Perang Yom Kippur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti Flag_of_Iraq_(1963-1991);_Flag_of_Syria_(1963-1972).svg.svg dengan Flag_of_Iraq_(1963-1991);_Flag_of_Syria_(1963-1972).svg
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
Baris 54:
Posisi Palestina setelah perang Yom Kippur 1973 ini semakin tidak jelas. Terlebih setelah [[Yordania]], negeri yang ditempati sebagian besar bangsa Palestina mengambil sikap netral akibat kekalahannya pada [[Perang Enam Hari]] 1967 yang menyebabkan Yordania kehilangan [[Tepi Barat]] dan Jerussalem Timur. Sikap Yordania ini, menyebabkan kemarahan dikalangan Palestina terutama dari PLO yang saat itu berkedudukan di sana. Karena PLO bertindak sebagai ''negara dalam negara'' di Yordania dan berencana untuk mengkudeta Raja Yordania maka untuk menghindari ketidakstabilan keamanan, Raja [[Hussein bin Talal]] akhirnya mengambil sikap represif dengan mengusir PLO dari negaranya. PLO akhirnya pindah ke Libanon dan [[Tunisia]].
 
Syria sendiri mengalami kerugian yang cukup besar, namun akhirnya Suriah menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Israel namun tidak mengadakan perjanjian perdamaian, terutama sebelum wilayah [[Dataran Tinggi Golan]] dikembalikan oleh Israel dalam perang tahun [[1967]]. Dataran tinggi Golan sendiri akhirnya ditetapkan secara sepihak oleh Israel dengan dukungan Amerika Serikat. Namun demikian, sikap Suriah terhadap Palestina yang kurang lebih sama dengan sikap Yordania menyebabkan terjadinya pergolakan-pergolakan terutama dengan kalangan fundamentalis Islam terutama yang berkedudukan di kota [[Hama]]. Pergolakan ini berlanjut ketika [[Hafez Al Assad]] mengambil tindakan represif semakin keras yang memuncak pada [[peristiwa pembantaian Hama]] di akhir dekade [[1970]]-an.'''
 
== Rujukan ==