Freemasonry di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gerakan kembali kepada Qur’an dan Sunnah di Indonesia, mendapat tantangan berat dari penguasa dan juga dari kalangan freemason yang disebut muslim.
k Membatalkan 2 suntingan oleh 180.253.50.137 (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh Edselone. (TW)
Baris 1:
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van een Javaanse regent en vrijmetselaar TMnr 60042766.jpg|thumb|250px|right|Bupati & freemason Jawa.]]
[[kategori:Sejarah Indonesia]]
'''[[Freemasonry]] di [[Indonesia]]''' atau pada masa [[Hindia-Belanda]] dulu merupakan rumah pertemuan bagi kaum Vrijmetselarij yang dalam bahasa Belanda Loge atau Loji. Pada bulan Februari [[1961]]. Salah satu yang paling terkenal adalah Adhuc Stat alias Loji Bintang Timur yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, yang kini dipakai sebagai Gedung Bappenas. Dulu, gedung ini dikenal masyarakat luas sebagai Gedung Setan, karena sering dikira sebagai tempat pemangilan setan para angota Mason.
Pada setiap negara, nama perkumpulan Free-masonry itu berbeda-beda.
Ada yang bersifat lokal ada pula yang merupakan cabang dari luar negeri,
<nowiki> </nowiki>ada pula yang menghimpun semua aliran pemuda dan organisasi kepemudaan
dari segala macam gerakan: Katholik, Budha, Islam, Protestan, sekuler,
sosialis, kebangsaan dan sebagainya. Tetapi pimpinannya harus seorang
anggota Freemasonry, ada juga seorang yang bodoh dalam agama lalu diasuh
<nowiki> </nowiki>Freemason. Karena dianggap mengun-tungkan bagi penguasa, maka
aliran-aliran Free-masonry didukung oleh penguasa, dan kebanyakan dari
penguasa itu sendiri buta tuli tentang gerakan Freemasonry, dan hanya
melihatnya sebagai gerakan amal kebajikan umum. Jika kita kaji, hampir
semua gerakan masa atau organisasi masa yang berupa organisasi politik
ataupun organisasi amal, telah dimasuki jarum-jarum Freemasonry.
 
Freemason aktif tersebar di seluruh Hindia Belanda sejak tahun 1762 sampai 1962. Loji pertama di Asia, "La Choisie", didirikan di Batavia oleh [[Jacob Cornelis Matthieu Radermacher|Jacobus Cornelis Mattheus Radermacher]] (1741–1783). Pada tahun 1922, seorang Loji Agung Provinsi Belanda, di bawah [[Grand Orient of the Netherlands]], di Weltevreden ([[Jakarta|Batavia]]) ditugaskan mengendalikan 20 loji di koloni ini. Empat belas di [[Jawa]], tiga di [[Sumatera]], dan sisanya di [[Makassar]] dan [[Salatiga]].<ref>[http://www.phoenixmasonry.org/mackeys_encyclopedia/j.htm Mackey's Encyclopedia of Freemasonry]</ref>
 
Dr. T.H. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya berjudul "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962", yang edisi bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Sinar Harapan dalam jumlah yang sangat terbatas, banyak memaparkan tentang gerakan dan tokoh-tokoh Freemasonry di Indonesia.<ref>Stevens, Th. 2002. Tarekat Mason Bebas Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962. Jakarta: Sinar Harapan</ref> Tokoh-tokoh Mason Indonesia menurut buku tersebut —yang dilengkapi foto-foto ekslusif sebagai buktinya— banyak menyangkut nama-nama terkenal seperti Sultan Hamengkubuwono VIII, RAS. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Paku Alam VIII, RMAA. Tjokroadikoesoemo, dr. Radjiman Wedyodiningrat, dr. Tengku Mansyur (Gubernur Negara Sumatera Timur), dan banyak pengurus organisasi Boedhi Oetomo.
Hampir
<nowiki> </nowiki>semua organisasi kebangsaan di dunia ini, mendasarkan ide gerakannya
pada prinsip-prinsip Freemasonry. Dan salah satu ciri khasnya, hampir
semua organisasi kebangsaan bersikap anti pati, atau sekurang-kurangnya
melirik dengan cibiran bibir terhadap Islam.
 
== Kontroversi ==
Freemasonry di negara-negara Asia dapat disebutkan antara lain: '''Thailand dan Malaysia.'''
 
Beberapa tulisan populer menganggap Presiden Soekarno melalui Lembaran Negara nomor 18/1961 melarang Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) dan organisasi lain atas alasan mengikuti ajaran freemason. Namun pelarangan tersebut sebenarnya karena penolakan atas [[Manipol USDEK|manifesto politik]] yang hendak dipaksakan oleh Soekarno kepada seluruh organisasi di Indonesia<ref>[http://adimarhaen.multiply.com/journal/item/71 Dokumentasi Pidato "Penemuan Kembali Revolusi Kita" yang akhirnya dijadikan Manifesto Politik 1959]</ref> pada saat posisinya terancam pada masa demokrasi terpimpin, seperti yang bisa dilihat dari Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1961:
 
<blockquote>''Organisasi yang tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia menghambat penyelesaian Revolusi atau bertentangan dengan cita-cita Sosialisme Indonesia, dilarang.''<ref>[http://ngada.org/pnps2-1962.htm Dokumentasi Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Nomor 2 Tahun 1961] dari situs Ngada.org</ref></blockquote>
 
Sementara dari Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Republik Indonesia, nomor 9 tahun 1962, terlihat bahwa motif keluarnya kumpulan peraturan ini adalah:
 
<blockquote>''Peraturan tentang pencabutan Peraturan-peraturan Penguasa Perang Tertinggi No. 3 tahun 1961 tentang Larangan adanya organisasi yang tidak mau menerima dan mempertahankan [[Manifesto Politik]]''.....<ref>[http://www.bphn.go.id/data/documents/62ppt009.doc Dokumentasi Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Nomor 9 Tahun 1962] dari situs bphn.or.id</ref>
</blockquote>
 
Kesalahan dalam memahami kumpulan peraturan ini membuat beberapa organisasi yang disebutkan pelarangan ini mendapat tuduhan sebagai organisasi freemason, seperti Liga Demokrasi, Rotary<ref>[http://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/peresmian-rotary-club-di-purwokerto.htm Tuduhan situs Eramuslim terhadap Rotary sebagai organisasi freemason]</ref> , Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia), Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i.
 
Karena sudah tidak relevan dengan situasi politik masa kini dan telah menghasilkan diskriminasi<ref>[http://www.gusdur.net/Thoughts/Detail/?id=97/hl=id/Negara_Hukum_Ataukah_Kekuasaan Catatan Abdurrahman Wahid mengenai pencabutan Keppres Keputusan Presiden (Kepres) No. 264/1962]</ref>, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Keppres nomor 264/1962 yang berisi pelarangan tersebut dengan mengeluarkan Keppres nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000.<ref>KEPPRES 69 TAHUN 2000 dengan alasan kebebasan berorganisasi dan berkumpul untuk seluruh warga negara. </ref>
 
==Daftar loji==
Banyak loji yang ditutup pada masa pendudukan Jepang. Semua loji di Indonesia ditutup setelah Freemasonry dilarang berdiri oleh [[Soekarno]] pada tahun 1962. Loji-loji utama di Hindia Belanda meliputi:
*loge nummer 31 : La Constante et Fidèle, [[Semarang]] (ditutup 1962);
*loge nummer 46 : Mata Hari, [[Padang, Indonesia|Padang]];
*loge nummer 53 : Mataram, [[Yogyakarta]];
*loge nummer 55 : l'Union Frédéric Royal, [[Surakarta]];
*loge nummer 61 : Prins Frederik, Kota Raja;
*loge nummer 64 : Veritas, [[Probolinggo]];
*loge nummer 65 : Arbeid Adelt, [[Makassar]];
*loge nummer 70 : Deli, [[Medan]];
*loge nummer 82 : Tidar, [[Magelang]];
*loge nummer 83 : Fraternitas, [[Salatiga]];
*loge nummer 84 : Sint Jan, [[Bandung]] (ditutup 1960);
*loge nummer 87 : Humanitas, [[Tegal, Jawa Tengah|Tegal]];
*loge nummer 89 : Malang, [[Malang]];
*loge nummer 92 : Blitar, [[Blitar]];
*loge nummer 110 : Het Zuiderkruis, Meester Cornelis, [[Jakarta|Batavia]] (ditutup 1955);
*loge nummer 111 : De Broederketen, [[Jakarta|Batavia]] (ditutup 1948);
*loge nummer 129 : De Driehoek, [[Jember]];
*loge nummer 142 : Broedertrouw, [[Bandung]];
*loge nummer 149 : Palembang, [[Palembang]] (ditutup 1958);
*loge nummer 151 : De Hoeksteen, [[Sukabumi]];
*loge nummer 153 : Serajoedal, [[Purwokerto]];
*loge nummer 165 : De Witte Roos, [[Jakarta|Batavia]] (ditutup 1958)
*loge nummer 182 : Purwa Daksina, [[Jakarta|Batavia]] (ditutup 1962);
*loge nummer 183 : Dharma, [[Bandung]] (ditutup 1962);
*loge nummer 192 : Bhakti, [[Semarang]] (ditutup 1962);
*loge nummer 193 : Pamitran, [[Surabaya]]; (ditutup 1962);
*loge nummer 225 : De Ster in het Oosten, [[Jayapura|Hollandia]], [[Nugini Belanda]] (ditutup 1963).
 
==Galeri==
<gallery>
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrijmetselarij te Medan (loge genaamd Deli) TMnr 60025583.jpg|Loge 70, ''Deli'', Medan
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van een groep Europese en Indonesische leden van de Vrijmetselarij achter gedekte tafels TMnr 60042085.jpg|Potret freemason Eropa dan Indonesia
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrijmetselaarsloge Excelsior, Buitenzorg TMnr 60016644.jpg|''Excelsior'', Buitenzorg
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret met resident L.F. Dingemans en Hamengkoe Boewono VIII Sultan van Jogjakarta tijdens een bezoek aan de jubileumreceptie van de firma Van Gorkom en Co. in de vrijmetselaarsloge Mataram TMnr 60041545.jpg|Loge 53, ''Mataram'', Jogjakarta
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrijmetselaarsloge Le Droit humain, Buitenzorg TMnr 60016643.jpg|''Le Droit humain'', Buitenzorg
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het oudste gebouw van de Vrijmetselarij in Weltevreden Batavia. TMnr 60005555.jpg|Weltevreden, Batavia
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dick de Hoog Volksraadslid en voorzitter van het I.E.V TMnr 10001381.jpg|[[Dick de Hoog]], [[Grand Master (Masonic)]], dari ''[[Grand Orient of the Netherlands]]'' di [[Jawa]].
File:RadenSaleh.jpg|[[Raden Saleh]], bangsawan dan pelukis terkenal Jawa yang menjadi freemason pribumi pertama.
</gallery>
 
== Referensi ==
<references/>
 
[[kategori:Sejarah Indonesia]]