Wabah Yustinianus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Hand necrosis caused by plague.jpg|thumb|right|300px|Salah satu gejala Wabah Yustinianus adalah nekrosis tangan.]]
'''Wabah Yustinianus''' adalah [[pandemik]] yang menyerang [[Kekaisaran Bizantium|Kekaisaran Romawi Timur (Kekaisaran Bizantium)]], termasuk ibukotanya [[Konstantinopel]], pada tahun 541–542 M. Menurut penelitian, penyebabnya adalah ''[[Yersinia pestis]]'', organisme yang menyebabkan penyakit [[pes]].<ref>{{cite web|url=http://phys.org/news/2013-05-modern-lab-ages-plague-dna.html|title=Modern lab reaches across the ages to resolve plague DNA debate|publisher=phys.org|date=May 20, 2013}}</ref><ref>{{cite web|url=http://news.nationalpost.com/2014/01/28/plague-dna-found-in-ancient-teeth-shows-medieval-black-death-1500-year-pandemic-caused-by-same-disease/|title=Plague DNA found in ancient teeth shows medieval Black Death, 1,500-year pandemic caused by same disease|publisher=National Post|date=January 28, 2014|author=Maria Cheng}}</ref> Pengaruh sosial dan kultural dari wabah ini dapat disamakan dengan Kematian Hitam. Dalam pandangan sejarawan abad keenam, cakupan wabahnya hampir seluruh dunia, terutama menyerang [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tengah|Tengah]], [[Afrika Utara]] dan [[Arabia]],{{Citation needed|date=September 2009}} dan [[Eropa]] (di utara sejauh [[Denmark]] dan di barat sejauh [[Irlandia]]. Studi genetis mengarah pada [[Cina]] sebagai sumber utama penularan.<ref name=wade>{{cite news |author=[[Nicholas Wade]] |coauthors= |title=Europe’s Plagues Came From China, Study Finds |url=http://www.nytimes.com/2010/11/01/health/01plague.html |work=[[The New York Times]] |date=October 31, 2010 |accessdate=2010-11-01 }}</ref>
 
 
Sampai sekitar tahun 750, wabah ini kembali di tiap generasi di [[Mediterania]]. Gelombang penyakit juga berpengaruh terhadap masa depan [[sejarah Eropa]]. Sejarawan modern menamai wabah ini berdasarkan nama Kaisar Romawi [[Yustinianus I]], yang berkuasa pada saat itu. Yustinianus I juga mengidap penyakit tersebut, namun merupakan satu dari sedikit orang yang berhasil bertahan hidup.