Kerajaan Talaga Manggung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kang Ari Tea (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kang Ari Tea (bicara | kontrib)
Baris 50:
 
==== Pemerintahan Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umum ====
Dari pernikahan Raden Rangga Mantri dengan Ratu Parung (Ratu Sunyalarang putri ''Sunan Parung'', saudara sebapak ''Ratu Pucuk Umun'' suami [[Pangeran Santri]] ) melahirkan 6 orang putera yaitu :- Prabu Haurkuning - [[Sunan Wanaperih]] - Dalem Lumaju Agung- Dalem Panuntun - Dalem Panaekan Akhir abad XV Masehi, penduduk Majalengka telah beragama Islam.Beliau sebelum wafat telah menunjuk putera-puteranya untuk memerintah di daerah-daerah kekuasaannya, seperti halnya :Sunan Wanaperih memegang tampuk pemerintahan di Walagsuji; Dalem Lumaju Agung di kawasan Maja;Dalem Panuntun di Majalengka sedangkan putera pertamanya, Prabu Haurkuning, di Talaga yang selang kemudian di Ciamis. Kelak keturunan beliau banyak yang menjabat sebagai Bupati.Sedangkan dalem Dalem Panaekan dulunya dari Walangsuji kemudian berpindah-pindah menuju Riung Gunung, sukamenak, nunuk Cibodas dan Kulur.Prabu Pucuk Umum dimakamkan di dekat Situ Sangiang Kecamatan [[Talaga, Majalengka|Talaga]].
 
==== Pemerintahan Sunan Wanaperih ====
Terkenal [[Sunan Wanaperih]], di Talaga sebagai seorang Raja yang memeluk Agama Islam pun juga seluruh rakyat di negeri ini semua telah memeluk Agama Islam. Beliau berputera 6 orang, yaitu :- Dalem Cageur - Dalem Kulanata - Apun Surawijaya atau Sunan Kidul- Ratu Radeya - Ratu Putri - [[Dalem Wangsa Goparana]]. Diceritakan bahwa Ratu Radeya menikah dengan Arya Sarngsingan sedangkan Ratu Putri menikah dengan putra [[Syekh Abdul Muhyi]] dari Pamijahan bernama Sayid Faqih Ibrahim lebih dikenenal [[Sunan Cipager]]. [[Dalem Wangsa Goparana]] pindah ke [[Sagalaherang, Subang|Sagalaherang]], kelak keturunan beliau ada yang menjabat sebagai bupati seperti Bupati Wiratanudatar I di Cikundul. Sunan Wanaperih memerintah di Walangsuji, tetapi beliau digantikan oleh puteranya Apun Surawijaya, maka pusat pemerintahan kembali ke Talaga. Putera Apun Surawijaya bernama Pangeran Ciburuy atau disebut juga Sunan Ciburuy atau dikenal juga dengan sebutan Pangeran Surawijaya menikah dengan putri Cirebon bernma Ratu Raja Kertadiningrat saudara dari Panembahan Sultan Sepuh III Cirebon.Pangeran Surawijaya dianungrahi 6 orang anak yaitu - Dipati Suwarga-Mangunjaya
- Jaya Wirya
- Dipati Kusumayuda