Bharatayuddha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
→‎Kitab Jitabsara: klanceng putih
Wie146 (bicara | kontrib)
Baris 38:
Akibat kekalahan dalam perjudian tersebut, para Pandawa harus menjalani hukuman pengasingan di Hutan Kamiyaka selama 12 tahun, ditambah dengan setahun menyamar sebagai orang rakyat jelata di [[Kerajaan Wirata]]. Namun setelah masa hukuman berakhir, para Korawa menolak mengembalikan hak-hak para Pandawa. Sebenarnya Yudhistira (Saudara sulung dari Pandhawa), hanya menginginkan 5 desa saja untuk dikembalikan ke pandhawa. Tidak utuh satu Amarta yang dituntut. tetapi Korawa pun tidak sudi memberikan satu jengkal tanah pun ke pandhawa. Akhirnya keputusan diambil lewat perang Baratayuda yang tidak dapat dihindari lagi.
 
==Kitab Jitapsara==
Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] dikenal adanya sebuah kitab yang tidak terdapat dalam versi ''[[Mahabharata]]''. Kitab tersebut bernama ''Jitabsara'' atau ''Jitapsara'', yang berisi kurang lebih skenario ([[bahasa Jawa|Jw.]]: ''pakem'') jalannya peperangan dalam Baratayuda, termasuk urutan siapa saja yang akan menjadi korban. Kitab ini ditulis oleh Batara Penyarikan, sebagai juru catat atas apa yang dibahas oleh [[Batara Guru]], raja kahyangan, dengan [[Batara Narada]] mengenai skenario tadi.