Perantau Minang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37:
[[:wikiquote:id:Peribahasa Minang|Peribahasa Minang]] yang berbunyi ''Karatau madang di hulu, berbuah berbunga belum. Ke rantau bujang dahulu, di rumah berguna belum'' atau ''Daripada malu pulang ke kampung, lebih baik rantau diperjauh'', membuat banyak perantau Minang yang tidak pernah pulang lagi ke kampung halamannya, walaupun rindu dendam pada ''[[Bundo Kanduang|ranah bundo]]'' dan segala isinya berkecamuk seakan tak terperi.<ref name="niadilova"/>
 
=== Zaman kerajaan ===
Saat ini diperkirakan lebih dari setengah [[populasi]] orang Minangkabau hidup dan berkembang di wilayah perantauan baik di Indonesia maupun mancanegara, perkiraan itu pun tidak memasukkan keturunan perantau Minang yang telah merantau dan berkembang sejak sekurangnya 1000 tahun yang lalu di berbagai wilayah di nusantara atau bahkan dunia pada masa modern ini.
 
Baris 47 ⟶ 48:
Keturunan perantau Minang dari abad-abad lalu sudah tak mengenal lagi kampung halaman [[nenek moyang]] mereka yang indah, yang jauh di pedalaman [[Pulau Sumatera|Sumatera]] bagian tengah, di [[dataran tinggi]] ber[[Gunung|gunung-gunung]] gagah yang memberi hawa sejuk dan di [[Lembah|lembah-lembah]] ber[[danau]] indah yang pinggirannya jadi tepian mandi sejak dulu kala sampai masa kini.
 
=== PeranEra perantauglobalisasi ===
[[Berkas:Perantau Minang.JPG|thumb|rightleft|270px|Perantau Minang pulang kampung dengan KM Lawit di pelabuhan [[Teluk Bayur]]]]
[[Berkas:Pelayangan Lintas Sumatera pada 1970-an.jpg|thumb|left|270px|[[Bus]], salah satu sarana [[transportasi]] para perantau [[Orang Minang|Minang]] pada tahun 1970-an sedang melintasi sebuah [[sungai]] besar dengan naik ''pelayangan''.]]
 
Pada era [[globalisasi]] dewasa ini di mana batas antar negara semakin terbuka dan sarana [[transportasi]] semakin baik, wilayah perantauan para perantau Minang juga semakin meluas. Malaysia sebagai negara terdekat juga dijadikan tujuan bagi 'perantau Minang baru'. Mereka menambah populasi [[etnis]] Minang di negara jiran tersebut disamping keturunan Minangkabau yang telah ada sejak berabad yang lalu di [[Negeri Sembilan]], Pulau Pinang, [[Malaka]], dan berbagai wilayah lainnya di masa [[Kesultanan Malaka]]. Para 'perantau Minang baru' tersebut banyak terdapat di kota-kota besar Malaysia, seperti, [[Kuala Lumpur]], [[Johor Bahru]], [[Subang]], [[Shah Alam]], dan lainnya.
 
Berbagai wilayah yang belum jadi tujuan perantauan di masa lalu, seperti Australia, Amerika Serikat, Eropah, dan lainnya, juga telah dijadikan tujuan bagi para perantau Minang masa kini. Mereka mencari kehidupan di wilayah perantuan yang relatif baru itu sebagai profesional, wirausaha, dan lainnya.
 
== Peran perantau ==
Beragam nasib para perantau Minang. Disamping banyak yang sukses di [[Rantau|tanah rantau]], juga tidak sedikit yang gagal menaklukkan ''[[:wikiquote:id:Lauik sati rantau batuah|lauik sati rantau batuah]]'' ("lautan sakti rantau bertuah"). Mereka yang gagal kemudian banyak yang melakukan ''Rantau Cino'', suatu [[istilah]] dalam dunia perantauan Minang yang berarti [[merantau]] jauh dan tak akan kembali.
 
Baris 58 ⟶ 64:
Menengok ke masa yang lebih silam, beberapa nama perantau Minang telah tercatat dalam sejarah sebagai pendiri kerajaan, ulama penyebar Islam, ataupun pedagang yang mendirikan koloni [[Saudagar Minangkabau|saudagar Minang]] di berbagai tempat. [[Awang Alak Betatar]] atau lebih dikenal dengan nama Sultan Muhammad Shah tercatat dalam sejarah Brunei sebagai pendiri [[Kesultanan Brunei]] pada pertengahan abad ke-14. Sementara [[Raja Bagindo]] yang di [[Sulu]] lebih dikenal sebagai Rajah Baguinda juga tercatat dalam ''Tarsilah Sulu'' sebagai pendiri [[Kesultanan Sulu]] pada akhir abad ke-14.<ref name="viva.co.id">[http://nasional.news.viva.co.id/news/read/395685-kerajaan-sulu-didirikan-keturunan-minangkabau- "Pendiri-pendiri kerajaan Islam di Filipina dari Minangkabau"] ''[[VIVA.co.id]]'', 07 Maret 2013. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref name="kompas.com2"> [http://internasional.kompas.com/read/2013/03/21/11542278/Sultan.Sulu.Suka.Satai.Kambing "Sultan Sulu Suka Satai Kambing"] ''Kompas.com'', 21 Maret 2013. Diakses 19 Januari 2015.</ref>
 
Sejarah perkembangan Islam di [[Pulau Sulawesi|Sulawesi]], [[Kalimantan Timur]], serta [[Nusa Tenggara]] tak terlepas dari peran penting para ulama perantau Minang pada akhir abad ke-16 atau awal abad ke-17. Tercatat nama-nama [[Datuk Ri Bandang]], [[Datuk Ri Tiro]], [[Datuk Patimang]] yang berasal dari [[Koto Tangah, Payakumbuh Barat, Payakumbuh|Koto Tangah]], [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]], serta [[Datuk Karama]], dan [[Datuk Mangaji]] telah menyebarkan Islam pada masyarakat di beberapa wilayah tersebut.<ref name="Sewang">[http://books.google.co.id/books?id=HOcUtQAtl00C&pg=PA95&lpg=PA95&dq=datuk+ribandang+dan+tunggang+parangan&source=bl&ots=S3lBFKkfZQ&sig=U0NsvsynXyX801j_XwRQEjjWDcs&hl=en&sa=X&ei=Dy0AUfTdJsfUrQfZ84GoCA&ved=0CEsQ6AEwAw#v=onepage&q=datuk%20ribandang%20dan%20tunggang%20parangan&f=false "Islamisasi Kerajaan Gowa: abad XVI sampai abad XVII"] ''Ahmad M. Sewang, Yayasan Obor Indonesia''. Diakses 19 Januari 2015.</ref> Sedangkan di [[Kerajaan Kutai]] Islam juga disebarkan oleh Datuk Ri Bandang bersama-sama [[Tuan Tunggang Parangan]].<ref>[http://books.google.co.id/books?id=HiZvFZbm6sgC&pg=PA79&lpg=PA79&dq=Datuk+Ri+Tiro&source=bl&ots=OVQPY9HjCU&sig=bdTusXah_SxwD6VsIuQvGIZ-9K4&hl=en&sa=X&ei=jiUAUYWUBMi4rAfyrYHwCw&ved=0CE0Q6AEwBDgK#v=snippet&q=Tuan%20Tunggang%20Parang&f=false Sejarah nasional Indonesia, Volume 3] ''Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, PT Balai Pustaka''. Diakses 19 Januari 2015</ref>
 
[[Berkas:Pelayangan Lintas Sumatera pada 1970-an.jpg|thumb|leftright|270px|[[Bus]], salah satu sarana [[transportasi]] para perantau [[Orang Minang|Minang]] pada tahun 1970-an sedang melintasi sebuah [[sungai]] besar dengan naik ''pelayangan''.]]
Beberapa perantau Minang pada abad-abad terdahulu yang aktif sebagai saudagar, seperti [[Datuk Jannaton]], [[Nakhoda Bayan]], [[Nakhoda Intan]], dan [[Nakhoda Kecil]] telah mendirikan koloni dagang Minangkabau pada pertengahan abad ke-18 di [[Pulau Pinang]], Semenanjung Malaya.<ref name="thestar.com.my">[http://www.thestar.com.my/story.aspx?file=%2f2008%2f12%2f31%2fnorth%2f2903662 "400 attend family reunion"] ''The Star'', 31 Desember 2008. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref>[http://www.penang-traveltips.com/dato-jenatons-grave.htm "Dato' Jenaton's Grave, Penang"] ''Penang Travel Tips''. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref name="penangstory.net.my">[http://www.penangstory.net.my/bm-content-paperabdur.html "Orang-Orang Indonesia di Pulau Pinang (1)"] ''Asian Public Intellectual, Nippon Foundation''. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref name="iias.nl">[http://www.iias.nl/iiasn/24/regions/24SEA3.html "The Indonesians in Penang, 1786-2000"] ''IIAS Newsletter Online''. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref name="utusan.com.my">[http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2006&dt=1012&pub=Utusan_Malaysia&sec=Rencana&pg=re_06.htm "Sejarah dari sudut Timur"] ''[[Utusan Malaysia]]'', 12 Oktober 2006. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref name="sinarharian.com.my">[http://www.sinarharian.com.my/edisi/utara/imej-kampung-tertua-terjejas-1.80819 "Imej kampung tertua terjejas"] ''Sinar Harian'', 1 September 2012. Diakses 19 Januari 2015.</ref> Banyak di antara keturunan mereka yang menjadi tokoh berpengaruh di Malaysia dan Singapura di kemudian hari.
 
Beberapa perantau Minang pada abad-abad terdahulu yang aktif sebagai saudagar, seperti [[Datuk Jannaton]], [[Nakhoda Bayan]], [[Nakhoda Intan]], dan [[Nakhoda Kecil]] telah mendirikan koloni dagang Minangkabau pada pertengahan abad ke-18 di [[Pulau Pinang]], Semenanjung Malaya.<ref name="thestar.com.my">[http://www.thestar.com.my/story.aspx?file=%2f2008%2f12%2f31%2fnorth%2f2903662 "400 attend family reunion"] ''The Star'', 31 Desember 2008. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref>[http://www.penang-traveltips.com/dato-jenatons-grave.htm "Dato' Jenaton's Grave, Penang"] ''Penang Travel Tips''. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref name="penangstory.net.my">[http://www.penangstory.net.my/bm-content-paperabdur.html "Orang-Orang Indonesia di Pulau Pinang (1)"] ''Asian Public Intellectual, Nippon Foundation''. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref name="iias.nl">[http://www.iias.nl/iiasn/24/regions/24SEA3.html "The Indonesians in Penang, 1786-2000"] ''IIAS Newsletter Online''. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref name="utusan.com.my">[http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2006&dt=1012&pub=Utusan_Malaysia&sec=Rencana&pg=re_06.htm "Sejarah dari sudut Timur"] ''[[Utusan Malaysia]]'', 12 Oktober 2006. Diakses 19 Januari 2015.</ref><ref name="sinarharian.com.my">[http://www.sinarharian.com.my/edisi/utara/imej-kampung-tertua-terjejas-1.80819 "Imej kampung tertua terjejas"] ''Sinar Harian'', 1 September 2012. Diakses 19 Januari 2015.</ref> Banyak di antara keturunan mereka yang menjadi tokoh berpengaruh di Malaysia dan Singapura di kemudian hari.
=== Era globalisasi ===
[[Berkas:Perantau Minang.JPG|thumb|right|270px|Perantau Minang pulang kampung dengan KM Lawit di pelabuhan [[Teluk Bayur]]]]
 
Pada era [[globalisasi]] dewasa ini di mana batas antar negara semakin terbuka dan sarana [[transportasi]] semakin baik, wilayah perantauan para perantau Minang juga semakin meluas. Malaysia sebagai negara terdekat juga dijadikan tujuan bagi 'perantau Minang baru'. Mereka menambah populasi [[etnis]] Minang di negara jiran tersebut disamping keturunan Minangkabau yang telah ada sejak berabad yang lalu di [[Negeri Sembilan]], Pulau Pinang, [[Malaka]], dan berbagai wilayah lainnya di masa [[Kesultanan Malaka]]. Para 'perantau Minang baru' tersebut banyak terdapat di kota-kota besar Malaysia, seperti, [[Kuala Lumpur]], [[Johor Bahru]], [[Subang]], [[Shah Alam]], dan lainnya.
 
Berbagai wilayah yang belum jadi tujuan perantauan di masa lalu, seperti Australia, Amerika Serikat, Eropah, dan lainnya, juga telah dijadikan tujuan bagi para perantau Minang masa kini. Mereka mencari kehidupan di wilayah perantuan yang relatif baru itu sebagai profesional, wirausaha, dan lainnya.
 
== Lihat pula ==