Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan pranala
→‎Ciri-ciri gempa: Perbaikan pranala
Baris 34:
Gempa ini awalnya tercatat [[skala kekuatan Moment|berkekuatan M<sub>w</sub>]] 8,8. Pada bulan Februari 2205, para ilmuwan merevisi perkiraan kekuatannya menjadi 9,0.<ref>McKee, Maggie. "[http://www.newscientist.com/article.ns?id=dn6991 Power of tsunami earthquake heavily underestimated]." ''[[New Scientist]]''. 9 February 2005.</ref> Meskipun [[Pacific Tsunami Warning Center]] menerima revisi tersebut, [[United States Geological Survey]] masih bertahan dengan angka 9,1. Sebagian besar penelitian tahun 2006 mencantumkan kekuatan M<sub>w</sub> 9.1–9.3. Dr. [[Hiroo Kanamori]] dari [[California Institute of Technology]] yakin bahwa M<sub>w</sub> 9,2 adalah angka yang cocok untuk gempa sebesar ini.<ref>EERI Publication 2006–06, page 14.</ref>
 
[[Hiposentrum]] gempa utamanya kira-kira terletak di [[Samudra Hindia]], {{convert|160|km|mi|-1|abbr=on}} di sebelah utara pulau [[Simeulue]], lepas pantai barat Sumatera Utara, pada kedalaman {{convert|30|km|abbr=on}} di bawah [[permukaan laustlaut]] (awalnya dilaporkan {{convert|10|km|abbr=on}}). Bagian utara [[''megathrust'' [[Sunda]] patah sepanjang {{convert|1300|km|abbr=on}}.<ref name="Archived"/> Gempanya (diikuti tsunami) secara bersamaan mengguncang [[Bangladesh]], [[India]], [[Malaysia]], [[Myanmar]], [[Thailand]], [[Singapura]], dan [[Maladewa]].<ref>Lovholt, F., Bungum, H., Harbitz, C.B., Glimsal, S., Lindholm, C.D., and Pedersen, G. "[http://www.nat-hazards-earth-syst-sci.net/6/979/2006/nhess-6-979-2006.pdf Earthquake related tsunami hazard along the western coast of Thailand]." ''Natural Hazards and Earth System Sciences''. Vol. 6, No. 6, 979–997. 30 November 2006. Retrieved 16 May 2009. [http://www.webcitation.org/5gsKCAmW5 Archived] 18 May 2009.</ref> [[Patahan splay]] atau "patahan muncul" sekunder menyebabkan sebagian dasar laut yang panjang dan sempit naik dalam hitungan detik. Peristiwa tersebut segera menambah ketinggian dan kecepatan gelombang, sehingga terjadi kehancuran total di kota [[Lhoknga]], [[Indonesia]].<ref>Sibuet, J-C., Rangin, C., Le Pichon, X., Singh, S., Cattaneo, A., Graindorge, D., Klingelhoefer, F., Lin, J-Y., Malod, J., Maury, T., Schneider, J-L., Sultan, N., Umber, M., Yamaguchi, H., and the "Sumatra aftershocks" team, "[http://archimer.ifremer.fr/doc/2007/publication-3508.pdf 26 December 2004 great Sumatra–Andaman earthquake: Co-seismic and post-seismic motions in northern Sumatra]." ''Earth and Planetary Science Letters''. Vol. 263, Issues. 1–2, 88–103. 15 November 2007. Retrieved 16 May 2009. [http://www.webcitation.org/5gsKIqvg4 Archived] 18 May 2009.</ref>
{{Tsunami 2004}}
[[File:Earthquake_20041226_epicentre.png|thumb|250px|[[Episentrum]] gempa di sebelah utara Pulau [[Simeulue]].]]
 
Indonesia terletak di antara [[Cincin Api]] Pasifik]] yang membentang di sepanjang pulau-pulau timur laut yang dekat dengan [[New Guinea]] dan [[sabuk Alpide]] yang membentang di sepanjang kawasan selatan dan barat dari [[Sumatera]], [[Jawa]], [[Bali]], [[Flores]], hingga [[Timor]].
 
Gempa-gempa besar seperti gempa Sumatera-Andaman, yang selalu berkaitan dengan sejumlah gempa [[megathrust]] di zona [[subduksi]], memiliki [[momentum seismik]] yang mampu mewakili sekian persen momentum gempa global dalam kurun satu abad. Dari seluruh momentum seismik yang dilepaskan semua gempa bumi dalam kurun 100 tahun dari 1906 sampai 2005, seperdelapannya diakibatkan oleh gempa Sumatera-Andaman. Gempa ini, bersama [[gempa bumi Jumat Baik]] ([[Alaska]], 1964) dan [[gempa bumi besar Chili]] (1960), mewakili hampir separuh total momentum dunia. [[Gempa bumi San Francisco 1906]] yang lebih kecil namun mematikan disertakan dalam diagram di bawah. M<sub>w</sub> menandakan kekuatan atau magnitudo gempa dalam [[skala kekuatan Moment]].
 
Sejak 1900, gempa yang tercatat berkekuatan lebih besar dari gempa Samudra Hindia hanya [[Gempa bumi Valvidia 1960|gempa bumi besar Chili]] 1960 (9,5) dan [[Gempa bumi Alaska 1964|gempa bumi Jumat BaikAgung]][[ 1964]] di [[Prince William Sound]] (9,2). Dua gempa lain yang tercatat berkekuatan 9,0 atau lebih terjadi di lepas pantai [[Semenanjung Kamchatka|Kamchatka]], Rusia, tanggal 4 November 1952 (kekuatan 9.0)<ref>"[http://web.archive.org/web/20071012210253/http://neic.usgs.gov/neis/eq_depot/world/1952_11_04.html Kamchatka Earthquake, 4 November 1952]." [[United States Geological Survey]].</ref> dan [[Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011|Tōhoku, Jepang]], bulan Maret 2011 (kekuatan 9,0). Masing-masing [[gempa bumi megathrust]] ini juga menghasilkan tsunami di Samudra Hindia, namun jumlah korbannya lebih sedikit dikarenakan kepadatan penduduk yang jarang di pesisir daerah bencana, jarak yang jauh dengan pesisir padat penduduk, serta infrastruktur dan sistem peringatan canggih di negara-negara MEDC (negara yang lebih maju ekonominya) seperti Jepang.
 
[[Gempa bumi megathrust]] kuat lainnya terjadi tahun 1868 ([[Peru]], [[Lempeng Nazca]] dan [[Lempeng Amerika Selatan]]); 1827 ([[Kolombia]], Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan); 1812 ([[Venezuela]], [[Lempeng Karibia]] dan Lempeng Amerika Selatan); dan [[gempa bumi Cascadia 1700|1700]] (Amerika Utara barat, [[Lempeng Juan de Fuca]] dan [[Lempeng Amerika Utara]]). Semuanya diyakini berkekuatan lebih dari 9, namun belum ada pengukuran akurat pada masa itu.
Baris 54:
* Jeda selama 100&nbsp;detik terjadi sebelum retakan belanjut ke utara sampai [[Kepulauan Andaman]] dan [[Kepulauan Nicobar|Nicobar]]. Retakan di sebelah utara bergerak lebih lambat ketimbang yang di selatan, kira-kira {{convert|2.1|km/s|abbr=on}} ({{convert|7500|km/h|disp=or|abbr=on}}), dan berlanjut ke utara selama lima menit hingga batas lempeng. Jenis patahan di sana berubah dari subduksi menjadi [[patahan mendatar|datar]] (''strike-slip''; dua lempeng melewati satu sama lain dengan arah berlawanan).
 
[[Lempeng Hindia]] adalah bagian dari [[Lempeng Indo-Australia]] yang lebih besar. Lempeng Indo-Australia berada di dasar Samudra Hindia dan [[Teluk BengalBenggala]]. Lempeng Hindia bergerak ke timur laut dengan kecepatan rata-rata 6 sentimeter per tahun ({{convert|6|cm|in|disp=output number only}} inci per tahun). Lempeng Hindia bertemu [[Lempeng Burma]] (dianggap bagian dari [[Lempeng Eurasia]]) di [[Palung Sunda]]. Di sini Lempeng Hindia bergerak ke bawah Lempeng Burma yang menopang [[Kepulauan Nicobar]], [[Kepulauan Andaman]], dan [[Sumatera]] bagian utara. Lempeng Hindia bergerak jauh ke dalam Lempeng Burma sampai peningkatan suhu dan tekanan di sana memaksa bahan [[volatil]] keluar dari lempeng subduksi. Bahan volatil tersebut naik ke lempeng di atasnya dan mengakibatkan [[pencairan parsial]] dan pembentukan [[magma]]. Magma yang naik masuk ke kerak di atasnya dan keluar dari kerak Bumi melalui [[gunung api]] dalam bentuk [[busur vulkanik]]. Aktivitas vulkanik yang terjadi ketika Lempeng Indo-Australia bersubduksi ke [[Lempeng Eurasia]] menghasilkan [[Busur Sunda]].
 
Selain pergerakan antarlempeng, [[dasar laut]] juga diperkirakan naik beberapa meter. Kenaikan ini memindahkan air laut sebanyak {{convert|30|km3|cumi}} dan menciptakan gelombang [[tsunami]] mematikan. Gelombang tersebut bukan berasal dari [[titik sumber]] sebagaimana yang ditampilkan di beberapa ilustrasi jalur tsunami. Gelombang tersebut menyebar ke luar mengikuti retakan sepanjang {{convert|1600|km|mi|-2|adj=on}} ([[garis sumber]]). Peristiwa ini menambah luas wilayah geografis yang ditargetkan gelombang sampai [[Meksiko]], Chili, dan [[Arktik]]. Kenaikan dasar laut mengurangi kapasitas Samudra Hindia dalam jumlah besar dan mengakibatkan kenaikan permukaan laut global secara permanen setinggi {{convert|0.1|mm|sigfig=1}}.<ref>Bilham, Roger. "[http://www.sciencemag.org/cgi/content/full/sci;308/5725/1126 A Flying Start, Then a Slow Slip]." ''[[Science Magazine|Science]].'' Vol. 308, No. 5725, 1126–1127. 20 May 2005.</ref>
Baris 61:
[[File:Neic slav fig72.gif|thumb|250px|Lokasi gempa pertama dan semua gempa susulan berkekuatan lebih dari 4,0 mulai 26 Desember 2004 sampai 10 Januari 2005. Situs gempa pertama ditandai oleh bintang besar di kanan bawah.]]
 
Beberapa [[gempa susulan]] dilaporkan terjadi di lepas pantai [[Kepulauan Andaman]], [[Kepulauan Nicobar]], dan kawasan episentrum aslinya beberapa jam dan hari setelah bencana. [[Gempa bumi Sumatera 2005]] berkekuatan 8,7 yang terjadi di lepas pulau [[Nias]] tidak dianggap sebagai gempa susulan meski letaknya dekat dengan episentrum. Gempa tersebut diperkirakan [[transfer tekanan coulomb|terjadi akibat perubahan tekanan]] yang berhubungan dengan gempa 2004.<ref name="USGS_2005">{{cite web|url=http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eqarchives/poster/2005/20050328.php|title=Poster of the Northern Sumatra Earthquake of 28 March 2005 – Magnitude 8.7|last=USGS|date=22 July 2010|accessdate=26 June 2011|archiveurl=http://web.archive.org/web/20110514113830/http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eqarchives/poster/2005/20050328.php|archivedate=14 May 2011 <!--DASHBot-->|deadurl=no}}</ref> Gempa 2004 begitu besar sampai-sampai bisa menghasilkan gempa susulannya sendiri (beberapa di antaranya sampai berkekuatan 6,1) dan saat ini merupakan gempa bumi terbesar ke-7 sejak 1900. Gempa susulan lainnya sampai berkekuatan 6,6 terus mengguncang kawasan ini setiap hari selama tiga atau empat bulan.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4430255.stm|title=Sumatra shaken by new earthquake|publisher=BBC News|date=2005-04-10|accessdate=2012-12-24}}</ref> Selain gempa susulan, energi yang dilepaskan oleh gempa pertama masih terasa setelah bencana. Seminggu setelah gempa bumi, getarannya masih bisa diukur dan memberikan data ilmiah yang berharga tentang lapisan dalam Bumi.
 
Gempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi tiga hari setelah gempa berkekuatan 8,1 di wilayah tak berpenghuni [[subantarktik]] di sebelah barat [[Kepulauan Auckland]], Selandia Baru, dan di sebelah utara [[Pulau Macquarie]], Australia. Ini tidak lazim karena gempa berkekuatan 8 atau lebih rata-rata terjadi sekali setahun.<ref>{{cite web|url=http://earthquake.usgs.gov/learning/faq.php|title=USGS Earthquake Hazards Program: FAQ|publisher=Earthquake.usgs.gov|date=2012-12-10|accessdate=2012-12-24}}</ref> Sejumlah seismolog memperkirakan adanya hubungan antara dua gempa ini. Gempa pertama diduga merupakan katalis gempa Samudra Hindia karena kedua gempa terjadi di sisi [[Lempeng Indo-Australia]] yang berseberangan. Akan tetapi, [[United States Geological Survey|U.S. Geological Survey]] tidak melihat bukti hubungan sebab akibat dalam insiden ini. Kebetulan gempa ini terjadi pas satu tahun (pukul kejadiannya juga sama) setelah gempa bumi berkekuatan 6,6 menewaskan sekitar 30.000 orang di kota [[Bam, Iran]] pada tanggal 26 Desember 2003.<ref name=XmasBox>{{cite web|url=http://www.ecologynews.com/ecologynews102.html|title=Earthquake-Tsunami Event of Christmas/Boxing Day 2004: Frames of Alternative Analysis or Perception|accessdate=22 April 2006}}</ref>