Spektroskopi inframerah transformasi Fourier: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Givangkara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Givangkara (bicara | kontrib)
Baris 12:
Sistim [[optik]] Spektrofotometer FTIR seperti pada gambar disamping ini dilengkapi dengan [[cermin]] yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan demikian radiasi infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut sebagai retardasi ( δ ). Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai interferogram. Sedangkan sistim optik dari Spektrofotometer IR yang didasarkan atas bekerjanya interferometer disebut sebagai sistim optik Fourier Transform Infra Red.
 
Pada sistim optik FTIR digunakan [[radiasi]] [[LASER]] (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal [[radiasi]] [[infra merah]] yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.
 
Detektor yang digunakan dalam [[Spektrofotometer]] [[FTIR]] adalah TGS (Tetra Glycerine Sulphate) atau MCT (Mercury Cadmium Telluride). [[Detektor]] MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih baik pada [[frekwensi]] [[modulasi]] tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah.