Thariq bin Ziyad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wahyu26 (bicara | kontrib)
saya menambahkan quotes, melanjutkan biografi Thariq
Wahyu26 (bicara | kontrib)
saya menambahkan beberapa detail
Baris 147:
 
=== Pertempuran Guadalete ===
Setelah membaca surat dari [[Theodomir]], [[Roderikus|Roderick]] yang saat itu sedang berperang dengan [[Basque]] segera menghentikan perangnya dan menuju [[Kordoba, Spanyol|Kordoba]]<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 90</ref>. Di sana Roderick menyusun kekuatan untuk menghadang Thariq. Dia meminta bantuan dari [[Witiza]], para gubernurnya, dan budak-budak yang ia miliki sehingga ia berhasil mengumpulkan 40.000-100.000 prajurit<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 91</ref>. Sementara itu, pasukan Thariq berjumlah 7.000-12.000 prajurit untuk melawan [[Roderikus|Roderick]]<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 102</ref>. Setelah melalui pertempuran yang sengit, Roderick kalah dan terbunuh. Pertempuran ini dikenal dengan sebutan [[Pertempuran Guadalete]], [[pertempuran Guadalquivir]]<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 96</ref>, atau [[pertempuran Wadi Lakka]]<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 111</ref>. [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] adalah seorang bangsawan Visigoth yang berhasil lolos dari [[pertempuran Guadalete]]. Kelak ia bersembunyi di pegunungan, menyusun kekuatan untuk merebut Al-Andalus kembali, dan berhasil melakukannya 800 tahun kemudian.
 
=== Pembebasan Kota Sidonia ===
Baris 240:
 
=== Pembebasan Kota Zaragoza ===
Kota [[Zaragoza]] ini dikenal juga dengan nama [[Saragossa]]. Setelah membuka Kota [[Merida]], Musa memecah pasukannya menjadi dua. Abdul Aziz bin Musa melanjutkan perjalanan sementara Musa sendiri bertemu dengan Thariq di [[Toledo, Spanyol|Toledo]] (pendapat lain mengatakan mereka bertemu di Kota [[Talavera de la Reina|Talavera]], sebelah barat Toledo)<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 206</ref>. [[Musa bin Nusayr]] dan Thariq pun menggabungkan pasukan dan berhasil membebaskan [[Zaragoza]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 136</ref> Zaragoza pada zaman dahulu adalah pusat Romawi Kuno. Di kota ini, Musa mendirikan [[masjid besar Sarakusta]]. Saat ini, masjid ''masjid Sarakusta'' telah diubah menjadi [[Katedral La Seo]].<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 207</ref>
 
=== Pembebasan Kota Coimbra ===
Baris 264:
 
== Status Wilayah Ceuta ==
Karena dianggap telah banyak membantu pasukan Thariq, [[Julian]] tetap dibiarkan menguasai [[Ceuta]] untuk menghormatinya. Thariq hanya mewajibkannya mengirim pajak tahunan. Kelak, ketika [[Julian]] sudah meninggal, wilayah [[Ceuta]] baru dimasukkan ke dalam area kekhalifahan Islam. Sementara itu, nasib [[Florinda]] tidak diketahui<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 139-140</ref>
 
== Kondisi Pasca Pembebasan ==
 
=== PemerintahanPolitik ===
Thariq bin Ziyad diangkat menjadi gubernur [[Al-Andalus]] untuk sementara. Ia bersama [[Musa bin Nusayr]] menegakkan hukum Islam di seluruh penjuru [[Semenanjung Iberia]]<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 28</ref>. Para pemimpin yang sudah menandatangani perjanjian damai dengan pasukan Thariq wajib membayar pajak tahunan dan mengakui kekuatan kekhalifahan Islam. Sebagai imbalannya, mereka diizinkan memiliki pemerintahan yang independen. Mereka juga dilindungi seperti warga lainnya.
 
Thariq juga berusaha menyelesaikan hak-hak yang sebelumnya dirampas oleh [[Roderikus|Roderick]], misalnya seperti kasus [[Witiza]]. Witiza adalah penguasa [[Semenanjung Iberia]] sebelum Roderick. Namun, pada tahun 710 M, Roderick mengadakan kudeta berdarah terhadap pemerintahan Witiza sehingga ia terbunuh. Harta-harta Witiza pun banyak yang dierebut. Pada [[pertempuran Guadalete]], pasukan pendukung Witiza yang direkrut oleh Roderick membelot ke Thariq. Pasukan Witiza sepakat akan membantu Thariq dengan imbalan Thariq memberikan hak mereka yang telah dirampas Roderick, yakni 3.000 peternakan<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 96</ref> dan 1.000 desa<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 108</ref>.
 
Setelah pertempuran Guadalete selesai, anak-anak Witiza menemui Thariq dan meminta pelunasan janjinya. Thariq meminta mereka untuk menemui Musa bin Nusayr di Qayrawan, ia yang akan menyelesaikan urusan mereka. Thariq pun membantu menuliskan surat rekomendasi kepada Musa tentang kasus tersebut. Setelah membaca surat Musa dan penuturan anak-anak Witiza, Musa pun mengabulkan keinginan itu. Ia mengembalikan hak mereka yang telah dirampas oleh Roderick, yakni 3.000 peternakan dan 1.000 desa.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 107-108</ref>
 
=== Sosial-Ekonomi ===
Baris 294 ⟶ 298:
 
=== Kondisi Setelah Pembebasan ===
Thariq dan pasukannya menegakkan toleransi agama dengan maksimal. Terdapat sebuah perjanjian damai yang banyak membicarakan tentang toleransi agama. Teks ini tertanggal 713 M, disusun oleh [[Abdul Aziz bin Musa]] dan [[Theodomir]]. Berikut adalah teksnya yang berhubungan dengan toleransi agama:
* "''Umat Kristen diperbolehkan untuk tetap mempertahankan gereja-gereja dan biara-biara mereka, demikian pula kaum Yahudi diperbolehkan mempertahankan sinagog-sinagog mereka..''."
 
* ''"Komunitas-komunitas Kristen dan Yahudi tetap memegang dan menerapkan hak hukum otonom dalam setiap perselisihan yang tidak melibatkan hak-hak kaum Muslim. Mereka juga mempunyai pemimpin-pemimpin mereka sendiri, uskup-uskup, serta comite (bangsawan yang ditunjuk) untuk mewakili mereka dalam pemerintahan Muslim"''<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 26</ref>
"''Umat Kristen diperbolehkan untuk tetap mempertahankan gereja-gereja dan biara-biara mereka, demikian pula kaum Yahudi diperbolehkan mempertahankan sinagog-sinagog mereka..''."
* ''"Pengikutnya tidak akan dibunuh atau dijadikan tawanan..Mereka tidak akan dipaksa dalam hal agama, gereja mereka tidak akan dibakar''"<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 205</ref>
 
Thariq dan pasukannya berusaha menegakkan toleransi agama dengan maksimal. Kelompok yang paling senang dengan kebijakan ini adalah [[Yahudi]], mengingat mereka sebelumnya begitu menderita di bawah tekanan [[Visigoth]]. Namun, selain Yahudi, kelompok Nasrani pun menunjukkan ketertarikan yang kuat. [[David Levering Lewis]] mengomentari masalah toleransi ini dengan berkata:
''"Komunitas-komunitas Kristen dan Yahudi tetap memegang dan menerapkan hak hukum otonom dalam setiap perselisihan yang tidak melibatkan hak-hak kaum Muslim. Mereka juga mempunyai pemimpin-pemimpin mereka sendiri, uskup-uskup, serta comite (bangsawan yang ditunjuk) untuk mewakili mereka dalam pemerintahan Muslim"''<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 26</ref>
 
"Tradisi kebebasan relatif dalam hal-hal sipil menjadi sangat dihormati di Al-Andalus, dengan hasil sangat baik sehingga banyak keturunan aristokrat dan rakyat Katolik mereka segera siap untuk tunduk kepada penguasa muslim sebagaimana orang-orang Yahudi dari Kordoba dan Sevilla"<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 205</ref>
== Perselisihan Thariq dengan Tokoh yang Lain ==
 
Baris 317 ⟶ 323:
Menurut [[Alwi Alatas]], Thariq sempat berselisih dengan Rughyet. Saat Thariq telah kembali ke Damaskus, khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]] memanggil Rughyet untuk meminta pendapatnya bagaimana kalau ia melanjutkan pengangkatan Thariq menjadi gubernur Al-Andalus.
 
Rughyet menolaknya dan mengatakan bahwa itu terlalu berbahaya, sebab

"andaikataAndaikata Thariq meminta rakyat [[Al-Andalus]] untuk shalat tidak menghadap Ka'bah, tentulah mereka akan mematuhinya"., kata Rughyet.

Rughyet menggambarkan bahwa rakyat [[Al-Andalus]] sangat taat terhadap Thariq dan itu bisa membahayakan kedudukan khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]]. Akhirnya, Sulaiman tidak jadi mengangkat Thariq kembali menjadi gubernur [[Al-Andalus]].
 
Saat Thariq mendengar hal ini, ia menemui Rughyet dan menanyakan alasannya mengapa ia berkata seperti itu. Rughyet mengatakan ia membalasnya karena Thariq pernah merampas tawanan milik Rughyet.
 
Saat"Jika Thariqkamu mendengarmembiarkanku halbersama ini, ia menemui Rughyettawananku dan menanyakantidak alasannyamerebutnya, mengapaaku iaakan berkatamembiarkan seperti[[Al-Andalus]] itu.ada Rughyetdi mengatakan ia membalasnya karena Thariq pernah merampas tawanantanganmu", milikkata Rughyet.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 148-149</ref>
 
== Tahun-Tahun Akhir Thariq bin Ziyad ==
Baris 328 ⟶ 340:
</ref>
* "Dia (Thariq bin Ziyad) pasti tidak terlalu tua, seorang penunggang kuda yang amat cekatan, dan hampir pasti terlahir sebagai seorang pemimpin" ([[David Levering Lewis]])<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 170</ref>
* "Seperti (Julius) Caesar, Thariq adalah seorang petaruh yang mampu mengilhami tentaranya untuk mati berjuang dengan penuh pengabdian melawan rintangan yang menakutkan" (David Levering Lewis)<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 194</ref>
 
== QuoteQuotes tentang Pembebasan Al-Andalus ==
* "Pada malam kedatangan Islam di benua Eropa, peradaban Eropa hanya -dan memang, tak lebih dari- sebuah kemungkinan...Yang memberi janji kebangkitan kembali Eropa justru adalah peradaban baru umat Islam yang hendak ditransfer oleh Thariq bin Ziyad dan beberapa ribu prajurit Berbernya dari Afrika Utara ke Hispania" ([[David Levering Lewis]])<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 172 dan 215</ref>
* "Saat cahaya kebenaran menyinari Spanyol, realitas otentik negeri ini terungkap dalam alur yang paling terang" ([[Americo Castro]])<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman VII</ref>
* "Mereka (Visigoth) segera digantikan oleh 'Elang-Elang Arab dan Afrika' yang tidak hanya merebut Semenanjung Iberia dari tangan bangsa Visigoth, tetapi juga mengukir salah satu mozaik terindah dalam peradaban dunia" ([[Alwi Alatas]])<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 67</ref>
== Lihat pula ==
* [[Pertempuran Guadalete|Penaklukan Spanyol dan Portugal oleh Bani Umayyah]]