Datuk Kahfi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kang Ari Tea (bicara | kontrib)
Kang Ari Tea (bicara | kontrib)
Baris 6:
Setelah Syekh Datuk Kahfi menuntut ilmu di Mekah, Syekh Nurjati mencoba mengamalkan ilmu yang diperoleh dengan mengajarkannya di wilayah Bagdad. Di Bagdad Syekh Nurjati menikah dengan Syarifah Halimah, putri dari Ali Nurul Alim putra dari [[Jamaluddin Akbar al-Husaini]] dari Kamboja, yang merupakan putra dari Ahmad Shah Jalaludin, putra Amir Abdullah Khanudin. Jadi, Syekh Nurjati menikah dengan saudara secicit.
 
Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat orang anak, yakni ''Syekh Abdurakhman'' yang kelak di Cirebon bergelar [[Pangeran Panjunan]] (ayah [[Pangeran Tubagus Angke]], dan [[Pangeran PemelekaranPamelekaran]] kakek [[Pangeran Santri]]), ''Syekh Abdurakhim'' (kelak bergelar Pangeran Kejaksan), ''Fatimah'' (yang bergelar Syarifah Bagdad menikah dengan [[Syarif Hidayatullah]] atau [[Sunan Gunung Djati]]), dan ''Syekh Datul Khafid'' (kadang-kadang disebut juga sebagai Syekh Datul Kahfi, sehingga membuat rancu dengan sosok ayahnya yaitu Syekh Datuk Kahfi, atau Syekh Nurjati di beberapa manuskrip yang lebih muda umurnya, contohnya Babad Cirebon Keraton Kasepuhan). Keempat anak tersebut dijamin nafkahnya oleh kakak Syarifah Halimah, Syarif Sulaiman yang menjadi raja di Bagdad. Syarif Sulaiman menjadi raja di Bagdad karena menikahi putri mahkota raja Bagdad.
 
== Keterkaitan Syekh Quro dengan Syekh Nurjati ==
[[Syekh Quro]] merupakan utusan Raja Campa. Secara geneologis, [[Syekh Quro]] dan Syekh Nurjati adalah sama-sama saudara seketurunan dari Amir Abdullah Khanudin generasi keempat. Syekh Quro datang terlebih dahulu ke Amparan bersama rombongan dari angkatan laut Cina dari Dinasti Ming yang ketiga dengan Kaisarnya, Yung Lo (''Kaisar Cheng-tu''). Armada angkatan laut tersebut dipimpin oleh [[Laksamana Cheng Ho]] alias ''Sam Po Tay Kam''. Mereka mendarat di Muara Jati pada tahun 1416 M. Mereka semua telah masuk Islam. Armada tersebut hendak melakukan perjalanan melawat ke Majapahit dalam rangka menjalin persahabatan. Ketika armada tersebut sampai di [[Tanjungpura, Karawang Barat, Karawang|Pura]] [[Karawang]], [[Syekh Quro]] (Syekh Hasanudin) beserta pengiringnya turun. Syekh Quro pada akhirnya tinggal dan menyebarkan ajaran agama Islam di [[Karawang]]. Kedua tokoh ini dipandang sebagai tokoh yang mengajarkan Islam secara formal yang pertama kali di Jawa Barat. Syekh Quro di [[Karawang]] dan Syekh Nurjati di Cirebon .
 
== Keharmonisan dakwah antara Cirebon dan Karawang ==
Baris 26:
 
== Hubungan keluarga dengan Syekh Siti Jenar ==
Syekh Nurjati ketika lahir dikenal dengan nama Syekh Datuk Kahfi, putra dari Syekh Datuk Ahmad, seorang ulama besar. Syekh Datuk Ahmad putra dari Maulana Isa, yang juga seorang tokoh agama yang berpengaruh pada jamannya. Syekh Datuk Ahmad mempunyai adik yang bernama Syekh Datuk Sholeh, ayahanda dari [[Syekh Siti Jenar]] (Abjul Jalil). 
yang berpengaruh pada jamannya. Syekh Datuk Ahmad mempunyai adik yang bernama Syekh Datuk Sholeh, ayahanda dari [[Syekh Siti Jenar]] (Abjul Jalil). 
 
Syekh Datuk Kahfi memiliki dua orang adik, yaitu Syekh Bayanullah yang mempunyai pondok di Mekah, yang kemudian mengikuti jejak kakaknya berdakwah di Cirebon; dan seorang adik wanita yang menikah dengan Raja Upih Malaka.  Lalu dari perkawinan tersebut lahir lah seorang putri yang kelak menikah dengan [[Pati Unus|Dipati Unus]] dari Demak.
Baris 67 ⟶ 66:
#[http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html Silsilah Pangeran Santri Koesoemadinata]
#[https://books.google.co.id/books?id=Muoj7z9IOI8C&pg=PA123&lpg=PA123&dq=Pangeran+Panjunan+/+Syekh+Maulana+Abdurahman+%28Sunan+Panjunan%29&source=bl&ots=BhliEIzcmH&sig=VsZIAVrgqw3etS4Nk-JtS2CDqNw&hl=id&sa=X&ei=L562VK66BYv9ugSojIGoCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Pangeran%20Panjunan%20%2F%20Syekh%20Maulana%20Abdurahman%20%28Sunan%20Panjunan%29&f=false Arkeologi Islam Nusantara] Oleh Uka Tjandrasasmita
#[http://dalmaspunya.blogspot.com/2013/02/perkembangan-islam-di-cirebon.html Biografi Syekh Nurjati] H. R. Bambang Irianto, BA dan Dra. Siti Fatimah, M.hum. 2009. Syekh Nurjati (Syekh Datul Kahfi) perintis Dakwah dan Pendidikan. Cirebon : Zulfana Cierbon