Pondok Pesantren Daar El-Qolam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
mengoreksi pranala ke Jayanti, Tangerang
Willysaef (bicara | kontrib)
k suntingan kecil
Baris 1:
[[Berkas:Logo_Daar_El_Qolam.jpg|thumb|200px|right|Logo Pesantren Daar El-Qolam]]
'''Pondok Pesantren Daar el-Qolam''' ( '''معهد دار القلم للتربية الإسلامية''') adalah sebuah [[pondok pesantren]] berlokasi di Desa [[Pasir Gintung]], Kecamatan [[Jayanti, Tangerang|Jayanti]], Kabupaten [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]], Propinsi [[Banten]] yang didirikan pada tanggal [[20 Januari]] [[1968]]. Pesantren ini adalah gagasan Haji Qasad Mansyur yang direalisasikan oleh [[K.H. Ahmad Rifai Arief|Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief]] (''1942-1997''). setelah K.H. Ahmad Rifa'i Arief meninggal dunia pada tanggal [[15 Juni]] [[1997]], pondok ini dilanjutkan oleh [[K.H. Ahmad Syahiduddin|K.H. Drs. Ahmad Syahiduddin]], [[K.H. Adrian Mafatihullah Karim|K.H. Adrian Mafatihullah Karim]] dan [[Hj. Enah Huwaenah|Hj. Enah Huwaenah]]. Lembaga pendidikan Islam ini adalah model integrasi antara sistem pendidikan [[pondok pesantren|pondok]] dengan sistem pendidikan [[madrasah]] dan [[sekolah]].
==Sejarah==
K.H. Ahmad Rifa'i Arief adalah alumnus [[Pondok Pesantren Modern Gontor]], [[Ponorogo]], [[Jawa Timur]] pada tahun [[1964]]. Sebelum mendirikan pesanten Daar el-Qolam, beliau mengajar terlebih dahulu di almamaternya selama dua tahun. Sempat mengkaji beberapa kitab klasik di beberapa pondok pesantren tradisional. Pada tahun akhir [[1967]], beliau kembali ke kampungnya, Gintung, untuk membantu ayahnya '''H. Qasad Mansyur''' mengelola Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar ('''مشارق الأنوار''').
 
H. Qasad Mansyur, memang menghendaki adanya lembaga pendidikan tingkat menengah agar para alumnus madrasah ibtidaiyah tersebut dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Kemudian, beliau menyarankan agar putranya, Ahmad Rifai Arief, untuk mendirikan sebuah pondok pesantren seperti halnya pesantren almamaternya, Gontor. Saran ayahnya itu akhirnya direalisasikan oleh Ahmad Rifa'i Arief untuk mendirikan sebuah pesantren yang diberi nama Daar El-Qolam ('''دار القلم'''), yang secara terminologi berarti '''Kampung Ilmu'''. Satu-satunya perangkat infrastruktur pendidikan di pesantren Daar El-Qolam, pada waktu itu hanyalah sebuah dapur tua milik neneknya, Hj. Pengki yang diubah suaidirenovasi menjadi ruangsebuah ruangan untuk belajatbelajar. Hj.Pengki juga mewakafkan tanah seluas satu hektar.
 
Masa-masa awal pendidikan pondok dilaluinya dengan berbagai kesulitan dan keterbatasan sarana. Namun, dengan keterbatasan itu tidak menghalanginya untuk terus berbuat. Rifai tetap konsisten dengan niatnya. Daar El-Qolam mulai menampakkan perkembangannya, pada tahun [[1983]]. Jalinan silaturahminya dengan [[Muhammad Natsir|K.H. Muhammad Natsir]], seorang ulama kharismatik Indonesia, banyak membantu Rifai, sehingga beliau membantu Rifa'i untuk mendapatkan bantuan dana dari [[Kerajaan Saudi Arabia]].
 
Pada tahun 1983, pemerintah Kerajaan Saudi Arabia memberikan bantuan uang sebesar 64 juta rupiah. Uang itu digunakan untuk membangun asrama putra yang kemudian diberi nama Gedung al-Saudi ('''مبنى السعودي'''). Sebagian uang yang lain, dibelikan tanah untuk ekspansi wilayah pondok.
 
Pada dekade 1980-an hingga sekarang, Daar el-Qolam semakin mendapatkan kepercayaan masyarakat luas yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia. Sistem pendidikannya yang modern, penerapan disiplin hidup dan beribadah menjadi alasan para orang tua untuk mendidik anaknya di Daar el-Qolam.
 
Pada ulang tahunnya yang ke-25, yang diselenggarakan pada tahun [[1994]], beberapa orang pejabat Indonesia datang ke Daar Elel-Qolam, di antaranya adalah [[Tarmizi Taher|Dr. Tarmizi Taher]] (yang kala itu menjabat sebagai Menteri Agama), [[Haryono Suyono|Prof. Dr. Haryono Suyono]] (Mentri Koordinator BKKBN), [[Hayono Isman]] ([[Menteri Pemuda dan Olah Raga]]), [[Harmoko]] ([[Menteri Penerangan]]), dan [[Hendropriyono|Mayjen TNI A.M. Hendropriyono]] ([[Pangdam Jaya]]). Peringatan ulang tahun tersebut menjadikan Daar El-Qolam semakin dikenal oleh khalayak.
 
Kini, Daar El-Qolam semakin menunjukkan kemajuan dan perkembangannya dari 1 hektar pada tahun 1968 menjadi 27 hektare pada tahun 2007; berbagai fasilitas dan penunjang sistem pendidikan dan pengajaran. Sebagai upaya menjawab tantangan modernisasi pondok ini mempercantik sistem-sistemnya dengan teknologi informasi yang semakin berkembang. Boleh dikatakan Daar el-Qolam adalah pesantren terbesar di Banten yang mempunyai fasilitas [[Wi-Fi]], sehingga komunitasnya dapat mengakses informasi melalui [[internet]].
Baris 22:
* Gedung satu/dua/tiga lantai yang digunakan sebagai asrama untuk tinggal atau kelas untuk sekolah.
** Asrama putra:
*** Gedung Saudi ('''مبنى السعودي''')
*** Gedung Indonesia
*** Gedung Ibn Rusyd ('''مبنى ابن الرشد''')
*** Gedung Ibn Sina ('''مبنى ابن سينا''')
*** Gedung al-Jamarat (مبنى الجمرات)
*** Gedung al-Fatah (مبنى الفتاح)
Baris 74:
* Koperasi pelajar putri
* Laboratorium komputer
==Sistem pendidikan==
[place holder]
 
{{sekolah-stub}}