Zalmon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 35:
== Riwayat ==
=== Karier ===
Zalmon mulai melakukan rekaman pada akhir tahun 80-an dengan lagunya ''Nan Tido Manahan Hati'' (Yang Tak Berpunya Menahan Hati) yang menjadi hit pada masa itu. Sepanjang tahun 1990-an dan 2000-an namanya pun semakin dikenal banyak orang dengan meluncurnya beberapa album yang menghasilkan lagu-lagu hits di Sumatera Barat dan di daerah-daerah perantauan orang Minang, diantaranya ''Kasiak Tujuah Muaro'' (Pasir Tujuh Muara), ''Ratok Padi Ampo'' (Ratap Padi Hampa), ''Sapayuang Bajauah Hati'' (Sepayung Berjauh Hati), ''Buruak Sisiak'' (Buruk Sisik), ''Diseso Bayang'' (Disiksa Bayangan) dan beberapa lagu lainnya.
Kehadiran Zalmon pada awal tahun 1990-an, dirasakan oleh masyarakat Minang sebagai pelepas dahaga karena keringnya dunia seni musik dan lagu ketika itu. Masyarakat Minangkabau bagaikan mendapat idola baru setelah tiadanya [[Tiar Ramon]] yang juga melantunkan lagu-lagu bernuansa ratapan. Zalmon juga dianggap sebagai seniman yang membangkitkan kembali gairah seni musik di Sumatera Barat setelah era kejayaan [[Elly Kasim]], [[Ernie Djohan]], dan penyanyi-penyanyi Minang sebelumnya.<ref name="antarasumbar.com">[http://www.antarasumbar.com/berita/provinsi/d/1/166114/mendagri-sampaikan-belasungkawa-untuk-zalmon.html "Mendagri Sampaikan Belasungkawa untuk Zalmon"] ''[[Antara]]'', 21-05-2011. Diakses 02-02-2015.</ref> Kepopuleran Zalmon tidak hanya membuat albumnya laris, tapi juga menjadikan ia banyak diundang untuk mengadakan pertunjukan oleh komunitas masyarakat [[Minang Perantauan|Minang di perantauan]]. Zalmon telah melakukan pertunjukan di beberapa kota di [[Indonesia]] dan [[Malaysia]], seperti [[Jakarta]] dan [[Kuala Lumpur]].<ref name="kompas.com"/>
|