Puck Meijer: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
Puck Meijer lahir di Belanda, belajar tari dan berprofesi sebagai penari di Belanda. Puck Meijer datang ke Indonesia atas permintaan suaminya, Dick Hoog, untuk menghindari kondisi perang di Belanda yang baru dimulai saat itu, dan kemudian menetap di Bandung.<ref name=":4">Wawancara dengan Hazeline van Swaay-Hoog oleh Meutia Chaerani, 27 Oktober 2014.</ref> Pada tahun 1939, Puck Meijer mengambil alih sekolah balet milik Hertha Ruth di Bandung dengan mengajarkan dengan sistem Ceccheti dari Imperial Society of Teachers of Dancing. <ref>[http://wiki.theaterencyclopedie.nl/wiki/Interview_Ati:1 Ati vertelt over haar danslessen in Bandoeng]. Diakses 20 Oktober 2014</ref>
Pada tahun 1942, Puck Meijer masuk ke dalam kamp tawanan perang di Camp Tjihapit, bersama dengan penari lain Corry Vonk, Pam Ingenegeren, dan Ati de Bruyn
Setelah Indonesia merdeka, Puck Meijer tetap tinggal di Indonesia dan terus mengajar balet di Jakarta, tepatnya di Paviliun Adhuc Stat (sekarang Gedung Bappenas).<ref name=":3">Hal. 77. Herliany, D.R. [http://books.google.co.id/books?id=zNsZ6hKieWwC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false Farida Oetoyo menari di atas ilalang]. Jakarta, 2001.</ref> Selama hidupnya Puck Meijer telah mengajar lebih dari 250 murid balet.<ref name=":1">[http://genevalunch.com/2007/08/22/interview-hazeline-van-swaay-on-inspiration-for-the-st-prex-festival/ INTERVIEW: Hazeline van Swaay on inspiration for the St Prex Festival]. Diakses 22 Oktober 2014.
|