Turbocharger: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k Bot: sk:Turbodúchadlo adalah artikel bagus; kosmetik perubahan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
 
Komponen mesin ini memiliki tiga bagian penting: roda turbin, roda kompressor dan rumah as. Roda turbin yang bersudu-sudu ini berputar memanfaatkan tekanan gas buang keluar, kemudian melalui as terputarnya roda turbin ini berputar pula roda kompressor dengan sudu-sudunya sehingga memompa [[udara]] masuk dalam massa yang padat. Mengingat komponen ini sering berputar melebihi 80,000 putaran per menit maka pelumasan yang baik sangat diperlukan.
 
==Turbocharger vs. supercharger==
{{main|Supercharger}}
Berbeda dengan turbocharger, supercharger diatur secara mekanis digerakkan oleh mesin. Sabuk, rantai, poros, dan roda gigi adalah metode umum untuk menjalankan supercharger, meletakkan beban mekanis pada mesin. Misalnya, pada satu tahap mesin [[Rolls-Royce Merlin]] dengan supercharger berkecepatan tunggal, supercharger akan menggunakan tenaga mesin sekitar {{convert|150|hp|kW|abbr=off}}. Namun manfaatnya lebih besar, karena dari tenaga {{convert|150|hp|kW|abbr=on}} untuk mendorong supercharger, mesin akan menghasilkan tambahan 400 tenaga kuda, sehingga keuntungan bersihnya {{convert|250|hp|abbr=on}}. Dari sinilah kelemahan utama supercharger terlihat, karena mesin harus menahan daya keluaran bersih dari mesin ditambah tenaga untuk menggerakkan supercharger.
 
Kelemahan lain dari sebagian supercharger adalah efisiensi adiabatik lebih rendah dibandingkan dengan turbocharger (terutama [[Supercharger model-akar]). Efisiensi adiabatik adalah ukuran kemampuan kompresor untuk memampatkan udara tanpa menambah panas tambahan ke udara tersebut. Proses kompresi selalu menghasilkan panas sebagai produk sampingan dari proses itu; akan tetapi, kompresor yang lebih efisien menghasilkan lebih sedikit panas berlebih. Supercharger model-akar menghasilkan panas berlebih ke dalam udara daripada turbocharger. Dengan demikian, untuk volume dan tekanan udara yang sama, udara turbocharger lebih dingin, dan sebagai hasilnya lebih padat, maka mengandung molekul oksigen lebih banyak, dan akhirnya dihasilkan tenaga potensial lebih besar daripada udara supercharger. Dalam aplikasi praktis perbedaan antara keduanya dapat dramatis, dengan turbocharger sering menghasilkan tenaga 15% sampai 30% lebih tinggi, semata-mata hanya pada perbedaan efisiensi adiabatik.
 
Sebagai perbandingan, turbocharger tidak menempatkan beban mekanik langsung pada mesin, meskipun turbocharger menempatkan tekanan gas buang kembali pada mesin, meningkatkan kerugian pemompaan. <ref name="auto.howstuffworks.com"/> ini lebih efisien, karena menggunakan energi yang terbuang dari gas buang untuk menggerakkan kompresor. Berbeda dengan supercharger, kelemahan utama dari turbocharger adalah apa yang disebut sebagai "lag" atau "waktu spool". Ini adalah waktu antara permintaan untuk peningkatan daya (throttle dibuka) dan turbocharger memberikan peningkatan tekanan intake, sehingga meningkatkan daya.
 
Throttle lag terjadi karena turbocharger bergantung pada penimbunan tekanan gas buang untuk menggerakkan turbin. Dalam sistem variabel output seperti mesin mobil, tekanan gas buang saat idle, kecepatan mesin rendah, atau throttle rendah biasanya tidak cukup untuk menggerakkan turbin. Hanya ketika mesin mencapai kecepatan yang cukup, bagian turbin mulai ''spool up,'' atau berputar cukup cepat untuk menghasilkan tekanan intake di atas tekanan atmosfer.
 
Kombinasi turbocharger dan supercharger dapat menghilangkan kelemahan dari keduanya.<ref>{{cite web|url=http://www.torquecars.com/tuning/twincharging.php |title=How to twincharge an engine |publisher=Torquecars.com |date= |accessdate=1 June 2012}}</ref> Teknik ini disebut [[twincharger]].
 
== Lihat pula ==