Taufik Hidayat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 68:
Putra pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini adalah peraih medali emas untuk Indonesia pada [[Olimpiade Athena 2004]] dengan mengalahkan [[Seung Mo Shon]] dari [[Korea Selatan]] di babak final. Pada [[21 Agustus]] [[2005]], dia menjadi juara dunia dengan mengalahkan permain peringkat 1 dunia, [[Lin Dan]] di babak final, sehingga menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar [[Kejuaraan Dunia BWF]] dan [[Olimpiade]] pada saat yang sama. Selain itu, ia juga sedang memegang gelar juara tunggal putra ''[[Asian Games]]'' (2002, 2006). Ia tampil di [[Olimpiade Beijing 2008]], namun langsung kalah di pertandingan pertamanya, melawan [[Wong Choong Hann]] di babak kedua.
 
Selain itu, dia juga telah enam kali menjuarai [[Indonesia Terbuka]]: [[Indonesia Terbuka 1999|1999]], [[Indonesia Terbuka 2000|2000]], [[Indonesia Terbuka 2002|2002]], [[Indonesia Terbuka 2003|2003]], [[Indonesia Terbuka 2004|2004]], dan [[Indonesia Terbuka 2006|2006]]. Ia mencatatkan namanya sebagai pemain tunggal putra dengan pukulan smash tercepat yang berkecepatan 301305 km/jam pada semifinal Kejuaraan Dunia 2006 di Spanyol.
 
Pengalaman lainnya antara lain pada [[Piala Thomas]] ([[2000]], [[2002]], [[2004]], [[2006]], dan [[2008]]) serta [[Piala Sudirman]] ([[1999]], [[2001]], [[2003]], dan [[2005]]).