Massa molekul relatif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
perbaiki pendahuluan
Baris 1:
'''Berat Molekulmolekul''' atau biasa disebut '''molekul relatif''' (Mr) adalah berat suatu molekul dalam satuan massa atom (sma). Berat molekul dapat dihitung dengan menjumlahkan berat seluruh atom yang menyusunnya<ref>http://www.kimiatnt.com/tutorial.php?dokumen=5</ref>. Berat molekul merupakan variabel yang penting karena berhubungan langsung dengan sifat-sifat fisika polimer. Pada umumnya, polimer dengan berat molekul tinggi bersifat lebih kuat, tetapi berat molekul yang terlalu tinggi menyebabkan kesukaran dalam prosesnya. Kelarutan merupakan prasyarat untuk menetapkan berat molekul. Untuk menetapkan berat molekul senyawa sederhana digunakan teknik spektrometri massa, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan ketika hadir gugus fungsi yang cocok. Teknik kovensional dari spektrometri massa tidak banyak lagi digunakan dalam bidang polimer di luar karakterisasi produk-produk degradasi polimer karena syarat-syarat pengukurannya untuk sampel yang mudah menguap. Akhir-akhir ini telah ditemukan beberapa perkembangan baru yang menarik dalam desorpsi medan yang telah memperluas spektrometri massa ke dalam daerah makromolekul. Namun perkembangan demikian masih dalam fase awal dan tidak memiliki pemakaian rutin dari metode-metode yang lebih tradisional dalam penetapan berat molekul<ref name=":0">P.S. Malcolm, 2007, ''Kimia Polimer'', Jakarta: PT PRADNYA PARAMITA.</ref>.
=== '''Berat Molekul''' ===
 
==== Pengertian dasar ====
Berat Molekul atau biasa disebut molekul relatif (Mr) adalah berat suatu molekul dalam satuan massa atom (sma). Berat molekul dapat dihitung dengan menjumlahkan berat seluruh atom yang menyusunnya<ref>http://www.kimiatnt.com/tutorial.php?dokumen=5</ref>. Berat molekul merupakan variabel yang penting karena berhubungan langsung dengan sifat-sifat fisika polimer. Pada umumnya, polimer dengan berat molekul tinggi bersifat lebih kuat, tetapi berat molekul yang terlalu tinggi menyebabkan kesukaran dalam prosesnya. Kelarutan merupakan prasyarat untuk menetapkan berat molekul. Untuk menetapkan berat molekul senyawa sederhana digunakan teknik spektrometri massa, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan ketika hadir gugus fungsi yang cocok. Teknik kovensional dari spektrometri massa tidak banyak lagi digunakan dalam bidang polimer di luar karakterisasi produk-produk degradasi polimer karena syarat-syarat pengukurannya untuk sampel yang mudah menguap. Akhir-akhir ini telah ditemukan beberapa perkembangan baru yang menarik dalam desorpsi medan yang telah memperluas spektrometri massa ke dalam daerah makromolekul. Namun perkembangan demikian masih dalam fase awal dan tidak memiliki pemakaian rutin dari metode-metode yang lebih tradisional dalam penetapan berat molekul<ref name=":0">P.S. Malcolm, 2007, ''Kimia Polimer'', Jakarta: PT PRADNYA PARAMITA.</ref>.
 
==== Rumus menentukan nilai berat molekul ====