Balet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Chaerani (bicara | kontrib)
Chaerani (bicara | kontrib)
Baris 32:
Kemudian grup balet Dandré-Levitoff Russian Ballet ke [[Hindia Belanda]] pada tahun 1934 dan melakukan pertunjukan di empat kota besar yaitu Batavia, Bandung, Semarang, dan Surabaya. <ref>Potter, Michelle. [http://michellepotter.org/articles/dandre-levitoff-russian-ballet-indonesia-september-1934 Dandré-Levitoff Russian Ballet: Indonesia, September 1934], Canberra, 13 Januari 2010. Dikutip pada 20 Oktober 2014</ref> Grup balet ini juga berkunjung ke Bali dan tertarik dengan seni tari Bali, sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia. <ref>Potter, Michelle. [http://michellepotter.org/articles/dandre-levitoff-russian-ballet-the-balinese-interlude Dandré-Levitoff Russian Ballet: the Balinese interlude], Canberra, 9 Desember 2010. Dikutip pada 20 Oktober 2014</ref> Grup balet ini membawakan Swan Lake yang menjadi sensasi di Surabaya, dan juga Les sylphides, La fille mal gardée and Polovtsian dances.
 
Di awal abad ke-20, balet di Indonesia kebanyakan diajarkan dan dirintis oleh orang Belanda yang bermukim di Indonesia, yang mengajarkan balet kepada para perintis balet Indonesia. [[Puck Meijer]] yang berada di Jakarta mengajarkan ballet kepada Farida Oetoyo, Nanny Lubis, dan Yulianti Parani. Sementara di Surabaya, Marlupi Sijangga belajar kepada Mevrouw Zaller. [[Ludwig Werner]] dan Wim Romers juga menjalankan sekolah balet di Jakarta yang bertahan hingga pertengahan abad ke-20 di mana Farida Oetoyo juga belajar dan mengajar di sana.
 
Sepeninggal para guru balet Belanda tersebut, di awal tahun 50-an mulai berdiri sekolah balet oleh perintis balet Indonesia. Di tahun 1956 dua sekolah balet berdiri, yaitu [[Namarina]] oleh Nanny Lubis di Jakarta dan [[Marlupi Dance Academy]] oleh Marlupi Sijangga di Surabaya. The Jakarta Ballet School berdiri di tahun 1957 oleh Elsie Tjiok San Fang, <ref>Koran Tempo. [http://gerardmosterd.org/onlinenews/Indonesia_Kebon_www.korantempo.com.html Sketsa Surealis Gerard Mosterd. 9 September 2004.] Dikutip 20 Oktober 2014.</ref>yang di tahun 1958 berganti nama menjadi sekolah balet Nritya Sundara oleh Farida Oetoyo dan Yulianti Parani, dan pada tahun 1977 menjadi Sekolah Ballet [[Sumber Cipta]]. Dua sistem pengajaran balet yang paling dominan di Indonesia adalah kurikulum Royal Academy of Dance (RAD) yang masuk pada tahun 1970-an dan sistem Vaganova.