Tan Liok Tiauw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tomhoetabarat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tomhoetabarat (bicara | kontrib)
Baris 9:
Karena ayahanda Tan Liok Tiauw Sia adalah penjudi kelas berat, keadaan keuangan keluarganya sangat merosot pada akhir abad ke-19. Demi kebaikan keluarga, sang ayah menghibahkan pengurusan hartanya kepada Tan Liok Tiauw Sia saat ia masih berusia 17 tahun. Selain Batoe-Tjepper, ia juga mewarisi tanah-tanah partikelir yang antara lain adalah [[Rawa Buaya, Cengkareng|Rawa Boeaja]] dan [[Kapuk, Cengkareng|Kapoek]].
 
Untuk memulihkan keuangan keluarga, ia mendirikan fabriekpabrik batu bata dan genteng Tan Liok Tiauw di Batoe-Tjepper - salah satu fabriekpabrik pertama di [[Kota Tangerang|Tangerang]]. Sebagai saksi sejarah cikal-bakal industri di Tangerang, beberapa jalan di [[Batuceper, Tangerang|Batoe-Tjepper]] masih menyandang nama Lio yang berarti pembakaran bata dan genteng. Karena mutunya tinggi, maka banyak gedung-gedung pemerintahan Belanda di Batavia menggunakan produk Tan Liok Tiauw.<ref>http://nasional.kompas.com/read/2010/01/16/16100479/mengenal.perbankan.masa.lalu</ref> <ref>http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/631/Galangan-Kapal-Batavia</ref> Selain industri berat, Tan juga berkecimpung di industri perkebunan. Ia membeli perkebunan teh dan karet [[Tenjoayu, Cicurug, Sukabumi|Tendjo Ayoe]], yang namanya tetap diabadikan sampai sekarang sebagai nama desa dan jalan raya di [[Sukabumi]]. Ia juga salah-satu pelopor perkebunan pertama di [[Sumatera]], sebagai pemilik perkebunan-perkebunan kelapa dan pala di [[Lampung]].
 
==Riwayat==