Endoeng Soeriapoetra Koesoemah Adinata: Perbedaan antara revisi

'''Rd. Tumenggung Endoeng Soeryaputra''' adalah [[Bupati Bandung]] yang ke-14 dan [[Bupati Garut]] ke-7. BeliauIa lahir di [[Soreang]] pada tanggal [[14 September]] [[1894]] keturunan langsung dari Dalem Bandung. Terlahir dari seorang ibu yang termasuk keturunan "Dalem Gajah" Bandung dan seorang ayah yang termasuk keturunan [[Bupati Sumedang]].

Sebelum diangkat menjadi Bupati R.E.Suriaputra telah menduduki beberapa jabatan dalam pemerintahan [[Kabupaten Bandung]]. Pada tahun [[1915]] setelah BeliauIa menamatkan sekolah Osvia. beliauia diangkat sebagai Juru Tulis pembantu pada kantor [[Kabupaten Bandung]]. Tahun [[1921]] dinaikkan pangkatnya menjadi Mantri Polisi, lalu Camat Pulisi [[Kabupaten Bandung|Bandung]]. Setelah menamatkan pendidikan di Bestuur School pada tahun [[1929]], beliauia diangkat sebagai Wedana di Kantor [[Kabupaten Bandung]]. Sebelum menjadi [[Bupati Bandung]]. BeliauIa juga pernah menjabat beberapa jabatan penting, salah satunya adalah sebagai [[Bupati Garut]].

Dalem Endoeng termasuk salah seorang pejuang non-Kooperatif yang tidak mau berkompromi dengan [[Belanda]] yang saat itu menjajah hampir semua daerah di [[Indonesia]], termasuk [[Bandung]]. Pada zaman revolusi, ketika [[Kabupaten Bandung]] pada tanggal [[12 Oktober]] [[1945]] kedatangan Brigade Mac Donald beserta rombongan tentara dengan tujuan ingin menjajah lagi, mulai saat itu banyak terjadi kekacauan - kekacauan Pemerintahan [[Kabupaten Bandung]] terpaksa berpindah-pindah tempat, pertama di [[Cililin, Bandung Barat|Cililin]], terus ke [[Soreang, Bandung|Soreang]], [[Banjaran, Bandung|Banjaran]], [[Pangalengan, Bandung|Pangalengan]], [[Santosa, Kertasari, Bandung|Santosa]], dan [[Bungbulang, Garut|Bungbulang]]. Ketika [[Bungbulang, Garut|Bungbulang]] diserang oleh [[Belanda]], beliauia disembunyikan di Lebakbeuti namun akhirnya tertangkap. Semasa Dalem Eundoeng ditahan, beliauia pernah ditawari untuk menjabat kembali sebagai [[Bupati Bandung]] namun berada dalam wilayah [[Negara Pasundan]]. Tawaran tersebut ditolaknya, karena dinilai tidak sejalan dengan perjuangan yang dilakukan selama melawan penjajahan Belanda.

Pada masa pemerintahan beliauia terjadi peristiwa penting tanggal [[24 Maret]] [[1946]] yaitu [[Bandung Lautan Api]]. dan peristiwa Heroik di [[Dayeuhkolot, Bandung|Dayeuhkolot]] yaitu peledakan gudang mesiu tentara Belanda di [[Dayeuhkolot, Bandung|Dayeuhkolot]] [[Kabupaten Bandung]] yang dilakukan oleh [[Muhammad Toha|Mohamad Toha]], [[Muhammad Ramdhan|Mohamad Ramdhan]] dkk.