Raja Silahisabungan (Silalahi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 223.255.227.12 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Aldo samulo
Memperbaiki kesalahan silsilah pada marga silalahi.
Baris 10:
 
=== Marga Silalahi ===
Silalahi adalah salah satu [[marga Batak]]. Ayah Silalahi (raja Silahisabungan) kawin dengan Pinta Haomasan boru Baso Bolon (puteri dari raja Nabolon / Sorbadijulu / Nai Ambaton) dari Pangururan sebagai upahnya membantu Sorbadijulu mengusir musuhnya marga [[Raja Lontung|Lontung]]. Tolping Ambarita adalah huta (kampung) Silahisabungan yang pertama dan di kampung itulah lahir Silalahi Raja (nama "Raja" diberikan oleh kakeknya Sorbadijulu). Silalahi setelah dewasa kelak dikawinkan dengan boru Simbolon dan dari perkawinan ini lahir tiga (3) orang yang diberi nama:
Silalahi adalah salah satu [[marga Batak]].
# Tolping Raja
Dipastikan asal muasal marga Silalahi tentu berasal dari nama tanah kelahiran mereka yaitu Silalahi Nabolak. Silalahi Nabolak merupakan bius milik kelompok keturunan Raja Silahisabungan. Di Silalahi Nabolak, Raja Silahisabungan awalnya memiliki Delapan (8)anak, yaitu: Loho Raja, Tungkir Raja, Sondi Raja, Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja, Batu Raja dan Tambun Raja. Kedelapan (8) anak Silahisabungan ini terlahir dari 2 istri. Tujuh (7) anak pertama berasal dari istri Raja Silahisabungan yang pertama bernama Pinggan Matio Padangbatanghari, sedangkan satu (1) anak terakhir (Tambun Raja) terlahir dari istri Raja Silahisabungan yang kedua yaitu Siboru Nailing Nairasaon.
# Bursok Raja
# Raja Bunga-bunga
Raja Bunga-bunga inilah yang nantinya diculik oleh Tuan Sihubil yang gagal membujuk Silahisabungan untuk rujuk dalam doa bersama karena musim kemarau panjang di [[Balige, Toba Samosir|Balige]]. Setelah diangkat menjadi anak kedua dari Tuan Sihubil karena diculik dari parmahanan (tempat menggembalakan ternak), namanya diganti menjadi Raja Parmahan akan tetapi marganya tetap Silalahi.
 
Silalahi Raja memiliki delapan (8) saudara yang membawa marganya masing-masing, yaitu 7 saudara dari perkawinan Silahisabungan dengan Pinggan Matio boru Matanari yang berhuta di Silahi Nabolak, dan satu (1) saudara bungsu dari perkawinan Silahisabungan dengan Similingiling puteri dari Raja Mangarerak yang berhuta di Sibisa Uluan. Kedelapan saudara Silalahi Raja tersebut adalah: Loho Raja (Sihaloho), Tungkir Raja (Situngkir), Sondi Raja (Rumasondi), Butar Raja (Sinabutar), Bariba Raja (Sinabariba), Debang Raja (Sidebang), Batu Raja (Pintubatu), dan yang paling sulung adalah Siraja Tambun (Tambunan).
Dari kedelapan (8) anak-anak Raja Silahisabungan diatas, tujuh (7) diantaranya berkembang di tanah (bius) yang dinamakan Silalahi Nabolak (otonomi Dairi: sekarang), sedangkan satu (1) lainnya, yaitu Tambun Raja, memilih kembali menemui ibunya dan menetap / tinggal disana, di negeri Sibisa Toba (Porsea. Di Sibisa, Tambun Raja lebih familiar disebut Raja Tambun). Ia menikah dengan putri pamannya sendiri (klan Manurung) dan memiliki keturunan Marga Tambun. Salah satu keturunan marga Tambun (Tambun Koling) di Toba Balige kemudian menurunkan marga Tambunan bagi keturunannya.
 
Silalahi dimakamkan bersama Silahisabungan ayahnya di Tambak Makam Raja Silahisabungan di Tolping, Samosir. Keturunan Silalahi Raja yaitu orang batak yang bermarga Silalahi melakukan jiarah dan perayaan di Tambak Makam Raja Silahisabungan pada even-even tertentu.
Setelah perkembangan beberapa dekade, keturunan tujuh (7) tujuh putra Raja Silahisabungan pun kemudian berkembang dan mencari (merantau) ke daerah baru, keluar dari teritori Silalahi Nabolak. Para keturunannya yang keluar dari Silalahi Nabolak ini umumnya kemudian memakai marga mereka menjadi Silalahi, sesuai nama nama negeri leluhur mereka, yaitu Silalahi Nabolak. Mereka juga menyebut mereka sebagai orang-orang (dari) Silalahi.
Di Balige, Marga Silalahi adalah keturunan Raja Parmahan Silalahi, klan Sondi Raja. Di Samosir, marga Silalahi terdiri dari keturunan dari beberapa marga, antara lain: Sihaloho, Situngkir dan Sidebang. Si Tanah Pakpak, Tanah Karo dan Tanah Simalungun, marga Silalahi umumnya terdiri dari keturunan Raja Silahisabungan, seperti Sihaloho, Situngkir, Sidabutar, Sidabariba, Sigiro, Pintubatu, Sidebang.
 
{{disambig nama}}