Zina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
=== Islam ===
Dalam agama Islam, pelaku [[perzinaan]] dibedakan menjadi dua, yaitu pezina ''muhshan'' dan ''ghayru muhshan''. Pezina ''muhshan'' adalah pezina yang sudah memiliki pasangan sah atau sudah menikah, sedangkan pezina ''ghayru muhshan'' adalah pelaku yang belum pernah menikah dan tidak memiliki pasangan sah.
 
Diriwayatkan dalam hadis:
{{quotation|"Ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah SAW. Ketika beliau sedang berada di dalam masjid. Laki-laki itu memanggil-manggil Rasulullah seraya mengatakan, "''Hai Rasulullah aku telah berbuat zina, tapi aku menyesal.''" Ucapan itu diulanginya sampai empat kali. Setelah Rasulullah mendengar pernyataan yang sudah empat kali diulangi itu, lalu beliau pun memanggilnya, seraya berkata, "''Apakah engkau ini gila?''" "''Tidak.''", jawab laki-laki itu. Nabi bertanya lagi, "''Adakah engkau ini orang yang muhsan?''" ''"Ya."'', jawabnya. Kemudian, Rasulullah bersabda lagi, "''Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian.''"|H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah}}
 
Berdasarkan hukum [[Islam]], perzinaan termasuk salah satu dosa besar. Dalam agama [[Islam]], aktivitas-aktivitas seksual oleh lelaki/perempuan yang telah menikah dengan lelaki/perempuan yang bukan suami/istri sahnya, termasuk perzinaan. Dalam Alquran, dikatakan bahwa semua orang Muslim percaya bahwa berzina adalah dosa besar dan dilarang oleh [[Allah]].
 
Tentang perzinaan di dalam [[Alquran]] disebutkan di dalam ayat-ayat [[Al-Isra']] 17:32, [[Al-A'raf]] 7:33, [[An-Nur]] 24:26. Dalam hukum Islam, zina akan dikenakan hukum [[rajam]].
{{quotation|"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."|[[Al-Isra']] 17:32<ref>{{Alquran|Al-Isra' 20:14}}</ref>}}
{{quotation|"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman."|[[An-Nur]] 24:2<ref>{{Alquran|An-Nur 24:2}}</ref>}}
 
Hukumnya menurut agama Islam untuk para pezina adalah sebagai berikut:
* Jika pelakunya sudah menikah melakukannya secara sukarela (tidak dipaksa atau tidak diperkosa), mereka dicambuk 100 kali, kemudian dirajam. Ini berdasarkan hukuman yang diterapkan [[Ali bin Abi Thalib]]. Mereka cukup dirajam tanpa didera dan ini lebih baik, sebagaimana hukum yang diterapkan oleh [[Muhammad]], [[Abu Bakar ash-Shiddiq]], dan [[Umar bin Khatthab]].
* Jika pelakunya belum menikah, maka mereka didera (dicambuk) 100 kali. Kemudian diasingkan selama setahun.<ref>[http://al-badar.net/pengertian-macam-dan-hukum-zina/ SitusAl-Badar: webPengertian, resmimacam, pondokdan pesantrenhukum al-Badarzina]</ref>
 
Hukum di atas berdasarkan [[hadis]]:
* Jika pelakunya belum menikah, maka mereka didera (dicambuk) 100 kali. Kemudian diasingkan selama setahun.<ref>[http://al-badar.net/pengertian-macam-dan-hukum-zina/ Situs web resmi pondok pesantren al-Badar]</ref>
{{quotation|Ambillah dariku! Ambillah dariku! Sungguh Allah telah memberi jalan kepada mereka. Jejaka yang berzina dengan gadis didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan orang yang telah menikah melakukan zina didera seratus kali dan dirajam."|H.R. Muslim dari Ubadah bin Samit}}
 
=== Yahudi ===