Revisi per 26 Juni 2007 12.31 sunting Givangkara (bicara \| kontrib) 83 suntingan →‎Keunggulan Spektrofotometer FTIR ← Revisi sebelumnya		Revisi per 26 Juni 2007 12.42 sunting balikkan Givangkara (bicara \| kontrib) 83 suntingan →‎Cara Kerja Alat Spektrofotometer FTIR Revisi selanjutnya →
Baris 9: [[image:sistim_optik_ftir.jpg\|thumb\|Sistim optik Spektrofotometer FTIR]] Sistim [[optik]] Spektrofotometer FTIR seperti pada gambar ~~dibawah~~disamping ini dilengkapi dengan [[cermin]] yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan demikian radiasi infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut sebagai retardasi ( δ ). Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai interferogram. Sedangkan sistim optik dari Spektrofotometer IR yang didasarkan atas bekerjanya interferometer disebut sebagai sistim optik Fourier Transform Infra Red. Pada sistim optik FTIR digunakan [[radiasi]] [[LASER]] (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik. Detektor yang digunakan dalam [[Spektrofotometer]] [[FTIR]] adalah TGS (Tetra Glycerine Sulphate) atau MCT (Mercury Cadmium Telluride). [[Detektor]] MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih baik pada [[frekwensi]] [[modulasi]] tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah. == Keunggulan Spektrofotometer FTIR ==

Spektroskopi inframerah transformasi Fourier: Perbedaan antara revisi