Garam (disambiguasi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JAnDbot (bicara | kontrib)
k r2.7.2) (bot Menambah: min:Garam Membuang: gl:Sal (homónimos)
penambahan penjelasan garam
Baris 21:
[[uk:Сіль (значення)]]
[[vi:Muối]]
 
[[vls:Zout]]
 
Pada proses pembuatan garam menggunakan
TUF Geomembran membutuhkan modifikasi lahan tambak dengan penambahan
ulir pada tahap peminihan dengan tujuan mempercepat proses penuaan air 
laut sehingga saat tiba dipetak penampungan sudah mencapai (20 Be°) dan
dengan penambahan geomembran untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
garam. Pada teknik TUF ini ulir dibuat berbentuk petakan kolam tanah
yang berkelok-kelok dengan dasar yang tidak rata untuk membuat arus air
secara alami sehingga terjadi proses penguapan yang dibantu cahaya
matahari dan angin. Dengan adanya ullir filter ini diharapkan dapat
mempercepat waktu penuaan air laut sehingga proses produksi lebih
singkat dari 40 hari persiapan lahan sampai produksi menjadi 25 hari.
Ketinggian air pada ulir berkisar 10 – 20 cm, perbandingan luas lahan
peminihan dengan lahan meja garam (65 : 35) meja garam yang memakai
geomembran dapat menghindari bocor mudah dirawat dan dapat segera
digunakan pada musim garam tiba.
 
Secara garis besar lahan dan peralatan pada system TUF dan Geomembran terdiri dari, Saluran primer, kolam penampungan air muda <em>(Buffer), </em>kolam penguapan, kolam ulir terdiri dari empat kolam, kolam penampungan air tua <em>(Bunker)</em>,
kolam penggorengan, meja garam, kincir, mesin pompa, geomembran
(Plastik terpal, HDPE, LDPE), dan filter yang terdiri dari paralon,
ijuk, zeolit, arang batok serta waring.
 
<strong><em>Skema lahan TUF Geomembran</em></strong>
 
Keterangan :
# Saluran Primer <em>(in let)</em>
# Tempat penampungan pertama <em>(Buffer) </em>ukuran 20 x 25 M<sup>2</sup>
# Kolam penguapan ukuran 20 x 25 M<sup>2</sup>
# Kolam penguapan dengan ulir pertama ukuran 20 x 10 M<sup>2</sup>
# Kolam ulir kedua ukuran 20 x 5 M<sup>2</sup>
# Kolam ulir ketiga ukuran 10 x 2 M<sup>2</sup>
# Kolam ulir keempat ukuran 20 x 2 M<sup>2</sup>
# Kolam penampungan air tua <em>(Bunker) </em>ukuran 20 x 20 M<sup>2</sup>
# Kolam penggorengan ukuran 30 x 20 M<sup>2</sup>
# Meja garam
<strong><em>       </em></strong>
 
<strong>PROSES PRODUKSI GARAM</strong>
# <strong>Persiapan Lahan Produksi</strong>
Hal – hal yang perlu diperhatikan pada persiapan lahan :
# Penyiapan saluran pengaliran terdiri
dari saluran pemasukan, saluran air muda, saluran air tua, saluran
pemasukan dan pembuangan untuk mengalirkan air laut ke lahan pembuatan
garam
# Penyiapan galengan yang berfungsi
melindungi areal pergaraman seperti galengan dikembalikan semula agar
memiliki kekuatan maksimum, galengan meliputi :
# Galengan sekitar tepi laut
# Galengan sekitar saluran pembuangan dan saluran pengangkutan dengan melakukan pengambilan tanah dari dasar saluran
# Galengan peminihan termasuk galengan
penghalang dengan mengambil jarak 2 meter dari kaki galengan, galengan
memiliki ukuran lebar 50 cm kemiringan (1 : 1) tinggi minimal 25 cm
lebih tinggi dari tebal air yang ditentukan didalam peminihan.
# Penyiapan lahan peminihan dasar tambak
dan meja bertujuan untuk mengembalikan bentuk profil dasar tambak
tersebut kebentuk semula, peminihan dan meja garam harus dibersihkan
dari berbagai kotoran / sampah dan dipadatkan
# Penyiapan lahan pembuatan ulir yang meliputi empat bagian ulir dan pada setiap saluran masuknya diberi filter
# Penyiapan lahan meja garam meliputi
perbaikan tanggul dan pengerasan dasar meja garam melalui proses
pengeringan meja garam dan pengerolan lahan (pemadatan) minimal
dilakukan dua kali sampai dasar lahan benar – benar keras baru kita
melakukan pemasangan geomembran.
# Penyiapan bahan untuk pembuatan
filterisasi dari paralon dengan komposisi, ijuk, zeolit dan arang batok
lalu ditutup dengan waring
<strong>Sistem TUF dan Geomembran</strong>
 
Berdasarkan skema gambar diatas proses pembuatan garam dengan metode TUF dan Geomembran adalah sebagai berikut :
# Pertama kali air masuk dari saluran primer lalu menggunakan kincir masuk ke penampungan pertama <em>(Buffer</em>)  2 – 3 Be° dengan kedalaman air 50 cm
# Lalu dari buffer yang salurannya sudah dipasang Filter dialirkan ke meja penguapan 3 – 4 Be° dengan ketinggian air 10 – 15 cm
# Dari meja penguapan lalu dialirkan ke meja ulir pertama dengan 4 – 6 Be°
# Lalu setelah itu meja ulir pertama yang
sudah dipasang filter dialirkan ke meja ulir kedua dengan 8 – 10 Be°,
dari ulir kedua masuk ke ulir ketiga yang sudah dipasang filter dengan
12 – 15 Be°
# Selanjutnya alirkan air ke <em>Bunker </em>(Tempat
penyimpanan air tua) yang sudah dipasang filter biarkan selama 2 – 3
hari, apabila belum mencapai 20 – 25 Be° air tua dari bunker kita ulir
kembali ke ulir pertama atau mempergunakan meja kristal sebagai ulir
lanjutan sebelum menjadi air tua 20 – 25 Be° (*ketinggian air dalam <em>Bunke</em>r 50 cm)
# Setelah mencapai 20 – 25 Be° lalu suplai air tua ke meja – meja Kristal melalui meja penggorengan
# Lakukan pengerasan pada meja penggorengan minimal dua kali pemadatan (dengan guluk/glebek)
# Alirkan kepada meja kristal yang
salurannya sudah dipasang filter dan geomembran lalu diamkan selama 10
hari dengan ketinggian air 5 – 10 cm
# Setelah 10 hari kita lakukan pemanenan
<strong>PROSES PEMANENAN GARAM DENGAN TUF GEOMEMBRAN</strong>
# Langkah pertama sebelum pengerikan yaitu mencincang atau meremukan  garam dalam meja kristal supaya pengerikan lebih mudah
# Kerikan pertama pada bagian yang masih ada kandungan air nya agar garam bisa langsung bersih
# Pada meja garam yang tidak ada airnya jangan dikerik karena bila dipaksa dasar lahan bisa rusak
<strong>PROSES PENGERINGAN DAN PENIRISAN GARAM</strong>
 
Pengeringan garam dilakukan dengan maksud
<nowiki> </nowiki>agar bitten garam dapat hilang sehingga kualitas garam menjadi lebih
tinggi. Pengeringan dapat dilakukan dengan membuat gunung – gunungan
garam dan dibiarkan sampai beberapa hari baru kemudian disimoan dalam
gudang penyimpanan.
 
Daftar Acuan :
* <strong>DITJEN KP3K, 2013. <em>Petunjuk Pelaksana Peningkatan Produksi dan Mutu Garam dengan system biofilter</em>. Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta.</strong>
* <strong>Dir. PMPPU – DITJEN  KP3K, 2014. <em>Bahan Tayang Presentasi Kebijakan PNPM Mandiri KP (PUGAR Menuju Swasembada Garam).</em> Kementrian Kelautan Perikanan (KKP).</strong>
* <strong>Supriyatna, Y. 2012. <em>Modul Pelatihan Pembuatan Garam Pada Revitalisasi Garam Krosok.</em> DISPERINDAG Kabupaten Indramayu.</strong>