Al Jahiz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Aayohan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
 
'''Al-Jāḥiẓ''' ([[781]] – Desember [[868]]/Januari [[869]]) adalah seorang [[cendekiawan]] Afrika-Arab yang berasal dari [[Afrika Timur]]<ref>James E. Lindsay, ''Daily Life in the Medieval Islamic World'' (2005), p. 72.</ref><ref name="millermintz">Al-Jahiz: [http://www.enotes.com/classical-medieval-criticism/al-jahiz INTRODUCTION." Classical and Medieval Literature Criticism]. Ed. Daniel G. Marowski. Vol. 25. Gale Group, Inc., 1998. eNotes.com. 2006. 13 Sep, 2007</ref> Ia merupakan sastrawan [[Bangsa Arab|Arab]] dan memiliki karya-karya dalam bidang [[literatur Arab]], [[biologi]], [[zoologi]], [[sejarah]], [[filsafat]], [[psikologi]], [[Teologi]] [[Mu'taziliyah]], dan polemik-polemik politik religi.
 
== Kehidupan ==
 
Perjalanan hidup masa kecil Al Jahiz tidak begitu banyak diketahui. Al Jahit lahir dari keluar yang sangat sederhana. Dilahirkan di [[Kota Basra]] pada tahun 160 H Hijriah atau bulan Februari 776. Dia menyatakan dalam sebuah buku merupakan bangsa arab dari suku Kinanah.
 
Untuk membantu keluarga, Al Jahiz berjualan ikan disekitar saluran irigasi di Kota Basra. Kesulitan keuangan tidak menghambat Al Jahiz untuk terus mencari ilmu pengetahuan. Al Jahiz biasanya berkumpul dengan para pemuda lain di masjid utama Kota Basra membahas dan mengkaji berbagai bidang ilmu pengetahun. Dia juga selalu menghadiri perkuliahan yang membahas tentang [[filologi]], [[leksikografi]] dan sastra puisi.
 
Al Jahiz melanjutkan dan menempuh masa pendidikanya selama dua puluh lima tahun. Sehingga memperoleh banyak ilmu pengetahuan tentang ilmu sastra puisi Arab, filologi Arab, sejarah bangsa Arab dan bangsa persia sebelum Islam. Selain itu ia juga mempelajari ilmu Alquran dan hadits. Selain itu Al Jahiz juga membaca buku-buku yang diterjemahkan dari Yunani seperti filsafat Yunani khususnya Aristoteles. Pada masa tersebut kekhilafahan Abbasiyah dalam masa keemasan dengan adanya perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan pendidikan. Buku-buku, perpustakaan mudah ditemukan di wilayah kekhilafahan yang memudahkan para pelajar memepelajari berbagai ilmu pengetahuan.
 
Ia akan memperoleh pengetahuan yang cukup tentang puisi Arab, filologi Arab, dan sejarah Arab dan Persia pra-Islam. Dia juga mempelajari Alquran dan Hadis. Selain itu, al-Jahiz membaca buku-buku yang diterjemahkan pada ilmu dan filsafat Yunani Helenistik, khususnya dari filsuf Yunani Aristoteles. Pendidikannya itu sangat difasilitasi karena fakta bahwa Kekhalifahan Abbasiyah berada dalam periode revolusi budaya, dan intelektual. Buku menjadi tersedia, dan ini membuat belajar mudah tersedia.
 
== Referensi ==