Ikatan Pencak Silat Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oppezer (bicara | kontrib)
Oppezer (bicara | kontrib)
Baris 17:
Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju, daerah-daerah dan pulau-pulau yang disebut nusantara dihuni berkembang menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan kerajaan - kerajaan dan kehidupan yang teratur, tata pembelaan diri pada zaman tersebut terutama didasarkan pada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.
 
Para pendekar ahli beladiri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat, begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yang ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus, pasukan yang kuat pada zaman [[Kerajaan Sriwijaya]] dan [[Majapahit]] serta kerajaan lainnya pada masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi, kekuatan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu bela diri sangat utama, untuk menjadi prajurit atau pendekar diperulukan syarat-syarat dan latihan yang mendalam, di bawah bimbingan seorang guru.
 
Pada masa perkembangan agama [[Budha]], [[Hindu]], [[Kristen]], [[Islam]] ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian penganutnya, sehingga dari seluruh agama memilikinya, tapi basis-basis agama Islam lebih terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya, mungkin disebabkan [[malaikat]] yang mengikutinya lebih tangguh, maka sejak zaman sebelum penjajahan, [[nusantara]] adalah satu kerajaan yang belum tercapai, dikarenakan banyak kerajaan kerajaan di nusantara saling berperang satu sama lain, kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan teurun temurun sebagai bangsa Indonesia.