Anarkisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
:''Lihat pula: [[Anarkisme dan Marxisme]]''
 
[[Marxisme]] dalam perkembangannya setelah Marx dan Engels berkembang menjadi 3 kekuatan besar ideologi dunia yang menyandarkan dirinya pada pemikiran-pemikiran Marx. Ketiga ideologi itu adalah : (1) Komunisme, yang kemudian dikembangkan oleh [[Lenin]] menjadi ideologi [[Marxisme-Leninisme]] yang saat ini menjadi pegangan mayoritas kaum komunis sedunia; (2) [[Sosialisme Demokrat]], yang pertama kali dikembangkan oleh [[Eduard Bernstein]] dan berkembang di [[Jerman]] dan kemudian berkembang menjadi sosialis yang berciri khas [[Eropa]]; (3) [[Neomarxisme]] dan [[Gerakan Kiri Baru]], yang berkembang sekitar tahun [[1965]]-[[1975]] di universitas-universitas di Eropa.
 
Walaupun demikian, ajaran Marx tidak hanya berkutat pada ketiga aliran besar itu karena banyak sekali sempalan-sempalan yang memakai ajaran Marx sebagai basis ideologi dan perjuangan mereka. Aliran lain yang berkembang serta juga memakai Marx sebagai tolak pikirnya adalah Anarkisme.
Baris 60:
 
[[Berkas:Bakuninfull.jpg|thumb|150px|right|[[Mikhail Bakunin|Mikhail Bakunin 1814-1876]]]]
Tokoh utama kaum anarkisme adalah Mikhail Bakunin, seorang bangsawan Rusia yang kemudian sebagian besar hidupnya tinggal di [[Eropa|Eropa Barat]]. Ia memimpin kelompok anarkis dalam konverensi besar kaum Sosialis sedunia (Internasionale I) dan terlibat pertengkaran dan perdebatan besar dengan Marx. Bakunin akhirnya dikeluarkan dari kelompok Marxis mainstream dan perjuangan kaum anarkis dianggap bukan sebagai perjuangan kaum sosialis. Sejak Bakunin, anarkisme identik dengan tindakan yang mengutamakan kekerasan dan pembunuhan sebagai basis perjuangan mereka. Pembunuhan kepala negara, pemboman atas gedung-gedung milik negara, dan perbuatan teroris lainnya dibenarkan oleh anarkhisme sebagai cara untuk menggerakkan massa untuk memberontak.<ref>[[Franz Magnis Suseno]]. ''Pemikiran Karl Marx : Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme'', Jakarta, 1999</ref>
 
[[Mikhail Bakunin]] merupakan seorang tokoh anarkis yang mempunyai energi revolusi yang dashyat. Bakunin merupakan ‘penganut’ ajaran Proudhon, tetapi mengembanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan sayap kolektivisme dalam First International mengakui hak milik kolektif atas tanah dan alat-alat produksi dan ingin membatasi kekayaan pribadi kepada hasil kerja seseorang. Bakunin juga merupakan anti komunis yang pada saat itu mempunyai karakter yang sangat otoritar.
Baris 111:
Anarko-sindikalisme adalah salah satu cabang anarkisme yang lebih menekankan pada gerakan buruh (''labour movement''). Sindikalisme, dalam [[bahasa Perancis]], berarti ''“trade unionism”''. Kelompok ini berpandangan bahwa serikat-serikat buruh (''labor unions'') mempunyai kekuatan dalam dirinya untuk mewujudkan suatu perubahan sosial secara revolusioner, mengganti kapitalisme serta menghapuskan negara dan diganti dengan masyarakat demokratis yang dikendalikan oleh pekerja. Anarko-sindikalisme juga menolak sistem gaji dan hak milik dalam pengertian produksi. Dari ciri-ciri yang dikemukakan di atas, anarko-sindikalisme sepertinya tidak mempunyai perbedaan dengan kelompok-kelompok anarkisme yang lain.
 
Prinsip-prinsip dasar yang membedakan anarko-sindikalisme dengan kelompok lainnya dalam anarkisme adalah : (1) [[Solidaritas pekerja]] (''Workers Solidarity''); (2) [[Aksi langsung]] (''direct action''); dan (3) [[Manajemen-mandiri buruh]] (''Workers self-management'').
 
=== Anarkisme individualisme ===
Baris 121:
Tokoh-tokoh yang terlibat dalam individual-anarkisme antara lain adalah [[Max Stirner]], [[Josiah Warren]], [[Benjamin Tucker]], [[John Henry Mackay]], [[Fred Woodworth]], dan lain-lain. Kebanyakan dari tokoh-tokoh individual-anarkisme berasal dari [[Amerika Serikat]], yang menjadi basis liberalisme. Dan oleh karena itu pandangan mereka terhadap konsep individual-anarkisme kebanyakan dipengaruhi juga oleh alam pemikiran liberalisme.
 
Individual-anarkisme sering juga disebut ''"anarkisme-egois"'', karena salah satu tokohnya, Max Stirner, menulis buku ''"Der Einzige und sein Eigentum"'' (''[[Bahasa Inggris|b.Inggris]] : The Ego and Its Own / [[bahasa Indonesia|b.Indonesia]] : Ego dan Miliknya'')<ref>[[Max Stirner|Stirner, Max]] ([[1907]]). [http://www.nonserviam.com/stirner/the_ego/ The Ego and His Own]. Diterjemahkan dari bahasa Jerman ke dalam bahasa inggris oleh Steven T. Byington. New York: Benj. R. Tucker</ref> yang dengan cepat dilupakan, tetapi mengalami kebangkitan lima puluh tahun kemudian, buku tersebut lebih menonjolkan peran individu.
 
Buku Stirner itu pada dasarnya adalah karya filsafat yang menganalisis ketergantungan manusia dengan apa yang dikenal sebagai ''‘kekuasaan yang lebih tinggi’'' (higher powers). Dia tidak takut memakai kesimpulan- kesimpulan yang diambil dari hasil survei. Buku tersebut merupakan pembrontakan yang sadar dan sengaja yang tidak menunjukan kehormatan kepada otoritas dan karenanya sangat menarik bagi pemikir mandiri.
Baris 127:
=== Varian-varian anarkisme lainnya ===
 
Selain aliran-aliran yang disebut di atas, masih banyak lagi aliran lain yang memakai pemikiran anarkisme sebagai dasarnya. Antara lain :
* ''Post-Anarchism'', yang dikembangkan oleh [[Saul Newman]] dan merupakan sintesis antara teori anarkisme klasik dan pemikiran ''post-strukturalis''.
* Anarki pasca-kiri, yang merupakan sintesis antara pemikiran anarkisme dengan gerakan anti-otoritas revolusioner di luar pemikiran ''“kiri”'' mainstream.
* [[Anarka-Feminisme]], yang lebih menekankan pada penolakan pada konsep patriarka yang merupakan perwujudan hirarki kekuasaan. Tokohnya antara lain adalah [[Emma Goldman]].
* [[Eko-Anarkisme]] dan [[Anarkisme Hijau]], yang lebih menekankan pada lingkungan.
* [[Anarkisme insureksioner]], yang merupakan gerakan anarkis yang menentang segala organisasi anarkis dalam bentuk yang formal, seperti serikat buruh, maupun federasi. Definisi tentang anarkisme insureksioner dijelaskan dalam jurnal ''Do or Die'' dan pamflet-pamflet grup ''Venomous Butterfly'' yang insureksionis :
 
{{cquote|''Adalah suatu bentuk, yang tidak dapat terbakukan dalam satu kubu, serta sangat beragam dalam perspektifnya. Anarkisme Insureksioner bukanlah sebuah solusi ideologis bagi masalah-masalah sosial, dan juga bukan komoditi dalam pasar ideologi yang digelar kapitalisme. Melainkan, ia adalah praktik berkelanjutan yang bertujuan untuk mengakhiri dominasi negara dan berteruskembangnya kapitalisme, yang membutuhkan analisis-analisis dan diskusi-diskusi untuk menjadikannya semakin maju dan berkembang. Menurut sejarahnya, kebanyakan anarkis, kecuali mereka yang percaya bahwa peradaban kapitalisme akan terus berkembang hingga titik kehancurannya sendiri, percaya bahwa sebentuk aktivitas insureksioner dibutuhkan untuk dapat mentransformasikan masyarakat secara radikal. Dalam artian ini, negara harus dipukul mundur dari eksistensinya oleh mereka yang tereksploitasi dan termarjinalkan, dengan demikian para anarkis harus menyerang: menunggu sistem ini melenyap dan menghancurkan dirinya sendiri adalah sebuah kekalahan telak.''}}
Baris 144:
=== Anarkis-kristen ===
 
Dalam agama Kristen, konsep yang dipakai oleh kaum anarkis-kristen adalah berdasarkan konsep bahwa hanya [[Tuhan]] yang mempunyai otoritas dan kuasa di dunia ini dan menolak otoritas negara, dan juga gereja, sebagai manifestasi kekuasaan Tuhan. Dari konsep ini kemudian berkembang konsep-konsep yang lain misalnya ''pasifisme'' (anti perang), ''non-violence'' (anti kekerasan), ''abolition of state control'' (penghapusan kontrol negara), dan ''tax resistance'' (penolakan membayar pajak). Semuanya itu dalam konteks bahwa kekuasaan negara tidak lagi eksis di bumi dan oleh karena itu harus ditolak. Tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi dalam perkembangan gerakan anarkis-kristen antara lain : [[Soren Kierkegaard]], [[Henry David Thoreau]], [[Nikolai Berdyaev]], [[Leo Tolstoy]], dan [[Adin Ballou]].
 
=== Anarkisme dan Islam ===
Baris 151:
 
[[Berkas:Hakim Bey.jpeg|thumb|right|Hakim Bey]]
Dalam agama Islam, kelompok anarkisme melakukan interpretasi terhadap konsep bahwa Islam adalah agama yang bercirikan penyerahan total terhadap [[Allah]] ([[bahasa Arab]] allāhu الله), yang berarti menolak peran otoritas manusia dalam bentuk apapun. Anarkis-Islam menyatakan bahwa hanya Allah yang mempunyai otoritas di bumi ini serta menolak ketaatan terhadap otoritas manusia dalam bentuk fatwa atau imam. Hal ini merupakan elaborasi atas konsep ''“tiada pemaksaan dalam beragama”''. Konsep anarkisme-islam kemudian berkembang menjadi konsep-konsep lainnya yang mempunyai kemiripan dengan ideologi sosialis seperti pandangan terhadap hak milik, penolakan terhadap riba, penolakan terhadap kekerasan dan mengutamakan ''self-defense'', dan lain-lain. Kelompok-kelompok dalam Islam yang sering diasosiasikan dengan anarkisme antara lain : [[Sufisme]] dan [[Kelompok Hashshashin]].
 
Salah seorang tokoh muslim anarkis yang berpengaruh yaitu [[Peter Lamborn Wilson]], yang selalu menggunakan nama pena Hakim Bey. Dia mengkombinasikan ajaran sufisme dan neo-pagan dengan anarkisme dan situasionisme. Dia juga merupakan seorang yang terkenal dengan konsepnya ''Temporary Autonomus Zones''[http://www.hermetic.com/bey/taz_cont.html].
 
[[Yakoub Islam]], seorang anarkis muslim, pada [[25 Juni]] [[2005]] mempublikasikan ''Muslim Anarchist Charter (Piagam Muslim Anarkis)'', yang berbunyi :
 
{{cquote|
Baris 174:
Kritik juga dilontarkan atas penolakan anarkisme terhadap organisasi sentralis seperti pemerintahan kaum buruh, partai revolusioner, dan lain sebagainya, yang dianggap oleh banyak pihak justru akan melemahkan posisi kaum anarkis apabila revolusi terjadi. Hal ini juga yang dituduhkan kepada para anarkis saat [[revolusi Spanyol]] terjadi, paska pengambilan kekuasaan oleh kaum proletariat atas rezim fasis yang pada saat itu berkuasa di Spanyol.<ref>[http://www.worldrevolution.info/manifesto-in.htm#se16 Manifesto WORLD REVOLUTION]</ref>
 
== Catatan dan referensiReferensi ==
{{reflist|2}}
 
== DaftarBacaan pustakalanjutan ==
* ''[http://www.blackrosebooks.net/anarism1.htm Anarchism. A Documentary History of Libertarian Ideas. Volume One: From Anarchy to Anarchism (300CE to 1939)]'' [[Robert Graham]], editor. Black Rose Books, Montreal and London 2005. ISBN 1-55164-250-6.
* ''Anarchism'', [[George Woodcock]] (Penguin Books, 1962) (For many years the classic introduction, until in part superseded by Harper's ''Anarchy: A Graphic Guide'')
Baris 186:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://anarchoi.gudbug.com/faq-anarki/ F.A.Q Anarki]
* {{id}} [http://cnt-aitpustaka.info/rubriqueotonomis.php3?id_rubrique=96org CNTKumpulan artikel-AITartikel : INILAH PERANGAnti-Otoritarian KELASberbahasa !Indonesia]
* {{en}} [http://www.infoshop.org/faq/index.html Anarchist F.A.Q]
* {{id}} [http://pustaka.otonomis.org Pustaka Otonomis] Kumpulan artikel-artikel Anti-Otoritarian berbahasa Indonesia
* {{id}} [http://ind.anarchopedia.org Anarchopedia Indonesia]
* {{en}} [http://eng.anarchopedia.org Anarchopedia Bahasabahasa Inggris]
* {{en}} [http://www.infoshop.org/faq/index.html Anarchist F.A.Q.]
* {{id}} Anarkisme di [http://fertobhades.wordpress.com/ blog fertob] : [http://fertobhades.wordpress.com/2006/09/06/anarkisme-1/ bagian 1], [http://fertobhades.wordpress.com/2006/09/12/anarkisme-2/ bagian 2], [http://fertobhades.wordpress.com/2006/11/15/anarkisme-3/ bagian 3]
 
{{Ideologies}}