Cacing tambang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cacing tambang
Tag: menghilangkan kategori [ * ]
Bona Kartono (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 8255858 oleh 202.52.52.59 (bicara)
Baris 14:
'''Cacing tambang''' adalah [[cacing parasit]] ([[nematoda]]) yang hidup pada [[usus kecil]] inangnya, [[manusia]]. Ada dua spesies cacing tambang yang biasa menyerang manusia, ''Ancylostoma duodenale'' dan ''Necator americanus''. ''Necator americanus'' banyak ditemukan di [[Benua Amerika|Amerika]], [[Sub-Sahara Afrika]], [[Asia Tenggara]], [[RRT|Tiongkok]], and [[Indonesia]], sementara ''A. duodenale'' lebih banyak di [[Timur Tengah]], [[Afrika Utara]], [[India]], dan [[Eropa]] bagian selatan. Sekitar seperempat [[penduduk]] dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Infeksi paling sering ditemukan di [[daerah]] yang hangat dan lembap, dengan tingkat kebersihan yang buruk. bentuk infektif dari cacing tersebut adalah bentuk filariform. Setelah cacing tersebut menetas dari telurnya, muncullah larva rhabditiform yang kemudian akan berkembang menjadi larva filarifor.
 
== Pranala luar ==
Infeksi Cacing Tambang
* {{id}} [http://medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=97 Infeksi Cacing Tambang]
 
{{biologi-stub}}
DEFINISI
Infeksi Cacing Tambang disebabkan oleh cacing gelang usus, baik Ancylostoma duodenale maupun Necator americanus.
 
{{Animalia}}
Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang.
Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk.
 
[[Kategori:Parasit]]
Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah Mediterenian, India, Cina dan Jepang. Necator americanus ditemukan di daerah tropis Afrika, Asia dan Amerika.
[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:Cacing]]
[[Kategori:Parasit kucing]]
 
[[ta:கொக்கிப்புழு]]
PENYEBAB
Penyebabnya adalah cacing gelang usus, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.
 
Telur dari kedua cacing tersebut ditemukan di dalam tinja dan menetas di dalam tanah setelah mengeram selama 1-2 hari. Dalam beberapa hari, larva dilepaskan dan hidup di dalam tanah.
Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia, karena larva bisa menembus kulit.
 
Larva sampai ke paru-paru melalui pembuluh getah bening dan aliran darah. Lalu larva naik ke saluran pernafasan dan tertelan.
Sekitar 1 minggu setelah masuk melalui kulit, larva akan sampai di usus. Larva menancapkan dirinya dengan kait di dalam mulut mereka ke lapisan usus halus bagian atas dan mengisap darah.
 
GEJALA
Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit.
Demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek) bisa terjadi akbiat berpindahnya larva melalui paru-paru.
 
Cacing dewasa seringkali menyebabkan nyeri di perut bagian atas.
Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus.
 
Kehilangan darah yang berat dan berlangsung lama, bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, gagal jantung dan pembengkakan jaringan yang meluas pada anak-anak.
 
DIAGNOSA
Jika timbul gejala, maka pada pemeriksaan tinja penderita akan ditemukan telur cacing tambang.
Jika dalam beberapa jam tinja dibiarkan dahulu, maka telur akan mengeram dan menetaskan larva.
 
PENGOBATAN
Prioritas utama adalah memperbaiki anemia dengan cara memberikan tambahan zat besi per-oral atau suntikan zat besi.
Pada kasus yang berat mungkin perlu dilakukan transfusi darah.
 
Jika kondisi penderita stabil, diberikan obat pirantel pamoat atau mebendazol selama 1-3 hari untuk membunuh cacing tambang.
Obat ini tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin