Jatinegara, Jakarta Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
 
== Transportasi ==
 
Jatinegara merupakan salah satu wilayah yang padat penduduk. Untuk kepentingan masyarakat yang berdomisili di daerah tersebut pemerintah juga mengembangkan sarana transportasi pendukung. Pada tanggal 6 April 1875 pemerintah meresmikan jalur kereta yang menghubungkan Jatinegara dengan [[Jakarta Kota]]. Pada tahun 1881, ''Stoom-ram Mij'' mengoperasikan trem uap yang menghubungkan [[Kampung Melayu]] (Meester Cornelis) dengan Kota Intan (Batavia) melewati rute [[Matraman]], Kramat, [[Senen]], Harmoni, dan Glodok.
 
6 April 1925, kereta listrik mulai beroperasi sejauh 15,6 km menghubungkan Jatinegara dengan [[Tanjung Priok]] dan sejauh 2,6 km menghubungkan Jatinegara dengan Manggarai. Untuk pengembangan perekonomian pulau Jawa, [[Daendels]] membangun jalan [[Anyer]]-[[Panarukan]]. Jatinegara merupakan salah satu kota yang dilewati jalur tersebut. Untuk mengurangi kesemrawutan, pada tahun 1970-an pemerintah membangun terminal Kampung Melayu. [[Transjakarta]] koridor 5 (rute [[Ancol, Pademangan|Ancol]] - Kampung Melayu) dan koridor 7 (rute Kampung Melayu - [[Rambutan, Ciracas|Rambutan]]) juga melayani penduduk yang bermukim di wilayah ini. Banyaknya transportasi publik yang melintasi Jatinegara menunjukkan bahwa daerah ini merupakan wilayah penting dan cukup ramai sejak dahulu.
 
== Daftar Tempattempat Pentingpenting ==
* Gereja Koinonia (dahulu dikenal sebagai "Gereja Bethel").
* Gereja Kristen Pasundan (dahulu "Rehoboth Kerk")
Baris 33 ⟶ 32:
* Klenteng Shia Jin Kong
* Klenteng Tien Pao Tong (Kwan Im Po Sat)
* Bekas Gedung Wedana Meester Cornelis. Gedung bekas kediaman Meester Cornelis ini secara bergantian dikuasai pejuang RI yang tergabung dalam Kesatuan Laskar Rakyat Jakarta. Terakhir gedung ini dikuasai Kodim. Setelah dikosongkan oleh Kodim 0505, pada tahun 2005 bagian sayap gedung digunakan untuk kantor Pemuda Panca Marga (PPM). Selanjutnya gedung ini diambil alih Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta. Pada Mei 2010 gedung ini nyaris roboh dan tidak dirawat<ref name="gedungmester" />.
* Penjara Cipinang.
* Pasar Induk Beras Cipinang.
* Pasar Mester.
* Pasar Rawa Bening (Bursa Batu Akik Jakarta) setelah direnovasi dan diresmikan pada tanggal 12 Mei 2010 oleh Gubernur DKI Jakarta, [[Fauzi Bowo]]. Sekarang dikenal sebagai '''Jakarta Gems Center (JGC)''' Rawabening. JGC adalah pusat perbelanjaan batu permata terbesar di Indonesia, bahkan di Asia. Terletak di jalan Bekasi Barat, di depan stasiun Jatinegara, terdapat lebih dari 1.330 kios penjual berbagai jenis batu permata, kristal, batu-batuan, cincin, fosil, bahkan barang antik dan mistik. JGC berkembang pesat dan selalu dipenuhi wisatawan lokal dan internasional. Setiap hari jumlah pengunjung dapat mencapai 1.000 orang, terutama di hari Sabtu-Minggu. JGC yang berupa bangunan empat lantai relatif bersih dan aman, modern, dan memiliki tempat parkir yang memadai.
* [[Stasiun Jatinegara]].
 
== Daftar Kelurahankelurahan ==
#* [[Bali Mester, Jatinegara]] dengan kode pos 13310
#* [[Kampung Melayu, Jatinegara]] dengan kode pos 13320
#* [[Bidaracina, Jatinegara]] dengan kode pos 13330
#* [[Cipinang Cempedak, Jatinegara]] dengan kode pos 13340
#* [[Rawa Bunga, Jatinegara]] dengan kode pos 13350
#* [[Cipinang Besar Utara, Jatinegara]] dengan kode pos 13410
#* [[Cipinang Besar Selatan, Jatinegara]] dengan kode pos 13410
#* [[Cipinang Muara, Jatinegara]] dengan kode pos 13420
 
== Catatan kakiReferensi ==
{{reflist}}