Leo Tolstoy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rotlink (bicara | kontrib)
k fixing dead links
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
Baris 52:
Tolstoy menimbulkan pengaruh yang mendalam terhadap perkembangan pemikiran [[anarkisme Kristen|anarkis]]. Pangeran [[Peter Kropotkin]] menulis tentang dia dalam artikel tentang [[anarkisme Kristen|anarkisme]] dalam [[Encyclopædia Britannica 1911]]:
 
:Tanpa menyebut dirinya seorang [[anarkisme|anarkis]], Leo Tolstoy, seperti para pendahulunya dalam gerakan keagamaan rakyat pada abad ke-15 dan ke-16, [[Chojecki]], [[Denk]] dan banyak lainnya, mengambil posisi anarkis terhadap [[negara]] dan [[hak milik|hak-hak milik]], menyusun kesimpulan-kesimpulannya dari semangat umum ajaran-ajaran [[Yesus]] dan dari penalarannya sendiri. Dengan seluruh kemampuan bakatnya ia membuat (khususnya dalam ''[[Kerajaan Allah ada di Dalam Engkau]]'') suatu kritik yang dahsyat terhadap [[gereja]], negara dan hukum bersama-sama, dan khususnya tentang [[hukum harta milik]] pada masa kini. Ia menggambarkan negara sebagai dominasi dari yang kejam, yang didukung oleh kekuatan brutal. Para perampok, katanya, jauh kurang berbahaya dibandingkan dengan [[pemerintah]] yang terorganisasi dengan baik. Ia membuat kritik yang tajam terhadap prasangka-prasangka yang kini bermunculan mengenai keuntungan-keuntngan yang diberikan kepada manusia oleh gereja, negara dan distribusi harta milik yang ada, dan dari ajaran-ajaran Yesus ia menyimpulkan aturan untuk tidak melawan dan kutukan mutlak terhadap semua [[perang]]. Namun demikian, argumen-argumen religiusnya dengan sangat baik digabungkannya dengan argumen-argumen yang dipinjam dari pengamatan yang seimbang tentang kejahatan-kejahatan pada masa kini, sehingga bagian-bagian anarkis dari karya-karyanya tampak menarik bagi para pembaca yang religius maupun yang tidak religius.
 
Sepucuk surat yang ditulis Tolstoy kepada sebuah surat kabar [[India]] berjudul "[[Surat kepada seorang Hindu]]" menghasilkan sebuah korespondensi panjang dengan [[Mahatma Gandhi|Mohandas Gandhi]], yang saat itu berada di [[Afrika Selatan]] dan sedang mulai menjadi seorang aktivis. Korespondensi dengan Tolstoy ini sangat memengaruhi Gandhi dalam mengembangkan konsep [[perlawanan tanpa kekerasan]], sebuah bagian sentral dari padnangan Tolstoy tentang agama Kristen. Bersama dengan idealismenya yang berkembang, ia juga menjadi seorang pendukung utama gerakan [[Esperanto]]. Tolstoy terkesan oleh keyakinan pasifis dari kaum [[Doukhobor]] dan mengangkat kasus penganiayaan yang mereka alami ke masyarakat internasional, setelah mereka membakar senjata-senjata mereka dalam sebuah protes damai pada 1895. Ia menolong kaum Doukhobor untuk pindah ke Kanada.