Pelabuhan Hati (album): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RMulyadi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RMulyadi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
|}
 
Memasuki era 90an, geliat musik slow rock di Indonesia semakin terasa. Suksesnya Nike Ardilla dengan album spektakuler Seberkas Sinar dan Bintang Kehidupan membuat banyak penyanyi baru di genre ini bermunculan, dan sebagian besar berasal dari Bandung. JK Records yang di era sebelumnya identik dengan lagu lagu manis melankolis akhirnya melirik juga genre ini dengan merilis album-album slow rock, salahsatunya adalah dengan menggaet penyanyi belia asal Bandung bernama panjang Sitii Tuti Susilawati Sutisna alias Tuttie Gretha. Berbeda dengan banyak 'lady rocker' yang bermunculan saat itu yang 'dipaksa' menyanyi lagu slow rock padahal materi suaranya ngepop, Tuttie muncul dengan pas di album pertamanya "Pelabuhan Hati". Pada beberapa bagian, liukan suaranya bahkan mengingatkan pada lady rocker terdepan Nicky Astria. Lagu andalan "Pelabuhan Hati" juga terhitung kuat, digarap musiknya dengan cukup matang oleh Rico Manansang. Hanya sayang, kehadiran Tuttie sepertinya tidak disambut dengan cukup bagus oleh penikmat musik Indonesia, meskipun videoklipnya saat itu sudah sering diputar di TV. Agaknya hoki Tuttie memang tidak di Jk Records, terbukti setelah di genre slow rock tidak 'jalan', Tuttie yang saat itu sudah berganti nama menjadi TuttyTuty Zsania (mungkin ini asal muasal nama Sania) sempat dibuatkan trio bareng artis sinetron Lela Monica dan pendatang baru Rina Rosdiana, trio yang dinamakan Tutti Frutti merekam lagu dengan dengan genre pop disco tapi tetap tidak mengangkat namanya. Justru setelah lepas kontrak dari JK dan lama vakum, dia kembali tampil pada tahun 1998 dengan perombakan total secara musik dan style dan melejit sebagai penyanyi R&B bernama SANIA.
 
Track List :