Sunan Giri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cakwawan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Cakwawan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 15:
Versi lain menyatakan bahwa pernikahan Maulana Ishaq-Dewi Sekardadu tidak mendapat respon baik dari dua patih yang sejatinya ingin menyunting dewi sekardadu (putri tunggal Menak sembuyu sehingga kalau jadi suaminya, merekalah pewaris tahta kerajaan. Ketika Sunan Giri lahir, untuk mewujudkan ambisinya, kedua patih membuang bayi sunan giri ke laut yang dimasukkan ke dalam peti.{{fact}}
 
Kemudian, bayi tersebut ditemukan oleh sekelompok awak kapal (pelaut) - yakni sabar dan sobir - dan dibawa ke Gresik. Di Gresik, dia diadopsi oleh seorang saudagar perempuan pemilik kapal, Nyai Gede Pinatih. Karena ditemukan di laut, dia menamakan bayi tersebut '''Joko SamudraSamudro'''.
 
Ketika sudah cukup dewasa, Joko SamudraSamudro dibawa ibunya ke Ampeldenta (kini di [[Kota Surabaya|Surabaya]]) untuk belajar agama kepada [[Sunan Ampel]]. Tak berapa lama setelah mengajarnya, Sunan Ampel mengetahui identitas sebenarnya dari murid kesayangannya itu. Kemudian, Sunan Ampel mengirimnya beserta Makdhum Ibrahim ([[Sunan Bonang]]), untuk mendalami ajaran Islam di Pasai. Mereka diterima oleh Maulana Ishaq yang tak lain adalah ayah Joko SamudraSamudro. Di sinilah, Joko SamudraSamudro, yang ternyata bernama '''Raden Paku''', mengetahui asal-muasal dan alasan mengapa dia dulu dibuang.
 
== Dakwah dan kesenian ==