Hamengkubuwana VIII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yamjisaka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sastrosiswa (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
| imagesize = 225px
| smallimage =
| caption = Sri Sultan HamengkubuwonoHamengkubuwana VIII.
| order = 8
| office = Sultan Yogyakarta
Baris 51:
 
}}
'''Sri Sultan {{PAGENAME}}''' ({{lahirmati|KratonKaraton YogyakartaNgayogyakarta Hadiningrat|3|3|1880|KratonNagari YogyakartaNgayogyakarta Hadiningrat|22|10|1939}}) adalah salah seorang [[raja]] yang pernah memimpin di [[Kesultanan Yogyakarta]] tahun [[1921]]-[[1939]].ia Beliau bernama asli GRM'''Gusti Raden Mas Sujadi'''. Dinobatkan menjadi Sultan Yogyakarta pada tanngaltanggal [[8 Februari]] [[1921]]. Pada masa Hamengkubuwono VIII, Kesultanan Yogyakarta mempunyai banyak dana yang dipakai untuk berbagai kegiatan termasuk membiayai [[Sekolah|sekolah-sekolah]] kesultanan. Putra-putra Hamengkubuwono VIII banyak disekolahkan hingga perguruan tinggi, banyak diantaranya di [[Belanda]]. Salah satunya adalah [[GRM Dorojatun]], yang kelak bertahta dengan gelar [[Hamengkubuwono IX]], yang bersekolah di [[Universitas Leiden]].
 
Pada masa pemerintahannya, beliau banyak mengadakan rehabilitasi bangunan kompleks [[keraton Yogyakarta]]. Salah satunya adalah bangsalBangsal Pagelaran yang terletak di paling depan sendiri (berada tepat di selatan [[Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat#Alun-alun Lor|Alun-alun utara]] [[Yogyakarta]]). Bangunan lainnya yang rehabilitasidirehabilitasi adalah ''tratag'' [[Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat#Siti Hinggil|Siti Hinggil]], [[Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat#Pintu Gerbang Donopratopo|Gerbang Donopratopo]], dan Masjid Gedhe. Beliau juga merupakan salah satu orang pertama dari kalangan Politikuspolitikus papan atas [[Yogyakarta (kota)|Kota Yogyakarta]] yang mendukung perjuangan Kh. [[Ahmad Dahlan]] dalam pembentukan [[Muhammadiyah]] sebagai bentuk loyalitas beliau pada [[Dakwah]] [[Islam]].
 
Beliau meninggal pada tanggal [[22 Oktober]] [[1939]] di kereta api di daerah Wates, Kulon Progo dalam perjalanan pulang dari Jakarta untuk menjemput [[GRM Dorojatun]] dari negeri Belanda. [[GRM Dorojatun]] mendadak dipanggil pulang yang belum sempat menyelesaikan sekolahnya. Di Batavia, Sultan menyerahkan keris Kyai Ageng Joko PiturungPiturun kepada [[GRM Dorojatun]] sebagai tanda suksesi kerajaan, sekaligus sebagai isyarat bahwa [[GRM Dorojatun]] -lah yang kelak akan menggantikan sebagai Sultan.
 
== Silsilah ==
[[Berkas:Hamengkubuwono VIII.jpg|thumb|right|200px|Sri Sultan HamengkubuwonoHamengkubuwana VIII.]]
* AnakPutra kesembilankeduapuluh tiga dari Sultan [[Hamengkubuwana VII]] (SultanSinuhun NgabehiBehi) dan istri keduanya, GKR Mas
* Memiliki delapan istri:
# RA Siti Katina, putri Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi, tahun 1907