Penggunaan istilah Cina, China, dan Tiongkok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 180.241.165.96 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 186.241.124.131
REX (bicara | kontrib)
Baris 68:
=== Kompromi diplomatik dan penggunaan di media ===
 
{{Artikel utama|Penggunaan istilah Cina, China, dan Tiongkok di media-media utama di Indonesia}}
 
* Pada awal 1990-an, diadakan pertemuan antara Pemerintah RRT dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Saat perundingan ini terjadi untuk membuka kembali hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ada ganjalan dalam penyebutan nama negara. Pemerintah RI ingin mempertahankan sebutan Republik Rakyat Cina dan sebaliknya pemerintah RRT ingin menyebut dirinya Republik Rakyat Tiongkok. Setelah perundingan yang cukup alot, diambil jalan tengah dengan memperkenalkan penggunaan kata China (baca: Chai-na) dari [[bahasa Inggris]]. Kompromi diplomatik ini menyebabkan kekeliruan bahasa, dalam [[kosakata]] bahasa Indonesia pengucapan "China" mengikuti cara mengucapkannya tetap saja "c-i-n-a" sehingga sebutannya menjadi Republik Rakyat Cina (RRC). Pengucapan ini digunakan oleh [[MetroTV]], stasiun nasional Televisi Republik Indonesia (TVRI), dengan pengucapan keliru atau tidak taat azas bahasa. Penulisannya sendiri digunakan oleh surat kabar [[Kompas]] dan seluruh jajaran penerbitan Kompas-Gramedia sekitar tahun 2006. Pada tahun yang sama, [[Jawa Pos]] media yang sirkulasinya sebagian besar di Indonesia Timur menggunakan istilah Tionghoa dan Tiongkok.<ref>{{id}} [http://www.indonesiamedia.com/2006/02/early/berta/jawa%20pos.htm Indonesia media: Tentang Keputusan Penggunaan Istilah Tionghoa dan Tiongkok]</ref>