Masjid Mantingan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Bing (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
|minaret_height =
}}
 
 
'''Masjid Mantingan''' adalah sebuah [[masjid]] kuno di [[Desa]] [[Mantingan, Tahunan, Jepara|Mantingan]], Kecamatan [[Tahunan, Jepara|Tahunan]], [[Kabupaten Jepara]], [[Jawa Tengah]]. Masjid ini konon didirikan pada masa [[Kesultanan Demak]].
Baris 30 ⟶ 29:
 
Masjid ini merupakan salah satu pusat aktivitas penyebaran agama Islam di pesisir utara Pulau Jawa dan merupakan masjid kedua setelah masjid Agung Demak. Konon, pengawas pekerjaan pembangunan masjid ini adalah Babah Liem Mo Han.
 
Masjid Mantingan sebagai salah satu konsep Masjid-Makam-Keraton, karena disanalah disemayamkan Sultan Hadlirin, padatahun 1559 dengan sengkala Rupa Brahmana Warna Sari. Di Masjid Mantinganini kebudayaan di kembangkan pada ornament-ornamen yang digunakan berupaukiran dengan motif suluran flora dan fauna yang disamarkan. Tipologi bangunandengan konsep perpaduan Islam-Hindu terlihat jelas pada bentuk bangunan serta '''gapura yang berbentuk lengkung'''. Di dekat Masjid mantingan tersebut didalamnya '''terdapat petilasan sebuah candi hindu yang sudah hilang'''.
 
==Arsitektur Masjid==
Baris 49 ⟶ 50:
==Air keramat==
Kepercayaan lain adalah adanya tuah<ref>http://www.ticjepara.com/2008/12/makam-dan-masjid-mantingan.html</ref> ''air mantingan'' yang menurut kisahnya ampuh untuk menguji kejujuran seseorang dan membuktikan hal mana yang benar dan yang salah. Biasanya air keramat ini digunakan masyarakat Jepara dan sekitarnya bila sedang menghadapi suatu sengketa. Air ini diberi mantra dan doa lalu diminum.
 
==Butuh Perhatian Pemerintah==
* '''Candi Dalam Komplek Masjid Mantingan'''
Di dekat Masjid mantingan tersebut didalamnya '''terdapat petilasan sebuah candi hindu yang sudah hilang'''. Sehingga Pemkab Jepara bisa Meminta Paranormal yang bisa melukis seperti paranormal misalnya seperti meminta Ustad Sholehpati untuk melihat masalalu bagaimana bentuk candinya, Lukisannya Paranormal di berikan kepada arsitek, agar dirancang dengan baik Kemudian membangun sesuai gambaran dari arsitek di buat oleh kontraktor proyek Setelah kontraktor proyek selesai membuatan bangunan candi tersebut, maka dibuka sebagai tempat wisata sejarah.
* '''Gapura Yang Berbentuk Lengkung'''
Memasang lampu senter yang menyenter Gapura Mantingan sehingga indah seperti gapura di negara Perancis yang bernama [[Arch de Triomphe]].
 
Meski belum dikembangkan area ini sering ramai dikunjungi, apalagi pasca dikembangkan nantinya. Sehingga, dalam hal ini pemerintah kabupaten Jepara bersama pemerintah desa Mantngan harus segera mengembangkan potensi yang telah ada.
 
==Rujukan==