Caruban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 1:
'''Kota Caruban''' adalah [[kota]] kecil yang menjadi ibukota pemerintahan resmi [[Kabupaten Madiun]] menggantikan [[kota Madiun]] melalui PP No. 52 tahun 2010 tentang pemindahan ibu kota [[Kabupaten Madiun]] di wilayah [[Kota Madiun]] ke wilayah [[Kecamatan Mejayan]], [[Caruban]], [[Kabupaten Madiun]].
 
Penunjukan Caruban karena letaknya yang strategis dan terdapat kantor [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah]] serta menjadi jalur lalu lintas [[Ngawi]]-[[Nganjuk]], sehingga dijadikan ibukota Madiun menggantikan [[Kota Madiun]]. Caruban memiliki makanan khas, yaitu [[brem]] dan [[pecel]] serta kesenian [[dongkrek]].
 
== Geografis ==
Baris 15:
 
== Wilayah ==
Caruban merupakan bekas nama wilayah kawedanan di kab Madiun selain Uteran, Maospati dan Bagi. Caruban wilayahnya berada di sebagian kecamatan Wonoasri, Mejayan, Pilangkenceng dan Saradan. Bahkan Caruban pernah menjadi Kabupaten kecil, disamping Madiun sendiri sebagai Kadipaten (kabupaten besar), pada masa sebelum perang Diponegoro, adapun siapa saja pernah menjabat bupati-bupati di Caruban dapat diketahui di Pesarean Agung Kuncen, di Desa Kuncen, Kecamatan Mejayan, yang terletak kurang lebih 4 KM dari pusat kota Caruban (Mejayan). Beliau yang menjabat bupati-bupati di Caruban berturut-turut, antara lain : [[Raden Bagus Sumodirjo]] (tahun 1754 - 1755), Kanjeng Bupati Raden Tumenggung Notosari (tahun 1756-1797), Kanjeng Bupati Raden Tumenggung Wignyo Subroto (1797-1833) dan yang terakhir Kanjeng Bupati Raden Tumenggung Jayengrono (1833 -....).{{fact}} Semua bupati-bupati Caruban tersebut dimakamkan di Pasarean Kuncen - Caruban, di dekat Makam Kyai Ageng Anom Besari dan isterinya, beliau berdua orang tua dari Kyai Ageng Mohammad Kasan Besari - Tegalsari, Ponorogo. Anak keturunan dari para bupati Caruban kalau sudah meninggal dunia dapat dimakamkan di Pesarean Kuncen - Caruban. Sampai saat ini, keturunan para bupati Caruban masih banyak yang tinggal di daerah Caruban dan sekitarnya. Mengingat, nama Caruban adalah nama yang bersejarah, kiranya Pemerintah Pusat perlu mempertimbangkan secara seksama agar nama Caruban menjadi nama ibukota Kabupaten Madiun di masa depan, untuk menggantikan nama Mejayan, sebagaimana yang telah tertera dalam PP No. 52 Tahun 2010. Penggantian menjadi Caruban, tersebut agar nama Caruban tidak dilupakan oleh para generasi-genarasi muda dan akhirnya hilang tinggal kenangan. Dahulu nama Caruban sudah cukup terkenal sejak jaman Pemerintah Kolonial Hindia Belanda sebagai wilayah Kawedanan.{{fact}} Kini nama Caruban semakin hari semakin ditinggalkan, lama-lama yang muncul nama baru "Mejayan" yang akan menjadi populer. Nama-nama sekolah-sekolah, SMP, SMA, MTsN, MAN dan bahkan nama kantor pemerintahan seperti Kantor Kejaksanaan tidak sudah menggunakan nama Caruban lagi, melainkan nama Mejayan, misalnya : Kantor Kejaksaan Negeri Mejayan yang baru berdiri, mengapa tidak Kantor Kejaksaan Negeri Caruban untuk menggantikan Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun, padahal kantor kejaksaan negeri tersebut tidak berada di wilayah Kecamatan Mejayan, namun sudah masuk dalam wilayah Kecamatan Balerejo. Oleh karena itu, perlunya kearifan dari Pemerintah Pusat untuk mempertimbangkan kembali nama Caruban sebagai nama Ibukota Kabupaten Madiun di masa yang akan datang. oleh karena itu, perlu adanya revisi PP Nomor 52 Tahun 2010.
 
== Fasilitas Umum dan Perkantoran ==
Baris 36:
* RSKO Caruban (konstruksi 15 Agustus 2014)
* Rumah Sakit Sari Asih (konstruksi 15 Agustus 2014)
* Pasar CarubanMejayan Baru
* Pasar Sayur
 
* Pasar Burung
*
== Pariwisata ==
Caruban memiliki lokasi pariwisata berupa Candi yang diberi nama sesuai dengan lokasi Candi tersebut berada, yaitu "Candi Wonorejo" (desa Wonorejo),dan berbagai waduk, yaitu [[waduk Dawuhan]] [[Waduk Widas]], [[Waduk Kedungbrubus]], dan [[Waduk Notopuro]].