Posisi utang luar negeri Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ARdhan (bicara | kontrib)
sunting
Baris 1:
{{takakurat}}
Sejak [[krisis ekonomi]] tahun [[1997]], Indonesia terus menerus dibelit oleh utang. Kurang lebih separuh dari anggaran negaranya adalah untuk pembayaran utang.
 
==Jumlah dan Asalasal Utangutang Indonesia==
Utang luar negeri Indonesia lebih didominasi oleh utang swasta. Berdasarkan data di Bank Indonesia, posisi utang luar negeri pada [[Maret]] [[2006]] tercatat US$ 134 miliar, pada [[Juni]] 2006 tercatat US$ 129 miliar dan [[Desember]] 2006 tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk utang swasta tercatat meningkat dari US$ 50,05 miliar pada [[September]] 2006 menjadi US$ 511 miliar pada Desember 2006.<ref>[http://www.suarapembaruan.com/News/2007/04/26/Utama/ut01.htm Suara Pembaruan]</ref>
 
Negara-negara donor bagi Indonesia adalah:
# [[Jepang]] merupakan kreditur terbesar dengan USD 15,58 [[miliar]].
# [[Bank Pembangunan Asia]] (ADB) sebesar USS 9,106 miliar
Baris 9 ⟶ 12:
# Pihak lain, baik [[bilateral]] maupun [[multilateral]] sebesar USD 16,388 miliar.
 
===Pembayaran utang===
==Angka Kemiskinan dan Pengangguran==
Pembayaran utang luar negeri pemerintah memakan porsi anggaran negara ([[Anggaran pendapatan dan belanja negara|APBN]]) yang terbesar dalam satu dekade terakhir. Jumlah pembayaran pokok dan bunga utang hampir dua kali lipat anggaran pembangunan, dan memakan lebih dari separuh penerimaan [[pajak]]. Pembayaran cicilan utang sudah mengambil porsi 52% dari total penerimaan pajak yang dibayarkan [[rakyat]] sebesar Rp 219,4 triliun.<ref>[http://www.walhi.or.id/kampanye/globalisasi/antiutang/persoalan_utang_ln/ Walhi]</ref> Jumlah utang negara [[Indonesia]] kepada sejumlah negara asing (negara donor)di luar negeri pada posisi finansial 2006, mengalami penurunan sejak 2004 lalu sehingga utang luar negeri Indonesia kini ‘tinggal’ USD 125.258 juta atau sekitar Rp1250 triliun lebih.<ref>[http://hariansib.com/2007/05/25/hutang-ln-indonesia-%E2%80%98tinggal%E2%80%99-rp-1250-triliun-status-ekonomi-kini-%E2%80%98waspada%E2%80%99/ Harian Sinar Indonesia Baru, 25 Mei 2007]</ref>
 
Pada tahun 2006, pemerintah Indonesia melakukan pelunasan utang kepada IMF. Pelunasan sebesar 3,181,742,918 dolar AS merupakan sisa pinjaman yang seharusnya jatuh tempo pada akhir 2010.<ref>[http://www.kompas.com/ver1/Ekonomi/0610/12/173214.htm Kompas Cyber Media, Kamis, 12 Oktober 2006]</ref> Ada tiga alasan yang dikemukakan atas pembayaran utang tersebut, adalah meningkatnya suku bunga pinjaman IMF sejak kuartal ketiga 2005 dari 4,3 persen menjadi 4,58 persen; kemampuan [[Bank Indonesia]] (BI) membayar cicilan utang kepada IMF; dan masalah [[cadangan devisa]] dan kemampuan kita (Indonesia) untuk menciptakan ketahanan.<ref>[http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0602/14/ekonomi/2438233.htm Kompas Cyber Media, Selasa, 14 Februari 2006]</ref>
 
==Angka Kemiskinankemiskinan dan Pengangguranpengangguran==
Sejak krisis, angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Berdasar data Badan Pusat Statistik Nasional Indonesia (BPS) bahwa 17,7 persen atau 39 juta penduduk [[Indonesia]] tergolong kategori penduduk miskin. Pengangguran sebanyak 10,4 persen. Diantara 100 juta angkatan kerja menganggur, 10,5 juta pengangguran terbuka.
 
==Perbaikan Ekonomiekonomi Makromakro==
Adanya perbaikan [[ekonomi makro]] ditandai dengan :
 
Adanya perbaikan [[ekonomi makro]] ditandai dengan :
* Rendahnya angka [[inflasi]] pada September 2006 yang hanya mencapai 0,38 persen yang membuat ekspektasi inflasi tahun 2006 kembali satu digit dibawah 8 persen.
* Pembayaran utang yang berimbang (''balance of payment'') yang membaik
Baris 23 ⟶ 29:
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
 
==Pranala Luar==