SMA Katolik Santo Albertus Malang: Perbedaan antara revisi

Meskipun yang mengasuhnya dulu adalah para imam dan guru-guru [[Belanda]] dengan pengantar [[bahasa Belanda]], sekolah ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin mengenyam pendidikan sekolah menengah yang bermutu tinggi tanpa pandang kekayaan, ras, agama, pangkat atau kedudukan. Yang penting, mereka berjenis kelamin laki-laki dan bernilai baik. Baru pada tahun [[1947]] sekolah ini menerima siswi, alias murid berjenis kelamin perempuan.

 

 

Pada tahun [[1946]] sekolah dibuka lagi di gedung yang sekarang ditempati oleh para [[biarawati]] [[Ursulin]] (OSU), pengelola SMA Cor Jesu. Pada tahun yang sama, sekolah dipindahkan lagi ke gedung yang kini dikenal sebagai Panti Asuhan St. Theresia. Tidak lama disitu, sekolah boyongan lagi ke gedung antik yang sekarang dikenal sebagai [[SMA Frateran]].

* Pater Albertus Herwanta, O.Carm. ([[2002]]-[[2006]])

* Pater Paulus Waris S., O.Carm., Pjs. Kasek tahun [[2007]]

 

Sebagai catatan mungkin berguna jika diberitahukan bahwa pada tahun 1954 St. Albertus 'melahirkan' filialnya yang pertama di jalan Celaket 55, dipimpin oleh Mere Immaculata, OSU. Pada tahun [[1959]] filial pertama itu berdiri sendiri dengan nama [[SMA Katolik Cor Jesu Malang|SMAK Cor Jesu]]. Pada tahun [[1960]] sekolah ini 'melahirkan' filialnya yang kedua, dipimpin oleh Sr. Gerarda Maria, SPM di jalan Panderman 7A Malang. Pada tahun [[1965]], filial kedua ini pun berdiri sendiri dengan nama [[SMA Katolik Santa Maria Malang|SMAK Santa Maria]], beralamat di jalan Raya Langsep 41 Malang.

* [[Alena]] (Penyanyi)

* [[Mathias Ibo]] (Fisioterapis Tim nasional sepak bola Indonesia)

{{EndDiv}}