Roh Kudus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh 139.193.93.211 dan Murid tariqah) dan mengembalikan revisi 8068358 oleh Kenrick95: Perubahan tanpa rujukan (mohon ditamb
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{disambiginfo}}
{{Christianity}}
'''Roh Kudus''' adalah pribadi [[Tuhan]] dalam konsep [[Tritunggal]]. Roh Kudus (dalam bahasa [[bahasa Ibrani]] רוח הקודש ''Ruah haqodesh'') hanya dipercayai oleh [[umat]] [[Kristiani]] dan adalah Pribadipribadi penolong yang memimpin kita, dalam bentuk [[Roh]] (''pneuma'' bhs.[[bahasa Yunani]]: πνεύμα) yang dijanjikan oleh [[Yesus]] [[Kristus]] sebelum kenaikan-Nya ke [[surga]] (.<supref>[http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=44&c=1#1 {{Alkitab|Kisah Para Rasul 1:6-9]}}</supref>).
 
Menurut ajaran [[Kristiani]], seorang [[Kristen]] memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Roh tersebut berfungsi sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia. Roh Kudus menuntun [[umat]] [[Kristiani]] agar hidup sejalan dengan kehendak [[Tuhan]]. Roh Kudus juga merupakan penghubung antara [[umat]] [[Kristiani]] dengan [[Allah]].
 
== Roh Kudus di dalam Alkitab ==
Orang Kristen percaya bahwa Roh Kuduslah yang menyebabkan orang percaya kepada Yesus. Dia pulalah yang memampukan mereka menjalani hidup Kristen. Roh tinggal di dalam diri setiap orang Kristen sejati. Setiap tubuh orang Kristen adalah [[Bait Suci]] tempat tinggal Roh (.<supref>[http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=46&c=3#1 {{Alkitab|1 Korintus 3:16]}}</supref>). Roh Kudus digambarkan sebagai 'Penghibur' atau 'Penolong' (''paracletus'' dalam [[bahasa Latin]], yang berasal dari bahasa [[Yunani]], ''[[parakletos]]''), dan memimpin mereka dalam jalan kebenaran. Karya Roh di dalam kehidupan seseorang dipercayai akan memberikan hasil-hasil yang positif, yang dikenal sebagai Buah Roh.
 
[[Rasul]] [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] mengajarkan bahwa seorang pengikut Kristus haruslah dapat dikenali melalui buah Roh, yaitu kasih, sukacita, [[damai sejahtera]], kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (.<supref>[http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=48&c=5#1 {{Alkitab|Galatia 5:22-23]}}</supref>).
 
Orang Kristen juga percaya bahwa Roh Kudus jugalah yang memberikan karunia-karunia (kemampuan) khusus kepada orang Kristen, yang antara lain meliputi karunia-karunia [[karismatik]] seperti [[nubuat]], [[berbahasa Roh]], menyembuhkan, dan pengetahuan.
 
Orang Kristen arus utama yang berpandangan [[sesasionisme]] percaya bahwa karunia-karunia ini hanya diberikan pada masa Perjanjian Baru. Orang Kristen percaya hampir secara universal bahwa "[[karunia-karunia roh]]" yang lebih duniawi masih berfungsi pada masa kini, antara lain karunia pelayanan, mengajar, memberi, memimpin, dan kemurahan (lih. mis. [http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=45&c=12#1 <ref>{{Alkitab|Roma 12:6-8]).}}</ref> Dalam sekte-sekte Kristen tertentu, pengalaman Roh Kudus digambarkan sebagai "pengurapan". Di kalangan gereja-gereja [[Afrika-Amerika]], pengalaman bersama Roh Kudus digambarkan sebagai suatu "kesukacitaan".
 
Orang Kristen percaya bahwa Roh Kuduslah yang dimaksudkan Yesus ketika ia menjanjikan "Penghibur" (artinya, "yang memberikan kekuatan) dalam [[Injil Yohanes{{Alkitab|Yohanes]] 14:26}}. Setelah [[Kebangkitan Yesus|kebangkitan]], Yesus berkata kepada murid-muridnya bahwa mereka akan "membaptiskan dengan Roh Kudus", dan akan menerima kuasa untuk peristiwa itu ([[.<ref>{{Alkitab|Kisah para Rasul|Kisah]] 1:4-8).}}</ref> Janji ini digenapi dalam peristiwa-peristiwa yang dilaporkan dalam [[Kisah ps.Para Rasul 2]].
 
Pencurahan Roh Kudus terjadi pada hari [[Pentakosta]], sepuluh hari setelah kenaikan [[Yesus]] ke [[surga]] atau lima puluh hari setelah peristiwa kebangkitan [[Yesus]] dari kematian. Peristiwa ini terjadi di [[Yerusalem]] pada sebuah ruang atas. Angin yang keras bertiup, lalu lidah-lidah api tampak di atas kepala para murid [[Yesus]]. Banyak orang yang kemudian mendengar para murid itu berbicara, masing-masing dalam bermacam-macam [[bahasa]]. Menurut [[Alkitab]], murid-murid [[Yesus]] pada hari mereka menerima Roh Kudus mampu mempertobatkan tiga ribu jiwa. Masing-masing memberi dirinya di[[baptis]] (Kitab [[Kisah Para Rasul]][[Kisah Para Rasul 2| pasal 2]]).
 
Dalam Injil Yohanes, penekanannya tidaklah terutama pada apa yang dilakukan oleh Roh Kudus bagi Yesus, melainkan pada kisah penganugerahan Roh kepada murid-muridnya. [[Kristologi]] "tinggi" ini, yang paling berpengaruh dalam perkembangan doktrin Trinitarian yang belakangan, memandang Yesus sebagai domba kurban. Ia telah datang di antara manusia untuk menganuerahkan Roh Allah kepada umat manusia.
Baris 33:
 
=== Gereja Katolik ===
[[Katekismus Gereja Katolik]] menyatakan hal-hal berikut dalam alinea pertama yang menjelaskan Pengakuan Iman Rasuli ''Aku percaya akan Roh Kudus'', demikian: "Tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah" ({{Alkitab|1 Kor 2:11}}). Roh yang mewahyukan Allah itu, membuat kita mengenal Kristus, Sabda-Nya yang hidup; tetapi ia tidak berbicara tentang diri-Nya sendiri. Ia, yang "bersabda melalui para nabi", membuat kita mendengarkan Sabda Bapa. Tetapi kita tidak mendengarkan Dia sendiri. Kita hanya mendengarkan Dia secara tidak langsung, bila ia mewahyukan Sabda kepada kita dan mempersiapkan kita, menerima-Nya dalam iman. Roh kebenaran, yang "mengungkapkan" Kristus bagi kita, tidak berbicara "dari diri-Nya sendiri" ({{Alkitab|Yoh 16:13}}). Sikap rendah hati yang ilahi ini menjelaskan, mengapa "dunia tidak dapat menerima-Nya, karena ia tidak melihat-Nya dan tidak mengenal-Nya", sedangkan mereka yang percaya kepada Kristus mengenal-Nya, karena Ia menyertai mereka ({{Alkitab|Yoh 14:17}}).
 
Tentang hubungan Roh Kudus dengan Gereja, Katekismus menyatakan: "Perutusan Kristus dan Roh Kudus terlaksana di dalam [[Gereja]], [[Tubuh Kristus]] dan [[kanisah]] Roh Kudus... Jadi perutusan Gereja tidak ditambah pada perutusan Kristus dan Roh Kudus, tetapi adalah sakramen mereka. Sesuai dengan seluruh hakikatnya dan dalam semua anggotanya, Gereja itu diutus untuk mewartakan misteri persekutuan dengan [[Tritunggal]] Mahakudus ... Karena Roh Kudus adalah urapan Kristus, maka Kristus, Kepala Tubuh, memberikan-Nya kepada anggota-anggota-Nya, untuk memelihara mereka, menyembuhkan mereka, menyelaraskan mereka dalam fungsinya yang berbeda-beda, menggairahkan mereka, mendorong mereka untuk memberikan kesaksian, dan mengikutsertakan mereka dalam penyerahan-Nya kepada Bapa dan dalam doa permohonan-Nya untuk seluruh dunia. Oleh Sakramen-sakramen Gereja, Kristus membagi-bagikan kepada anggota Tubuh-Nya Roh Kudus-Nya yang menguduskan.
Baris 39:
Katekismus juga mendaftarkan berbagai lambang Roh Kudus di dalam Kitab Suci:
 
* ''[[Air]]'' - melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara Pembaptisan. "Dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum dari satu Roh" ({{Alkitab|1 Kor.Korintus 12:13}}). Jadi, Roh dalam pribadi-Nya adalah air yang menghidupkan, yang mengalir, dari Kristus yang disalibkan ({{Alkitab|Yoh. 19:34}}; {{Alkitab|1 Yoh. 5:8}}) dan yang memberi kita kehidupan abadi. (Bdk.Bandingkan {{Alkitab|Yoh. 4:10-14; 7:38}}; {{Alkitab|Kel. 17:1-6}}; {{Alkitab|Yes. 55:1; Zakh. 14:8; 1 Kor 10:4; Why. 21:6; 22:17}})
 
* ''[[Urapan]]'' - salah satu lambang Roh Kudus adalah juga urapan dengan minyak, malahan sampai ia menjadi sinonim dengan-Nya. (Bdk.Bandingkan {{Alkitab|1 Yoh. 2:20-27}}; {{Alkitab|2 Kor 1:21}}) Dalam inisiasi Kristen, urapan adalah tanda sakramental dalam Sakramen Penguatan, yang karenanya dinamakan "Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur. Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus kembali ke urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan: Urapan Yesus. "Khristos" (terjemahan dari perkataan [[Ibrani]] "[[Mesias]]") berarti yang "diurapi dengan Roh Allah".
 
* ''[[Api]]'' - melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Dalam "lidah-lidah seperti api" Roh Kudus turun atas para Rasul pada pagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kis{{Alkitab|Kisah Para Rasul 2:3-4}}).
 
* ''[[Awan]] dan [[sinar]]'' - Roh turun atas [[Perawan Maria]] dan "menaunginya", supaya ia mengandung dan melahirkan Yesus (Luk. 1:35). Di atas gunung transfigurasi Ia datang dalam awan, "yang menaungi" [[Yesus]], [[Musa]], [[Elia]], [[Petrus]], [[Yakobus]] dan [[Yohanes]], dan "satu suara kedengaran dari dalam awan: Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia" (Luk{{Alkitab|Lukas 9:34-35}}).
 
* ''[[Meterai]]'' - Meterai adalah sebuah [[lambang]], yang erat berkaitan dengan [[pengurapan]]. Kristus telah disahkan oleh "Bapa dengan meterai-Nya" ({{Alkitab|Yoh. 6:27}}; bdk.bandingkan {{Alkitab|2 Kor 1:22; Ef 1:13; 4:3}}) dan di dalam Dia, Bapa juga memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Karena gambaran meterai ([[bahasa Yunani]] "sphragis") menandaskan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidak terhapuskan dalam penerimaan Sakramen Pembaptisan, Penguatan, dan Tahbisan, maka ia dipakai dalam beberapa tradisi teologis untuk mengungkapkan "karakter", yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga Sakramen yang tidak dapat diulangi itu.
 
* ''[[Jari]]'' - "Dengan jari Allah" Yesus mengusir setan ({{Alkitab|Luk. 11:20}}). Sementara perintah Allah ditulis dengan "jari Allah" atas loh-loh batu ({{Alkitab|Kel. 31:18}}), "surat Kristus" yang ditulis oleh para Rasul, "ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia" ({{Alkitab|Kel. 31:18; 2 Kor. 3:3}}).
 
* ''[[Merpati]]'' - Waktu Kristus naik dari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya.
Baris 67:
 
Almarhum [[Lois Roden]], bekas presiden organisasi Ranting Daud, mulai mengajarkan aspek Roh Kudus ini pada tahun 1977. Dengan demikian kaum Ranting Daud memahami adanya "Keluarga" di surga (Allah Bapa, [[Allah Anak]], dan [[Allah Ibu]], yaitu Roh Kudus), yang cerminannya terlihat jelas di muka bumi.<!--==Gifts and Fruits of the Holy Spirit==
Christians believe the "Fruits of the Spirit" are virtues engendered in an individual by the acceptance of the Spirit and His actions in one's life. They can be found in the [[New Testament]] ({{Alkitab|Gal 5:22 KJV}}): "But the fruit of the Spirit is [[love]], [[joy]], [[peace]], [[patience]], [[kindness]], [[Goodness and value theory|goodness]], [[Trust|faithfulness]], [[Politeness|gentleness]], [and] [http://en.wikipedia.org/wiki/Anger#Religious_perspective_on_anger self-control]." The Tradition of the [[Catholic Church]], (''Catechism of the Catholic Church'', Section 1832), lists 12 Fruits of the Holy Spirit: "charity, joy, peace, patience, kindness, goodness, generosity, gentleness, faithfulness, modesty, self-control, [and] chastity." Many Christians believe that these fruits of the Holy Spirit are enhanced over time by exposure to the [[written word of God]] and by the experience of leading a Christian life. They further believe that the Fruits of the Holy Spirit are products of the Gifts of the Holy Spirit: "wisdom, understanding, counsel, fortitude, knowledge, piety, and fear of the Lord."
 
==The powers of the Holy Spirit==
Baris 95:
Dalam kepercayaan banyak agama [[non-tritunggal]] - seperti misalnya [[Unitarianisme|Unitarian]] dan [[Saksi Yehova]] - Roh Kudus adalah Roh Allah atau kekuatan yang aktif dari Allah, dan bukan sebuah pribadi tersendiri. Dalam [[Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir|Gereja Mormon]], Roh Kudus dianggap sebagai anggota ketiga dan tersendiri dalam Allah, sebagai keberadaan yang terpisah dari Sang Bapa dan Sang Anak, dan mempunyai tubuh rohani (sementara Sang Bapa dan Sang Anak adalah individu yang telah dibangkitkan dan memiliki tubuh yang kekal dengan tulang dan daging seperti manusia).
 
Menurut mereka yang berpegang pada pandangan minoritas tentang [[Binitarianisme]], Roh Kudus bukanlah keberadaan yang tersendiri, sementara Sang Bapa dan Sang Anak adalah dua Keberadaan. Salah satu kelompok seperti itu, [[Gereja Allah yang Hidup]] mengajarkan hal ini tentang Roh Kudus, "Roh Kudus, adalah hakikat yang sejati, pikiran, kehidupan dan kuasa Allah. Ia bukanlah suatu Keberadaan. Roh Kudus ada bersama Sang Bapa dan Sang Anak, dan memancar keluar dari Mereka ke seluruh alam semesta ({{Alkitab|1 Raja-raja 8:27}}; {{Alkitab|Mazmur 139:7}}; {{Alkitab|Yeremia 23:24}}). Melalui Roh inilah Allah menciptakan segala sesuatu ({{Alkitab|Kejadian 1:1-2}}; {{Alkitab|Wahyu 4:11}}). Ia adalah kuasa yang digunakan Kristus untuk memelihara alam semesta ({{Alkitab|Ibrani 1:2-3}}). Ia diberikan kepada semua orang yang telah bertobat dari dosa-dosanya dan yang telah dibaptiskan ({{Alkitab|Kisah 2:38-39}}) dan merupakan kuasa ({{Alkitab|Kisah 1:8}}; {{Alkitab|2 Timotius 1:6-7}}) yang dengannya orang-orang percaya dapat menjadi "pemenang" ({{Alkitab|Roma 8:37}}, KJV; {{Alkitab|Wahyu 2:26-27}}) dan akan dipimpin ke kehidupan yang kekal" (Pernyataan Resmi tentang Dasar Kepercayaan).
 
Pandangan bahwa Roh Kudus bukanlah pribadi yang terpisah telah dianggap sesat oleh Kekristenan arus utama. Misalnya, [[Epifanius dari Salomis]] merujuk kepada sebagian dari mereka sebagai [[Semi-Arianis]] dan ''Pneumatomachi'' dan menyebut mereka, "Sebangsa monster, manusia yang berhakikat ganda dan setengah jadi... kaum Semi-Arianis ... berpegang pada pandangan yang benar-benar ortodoks tentang Sang, bahwa ia selama-lamanya bersama Sang Bapa ... tetapi bahwa ia telah dilahirkan tanpa permulaan dan bukan di dalam waktu ... Tetapi semua ajaran ini menghujat Roh Kudus, dan tidak menganggapnya sebagai bagian dari Allah Tritunggal bersama Sang Bapa dan Sang Anak" (Epifanius. The Panarion of Epiphanius of Salamis, Kitab II dan III (Bagian 47-80), De Fide). Bagian VI, Ayat 1,1 dan 1,3.<ref name="Williams">{{en}} Frank Williams. EJ Brill. New York. 1994. Hal.71-472</ref>