Peristiwa 3 Juli 1946: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farrasezra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Heru S Raha (bicara | kontrib)
Nama "Sudarsono" sebelumnya disangkutkan kepada Sudarsono, SH, yang lahir tahun 1965. Peristiwa 3 Juli terjadi di tahun 1946. Selain itu, Jendral Mayor Polisi Raden Panji Soedarsono adalah kakek penulis.
Baris 6:
Pada tanggal [[28 Juni]] 1946, Presiden [[Soekarno]] menyatakan [[keadaan bahaya]] di Indonesia. Keesokan harinya, seluruh kekuasaan pemerintahan diserahkan kembali kepada Presiden Republik Indonesia. Upaya himbauan Soekarno melalui media massa akhirnya berhasil, karena beberapa hari setelah itu seluruh korban penculikan dibebaskan kembali.
 
Tanggal [[3 Juli]] 1946, [[Sudarsono|Mayor Jendral R.P. Sudarsono]], pelaku utama penculikan yang sehaluan dengan kelompok Persatuan Perjuangan, menghadap Soekarno bersama beberapa rekannya dan menyodorkan empat maklumat untuk ditandatangani presiden, yang menuntut agar:
 
# Presiden memberhentikan Kabinet Sjahrir II
Baris 13:
# Presiden mengangkat 13 menteri negara yang nama-namanya dicantumkan dalam maklumat
 
Soekarno tidak menerima maklumat tersebut dan memerintahkan penangkapan para pengantar maklumat. Empat belas orang yang diduga terlibat dalam upaya kudeta diajukan ke [[Mahkamah Tentara Agung]]. Tujuh orang dibebaskan, lima orang dihukum 2 sampai 3 tahun, sedangkan R.P. Sudarsono dan Muhammad Yamin dijatuhi hukuman selama empat tahun penjara.
 
Dua tahun kemudian, pada tanggal [[17 Agustus]] [[1948]], seluruh tahanan Peristiwa 3 Juli 1946 dibebaskan melalui pemberian [[grasi]] presiden.