Kain dan Habel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rotlink (bicara | kontrib)
k fixing dead links
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
Baris 8:
Dalam Al-Qur'an, Habel disebut '''Hābīl''' ('''هابيل'''); Kain tidak disebutkan namanya dalam Al-Qur'an, meskipun tradisi [[Islam]] mencatat namanya '''[[Qabil|Qābīl]]''' ('''قابيل'''). Kain disebut '''Qayen''' (ቃየን) dalam versi [[Etiopia]] dari Kitab Kejadian, meskipun dalam beberapa tempat lainnya seperti [[Surat Yudas]] ({{Alkitab|Yudas 1:11}}), ia disebut dengan variannya '''Qayel''' (ቃየል), dan dengan nama ini ia lebih sering disebut dalam khotbah-khotbah. Sebagian orang telah mengusulkan bahwa nama Habel harus diidentifikasikan dengan kata dalam bahasa [[Asyur]] ''aplu'', yang semata-mata berarti "anak lelaki".
 
Sebuah [[etimologi]] rakyat Inggris yang dulu dianut luas mengatakan bahwa ''Habel'' terdiri atas ''ab'' dan ''[[El (Allah)|el]]'', sehingga praktis artinya adalah ''sumber Allah''. Namun demikian, ini adalah sebuah penafsiran yang menyimpang, karena kata aslinya dalam bahasa Ibrani hanya mengandung tiga huruf ''HVL'' (''הָבֶל''), yang sangat berbeda dengan ''HABEL'' (''אבאל''). Secara alkitabiah, kata ''Hevel'' (''Habel'') muncul dalam [[Kitab Pengkhotbah]] dalam sebuah konteks yang menyiratkan bahwa kata itu harus diterjemahkan "sia-sia" ([[Versi Raja James]] semata-mata menerjemahkannya sebagai "kesia-siaan", yang pada masa penerjemahannya mempunyai makna yang sama dalam bahasa Inggris, namun sekarang tidak lagi), dan juga muncul, dalam [[teks Masoret]], dalam [[Kitab 1 Samuel]] ({{Alkitab|1 Samuel 6:18}}) tampaknya dengan arti "ratapan". Kedua penggunaannya dalam Alkitab secara tradisional ditafsirkan mengindikasikan bahwa nama "Habel" adalah sebuah [[pemainan kata]], sebuah rujukan kepada hidup Habel yang singkat.
 
== Cerita ==
Baris 53:
[[Berkas:Cormon, Fernand - Cain flying before Jehovah's Curse.jpg|left|thumb|300px|Lukisan [[Fernand Cormon|Fernand-Anne Piestre Cormon]] yang berjudul "[[Kain]] melarikan diri karena Kutuk [[Yahweh]] ", sekitar 1880, [[Musée d'Orsay]], [[Paris]].]]
 
Meskipun berbagai variasi dari tradisi ini kuat di abad pertengahan, dengan sejumlah laporan bahwa beberapa orang mengklaim “melihat” Kain, semuanya itu umumnya ditolak. Namun demikian, tema Kain yang Mengembara muncul dalam folklor Mormon (tetapi tidak di kitab sucinya). Klaim terakhir yang diketahui tentang orang yang mengaku “melihat” Kain tampaknya adalah di Amerika Serikat pada tahun 1868, ketika ia dilaporkan mengunjungi seorang Mormon bernama O'Grady (lihat Desert News, 23 September 1868). Sebelumnya pada 1836, seorang Mormon perdana yang lainnya—[[David W. Patten]]—mengklaim telah berjumpa dengan seorang yang sangat tinggi, berbulu, dan berkulit hitam di [[Tennessee]] yang mengatakan bahwa ia adalah Kain. Patten mengklaim bahwa Kain telah memohon dengan sungguh-sungguh agar ia mati namun permohonannya itu ditolak, dan bahwa misinya adalah menghancurkan jiwa-jiwa manusia. Cerita Patten dikutip dalam kisah [[Spencer W. Kimball]], ''[[The Miracle of Forgiveness]]'' (Mukjizat Pengampunan), yang populer di antara orang-orang Mormon.
 
Meskipun keyakinan-keyakinan yang belakangan ini tentang pengembaraan kekal, menurut [[Kitab Tahun-tahun Yobel]] (ps. 4) Kain menetap, menikahi saudara perempuannya, ''Awan'', memperoleh anak laki-lakinya yang pertama, ''Henokh'' (dianggap orang yang berbeda dengan [[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]] yang lebih terkenal), sekitar 196 tahun setelah penciptaan Adam. Kain kemudian mendirikan kota yang pertama, menamainya sesuai dengan nama anaknya, membangun rumah, dan tinggal di sana hingga rumah itu roboh menimpanya, membunuhnya pada tahun yang sama dengan kematian [[Adam]].
Baris 61:
== Asal-usul ==
[[Berkas:CainkillshisbrotherAbel.jpg|thumb|right|350px|Kain membunuh Habel, dari sebuah naskah abad ke-15.]]
Dalam studi ilmiah, teori yang paling lazim ialah bahwa cerita ini terdiri dari sejumlah lapisan, dengan lapisan aslinya berasal dari [[mitologi Sumeria|dongeng Sumeria]] tentang ''bujukan terhadap Inanna''. Dalam cerita ini, yang dianggap mewakili konflik kuno antara para penggembala nomaden dan para petani agraris yang telah menetap, [[Dumuzi]], dewa para gembala, dan [[Enkimdu]], dewa para petani, bersaing memperebutkan perhatian [[Inanna]], sang Dewi utama. Dumuzi adalah dewa yang kasar dan agresif, tetapi Enkimdu lemah lembut dan tenang, karena itu Inanna lebih suka kepada Enkimdu. Namun demikian, ketika mendengar hal ini, Dumuzi mulai menyombongkan diri tentang betapa hebatnya dirinya, dan menunjukkan [[karisma]] yang kuat sehingga Enkimdu meminta kepada Inanna untuk menikahi Dumuzi dan kemudian pergi mengembara.
 
Paralel Alkitab dengan teori ini ialah Allah sejajar dengan ''Inanna'', Habel, sang gembala, dengan ''Dumuzi'', dan Kain, sang petani, dengan ''Enkimdu'', dan hanya menyamakan bagian cerita tentang persaingannya, Kain ''pergi mengembara'', dan tradisi-tradisi di luar Alkitab mengenai keterlibatan seorang perempuan cantik. Kehadiran kurban dalam cerita Alkitab — lebih daripada sekadar kata-kata — kadang-kadang dilihat sebagai perubahan yang dibuat oleh para imam atas cerita ini, untuk menekankan bahwa suatu bentuk kurban lebih baik daripada yang lainnya.