<nowiki> </nowiki>sebelum dikaruniakan keberuntungan dengan usaha stratup internet, yang kemudian ia lebarkan menjadi usaha di bidang real estat. Ia menikah dengan seorang perempuan blasteran Perancis-Kanada.
Pertama kali namanya menarik perhatian publik ketika pada tahun 2007 tampil sebagai kandidat potensial pemilihan Presiden. Ia meraih perhatian media setelah ikut serta mendukungmensponsori André Garrec, Walikota Noron-la-Poterie, dalam program lelang.<sup>[1]</sup> Namun, ia gagal memperoleh 500 surat dukungan sebaga syarat ikut pemilihan.<sup>[2]</sup> InDalam the legislativepemilihan electionslegislatif ofpada thetahun sameyang yearsama, heie foundedmendirikan his own partypartai, standingbertarung indi thedistrik 7th district of7 Seine-Saint-Denis andtapi receivinghanya onlymeraih 156 votessuara, just oversekitar 0.5% ofdari thetotal ballotpemilih. HeKemudian subsequentlyia stoodbersaing unsuccessfullydalam inpemilu thekota 2008pada municipaltahun elections, promising €3002008 totapi everyjuga votermasih ifbelum electedberhasil.
InPada tahun 2010 heia foundedmendirikan theorganisasi organisationbernama "Touche pas à ma constitution" (English: "Don’tJangan touchsentuh my constitutionkonstitusiku", asebuah playplesetan on theatas slogan of themilik NGOLSM SOS Racisme: ''Touche pas à mon pote''), whichyang pledgedberkomitmen tountuk paymembayarkan thesemua finedenda ofyang anydikenakan womenatas convictedperempuan ofmuslimah wearingkarena thememakai burqa indi publicruang publik. He announced thatIa hemengumumkan wastelah committingmenyiapkan 2 millionjuta euro tountuk thiskampanyenya campaigntersebut.<sup>[3]</sup> HePada travelledAgustus to2011 Brusselsia inbertandang Augustke 2011Brussels tountuk paymembayarkan thedenda fines of two women2 convictedorang formuslimah thekarena sametuduhan offenceserupa.<sup>[4]</sup>
Pada Oktober 2013, Nikaz melepaskan kewarganegaraan Perancisnya dalam rangka pencalonan di arena pemilihan presiden Aljazair 2014. Sedari lahir, ia memegang dua kewarganegaraan, namun hukum Aljazair mengharuskan calon presiden hanya boleh memiliki kewarganegaraan Aljazair.<sup>[5][6][7][8]</sup>
In October 2013, Nekkaz renounced his French citizenship in order to nominate himself for the 2014 Algerian presidential election. By birth he previously held dual citizenship, but Algerian law requires the president to hold only Algerian citizenship.<sup>[5][6][7][8]</sup>
