Abdullah bin Abdul Muthalib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 11:
 
Dalam huruf latin, 'Abdullah bin [[Syaibah bin Hâsyim|'Abdul-Muththalib]] bin [[Hâsyim bin Abdul-Manâf|Hasyim (Amr)]] bin [['Abd al-Manâf bin Qushay|Abdul Manaf (al-Mughira)]] bin [[Qushay bin Kilab|Qushay (Zaid)]] bin Kilab bin Murrah bin Ka`b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma`ad bin Adnan.<ref name=c/>
 
==Perjalanan hidup==
 
Kelahiran Abdullah merupakan [[periode]] kelima dari periode perhitungan Arab di [[zaman jahiliyah]], bahkan bisa dikatakan bahwa waktu kelahirannya bersamaan dengan waktu penggalian [[sumur]] [[zam-zam]].<ref name=d> Al-Mahlawi, Hanafi (2002).''Harum Semerbak Tempat=Tempat yang Dikujungi Rasulullah SAW''.Jakarta:Ufuk Press.Terj. Al-Amakin Al-Masyurah.Hal 126</ref> Ketika menikah dengan Aminah, usianya kira-kira baru mencapai 24 tahun, sedang sang ayah sudah tujuh puluh tahun yang mana ketika itu [[Abrahah]] menyerang [[kota]] [[Mekkah]] dan berusaha menghancurkan [[Ka'bah]].<ref name=d/>
 
Sebelum menikah, Muththalib membawanya ke [[kawasan]] [[Bani Zuhrah]] untuk menemui Wahab bin Manaf bin Zuhrah, ayah dari Aminah yang juga menjadi pemimpin kaumnya yang terpandang serta berpengaruh.<ref name=d/> Setelah itu, barulah mereka menyampaikan [[lamaran]].<ref name=d/> Namun, sebagian [[ahli]] [[sejarah]] berberda pendapat mengenai hal ini, mereka mengatakan bahwa Abdul ketika itu tidak pergi ke [[rumah]] Wahab, melainkan ke rumah [[Ahyab]] ([[paman]]) karena kala itu ayahnya Aminah sudah meninggal [[dunia]].<ref name=d/>
 
 
== Lihat pula ==