Ikatan Pencak Silat Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oppezer (bicara | kontrib)
Oppezer (bicara | kontrib)
Baris 5:
 
== Sejarah ==
[[Pencak Silat]] sebagai bagian dari kebudayaan bangsakerajaan kerajaan di Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesiamasyarakatnya yang sangatberbhineka baik,tunggal ika dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh cikal bakal bangsa Indonesia, pencak silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya.
 
Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud serta corak beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek sendi pertahanan dan penyerangan sebagai seni ilmu bela diri yang merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesianusantara yang dimiliki dari hasil budi daya turun temurun.
 
Sampai saat ini belum ada naskah atau himpunan mengenai sejarah pembelaan diri setelah bangsa Indonesia ada yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur, disebabkan ilmu beladiri ini mempunyai struktur yang sangat dirahasiakan oleh pendirinya, kecuali perguruan yang sudah terdaftar yang meliputi jurus dan senjata kedigdayaan raja-raja yang digunakan bagi seluruh anggota anggotanya sejak zamannya.
 
Hanya secara turun temurun juga bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri ini dituturkan, sifat-sifat ketertutupan ini karena dibentuk oleh zaman penjajahan pada masa lalu merupakan hambatan pengembangannya, dimana kini kita yang menuntut keterbukaan yang lebih luas.
Baris 15:
==== Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan Belanda ====
 
Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju, daerah-daerah dan pulau-pulau yang disebut nusantara dihuni berkembang menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan kerajaan - kerajaan dan kehidupan yang teratur, tata pembelaan diri pada zaman tersebut terutama didasarkan pada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.
 
Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat, begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yang ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus, pasukan yang kuat pada zaman [[Kerajaan Sriwijaya]] dan [[Majapahit]] serta kerajaan lainnya pada masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi, kekuatan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu bela diri sangat utama, untuk menjadi prajurit atau pendekar diperulukan syarat-syarat dan latihan yang mendalam, di bawah bimbingan seorang guru.