [[Raffles]].</br /> </br /> *** Berdasarkan [[Sulalatus Salatin]] versi [[William Shellabear]].</br />**** Berdasarkan [[Suma Oriental]] [[Tomé Pires]].
|}
 
== RujukanReferensi ==
{{reflist|2}}
 
Baris 115:
<!--DISIMPAN DULU
Parameswara merupakan turunan ketiga dari Sri Maharaja Sang Utama Parameswara Batara Sri Tri Buana (Sang Nila Utama), seorang penerus raja Sriwijaya<ref>{{cite book | last = Singapore. Ministry of Culture, Singapore. Ministry of Communications and Information. Information Divisionl | title = [[Singapore facts and pictures]] | publisher = [[Ministry of Culture]] | year= 1973 | pages = 9 | isbn = 0217-7773 }}</ref>. Sang Nila Utama mendirikan Singapura Lama dan berkuasa selama 48 tahun. Kekuasaannya dilanjutkan oleh putranya Paduka Sri Pekerma Wira Diraja (1372 – 1386) yang kemudian diteruskan oleh cucunya, Paduka Seri Rana Wira Kerma (1386 – 1399). Pada tahun 1401, Parameswara putra dari Seri Rana Wira Kerma, mengungsi dari Tumasik setelah mendapat penyerangan dari Majapahit.<ref>{{cite web | last = Buyers | first = Christopher | title = The Ruling House of Malacca - Johor | url=http://www.royalark.net/Malaysia/malacca.htm | accessdate = 2009-06-13 }}</ref>-->
 
 
{{Kerajaan di Sumatera}}
Baris 125 ⟶ 124:
[[Kategori:Melaka]]
[[Kategori:Kesultanan Malaka| ]]
 
{{Link GA|ja}}