Thariq bin Ziyad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wahyu26 (bicara | kontrib)
saya menambahkan pembebasan al-andalus tahap kedua. juga memperbaiki beberapa kesalahan penulisan
Wahyu26 (bicara | kontrib)
saya menambahkan pembebasan tahap kedua, akhir hidup thariq, beberapa legenda, perselisahannya dengan musa dan rughyet, juga menambahkan hal kecil di sana sini.
Baris 9:
|placeofbirth= tidak diketahui
|portrayedby=
}}'''Thariq bin Ziyad''' (670<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 42</ref> - 720) ([[Bahasa Arab]]: طارق بن زياد), dikenal dalam sejarah [[Spanyol]] sebagai legenda dengan sebutan ''Taric el Tuerto'' (Taric yang memiliki satu mata), adalah seorang jendral dari dinasti [[Umayyah]] yang memimpin penaklukan muslim atas wilayah [[Al-Andalus]] (Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sekitarnya) pada tahun 711 M. Thariq adalah lelaki dengan kening yang menonjol dan memiliki tahi lalat hitam yang ditumbuhi rambut pada pundak kirinya.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 88</ref>
 
Musim panas tahun [[711]] M (92 H), Thariq bin Ziyad berangkat menuju [[Al-Andalus]]. Pada tanggal [[29 April]] [[711]], pasukan Thariq mendarat di [[Gibraltar]] (nama Gibraltar berasal dari bahasa Arab, ''Jabal Tariq'' yang artinya Gunung Thariq). Setelah pendaratan, ia memerintahkan untuk membakar semua kapal dan berpidato di depan anak buahnya untuk membangkitkan semangat mereka:
Baris 18:
 
== Tahun-tahun Awal ==
 
Asal-usul Thariq bin Ziyad tidak diketahui secara pasti. Menurut sejarawan [[Syauqi Abu Khalil]] dan dikutip oleh [[Alwi Alatas]], ada yang menyebutnya sebagai keturunan dari [[Bani Hamdan]] dari [[Persia (disambiguasi)|Persia]], atau dari suku [[Lahm]]. Ada juga yang menyebutkan Thariq berasal dari bangsa [[Vandals]]. Namun, banyak sejarawan yang menganggap dia keturunan dari bangsa [[Berber]]. Menurut Alwi Alatas, Thariq berasal dari keluarga muslim dan sejak kecil telah dididik secara Islam oleh ayahnya pada masa kekuasaan [[Uqbah bin Nafi]] di [[Ifriqiya]].
=== Asal-Usul Thariq bin Ziyad ===
Asal-usul Thariq bin Ziyad tidak diketahui secara pasti. Menurut sejarawan [[Syauqi Abu Khalil]] dan dikutip oleh [[Alwi Alatas]], ada yang menyebutnya sebagai keturunan dari [[Bani Hamdan]] dari [[Persia (disambiguasi)|Persia]], atau dari suku [[Lahm]]. Ada juga yang menyebutkan Thariq berasal dari bangsa [[Vandals]]. Namun, banyak sejarawan yang menganggap dia keturunan dari bangsa [[Berber]]. Menurut Alwi Alatas, Thariq berasal dari keluarga muslim dan sejak kecil telah dididik secara Islam oleh ayahnya pada masa kekuasaan [[Uqbah bin Nafi]] di [[Ifriqiya]].
 
Menurut pendapat lain, Thariq bin Ziyad adalah bekas budak [[Musa bin Nusayr]]. Musa membebaskannya setelah melihat potensi Thariq, kemudian menempatkannya di pasukannya. Bisa jadi Thariq bin Ziyad sudah berada di pasukan [[Musa bin Nusayr]] saat Musa baru tiba di [[Qayrawan]]. Namun, saat itu Thariq belum dikenal dengan luas.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 42</ref>
Baris 27 ⟶ 29:
# [[Ibnu Idhari]] juga menyebut nama lengkapnya dengan Tāriq bin Zīyād bin Abdullah bin Rafhū bin Warfajūm bin Yanzghāsan bin Walhāṣ bin Yaṭūfat bin Nafzāw<ref>https://en.wikipedia.org/wiki/Tariq_ibn_Ziyad</ref>
 
=== Ciri-Ciri Thariq ===
Thariq adalah lelaki dengan kening yang menonjol dan memiliki tahi lalat hitam yang ditumbuhi rambut pada pundak kirinya.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 88</ref>
== Persiapan Pembebasan Al-Andalus ==
 
Baris 129 ⟶ 133:
 
=== Pembebasan Kota Sidonia ===
[[Musa bin Nusayr]] mengirim surat kepada Thariq, memintayamemintanya untuk menunda pembebasan. Ia ingin pergi ke [[Semenanjung Iberia]] dan terlibat langsung dalam pembebasan. Namun, Thariq memiliki pertimbangan lain. Jika pembebasan ditunda, diperkirakan [[Visigoth]] akan berhasil membangun kekuatannya kembali. Oleh karena itulah, setelah [[pertempuran Guadalete]] selesai, Thariq melanjutkan pembebasannya terhadap kota-kota lain. Salah satunya adalah [[Sidonia|Sidonia.]] Di zaman Spanyol modern, kota ini dikenal dengan nama kota [[Medina-Sidonia]]. Pembebasan kota ini dibantu oleh orang [[Yahudi]] yang sebelumnya ditindas oleh [[Visigoth]]. Mereka berlarian membuka pintu gerbang kota untuk menyambut pasukan Thariq bin Ziyad.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 112</ref>
 
=== Pembebasan Kota Moron ===
Baris 135 ⟶ 139:
 
=== Pembebasan Kota Carmona ===
Setelah pembebasan MororMoron, Thariq kembali melaju membebaskan kota [[Carmona, Spain|Carmona]]<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 112</ref>.
 
=== Pembebasan Kota Ecija ===
Baris 209 ⟶ 213:
 
=== Pembebasan Barcelona ===
Setelah Zaragoza, Musa dan Thariq menuju [[Barcelona]] dan berhasil membebaskan kota tersebut dengan mudah.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 136</ref><ref>Ada legenda yang menyebutkan bahwa Thariq dan Musa berhasil menembus Gunung Pyrennes, Perancis Selatan, dan membebaskan kota Narbonne, Avignon, dan Lyons. Kemudian pasukan mereka menuju sungai Rhone. Mereka bertekad akan meneruskan perjalanan sampai ke Gerbang Konstantinopel, membuka Konstantinopel, dan berjalan sampai ke istana khalifah di Damaskus. Namun, itu tidak jadi dilakukan karena khalifah Al-Walid keburu memanggil Thariq dan Musa untuk kembali ke Damaskus. Alwi Alatas menolak kisah ini, katanya, "kecil kemungkinan mereka melakukan itu. Bagaimanapun pasukan Muslimin hanya 25.000 orang sementara wilayah Al-Andalus sudah terlampau luas untuk dikontrol, apalagi penduduknya 4-5 juta orang" (halaman 137)</ref>
 
=== Meneruskan Pembebasan ===
Setelah [[Barcelona]], Thariq dan Musa memecah pasukannya menjadi dua. Pasukan pertama dipimpin oleh Musa dan pasukan yang kedua dipimpin oleh Thariq. Mereka meneruskan pembebasan menuju arah barat [[Al-Andalus]], tetapi nama kota dan urutan yang mereka bebaskan tidak diketahui. Setelah itu, mereka kembali ke [[Toledo, Ohio|Toledo]]<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 139</ref>.
 
== Status Wilayah Ceuta ==
Karena dianggap telah banyak membantu pasukan Thariq, [[Julian]] tetap dibiarkan menguasai [[Ceuta]] untuk menghormatinya. Thariq hanya mewajibkannya mengirim pajak tahunan. Kelak, ketika [[Julian]] sudah meninggal, wilayah [[Ceuta]] baru dimasukkan ke dalam area kekhalifahan Islam.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 139-140</ref>
 
== Perselisihan Thariq dengan Tokoh yang Lain ==
 
=== Perselisihan Thariq-Musa ===
 
==== Kasus Pembebasan Al-Andalus ====
Setelah [[pertempuran Guadalete]], Musa mengirim surat kepada Thariq, memintanya untuk menunda pembebasan sampai ia tiba ke [[Al-Andalus]]. Namun, kali ini Thariq tidak menaati Musa. Pertimbangan Thariq adalah jika ia menunda pembebasan, maka [[Visigoth]] akan berhasil menyusun kekuatan dan menyerang balik pasukan Thariq. Oleh karena itulah, Thariq tetap melanjutkan pembebasan<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 112</ref>.
 
Saat Musa bertemu Thariq di Toledo, Musa masih ingat persoalan tersebut dan menjadi sangat marah. Ia memecut Thariq di depan pasukannya sendiri dan menjebloskannya ke penjara. Namun, Musa segera menyadari bahwa perilakunya ke Thariq sangat berlebihan. Akhirnya, Thariq dibebaskan dan diangkat kembali menjadi pemimpin pasukan. Kemudian, mereka berdua melanjutkan pembebasan terhadap [[Al-Andalus]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 135-136</ref>
 
==== Kasus Meja Sulaiman ====
Thariq menemukan [[Meja Sulaiman]] di kota [[Medinat Al-Maida]]. Namun, Musa meminta Thariq untuk menyerahkan [[Meja Sulaiman]] dan seluruh harta rampasan perang kepadanya. Thariq pun memotong salah satu kaki meja dan menyembunyikannya. Saat Musa bertanya soal kaki meja yang hilang, Thariq berkata saat ditemukan memang sudah seperti itu. Musa pun mengklaim ke [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Al-Walid]] bahwa ia yang menemukan Meja Sulaiman dan harta rampasan yang lain.
 
Ketika Musa dan Thariq dipanggil ke [[Damaskus]] untuk menyerahkan harta rampasan, Khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]] (Al-Walid sudah meninggal sebelum sidang kasus Meja Sulaiman dilangsungkan) bertanya mengapa kaki Meja Sulaiman terpotong. Musa berkata memang sudah terpotong seperti itu saat ia temukan. Saat itulah Thariq mengeluarkan kaki meja yang sebelummnya telah ia potong. Ini menunjukkan bahwa Thariq-lah sebenarnya yang menemukan [[Meja Sulaiman]]. Khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]] pun marah dan menghukum Musa.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 143-144</ref>
 
=== Perselisihan Thariq-Rughyet ===
Menurut [[Alwi Alatas]], Thariq sempat berselisih dengan Rughyet. Saat Thariq telah kembali ke Damaskus, khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]] memanggil Rughyet untuk meminta pendapatnya bagaimana kalau ia melanjutkan pengangkatan Thariq menjadi gubernur Al-Andalus.
 
Rughyet menolaknya dan mengatakan bahwa itu terlalu berbahaya, sebab "andaikata Thariq meminta rakyat Al-Andalus untuk shalat tidak menghadap Ka'bah, tentulah mereka akan mematuhinya". Rughyet menggambarkan bahwa rakyat Al-Andalus sangat taat terhadap Thariq dan itu bisa membahayakan kedudukan khalifah Sulaiman. Akhirnya, Sulaiman tidak jadi mengangkat Thariq kembali menjadi gubernur Al-Andalus.
 
Saat Thariq mendengar hal ini, ia menemui Rughyet dan menanyakan alasannya mengapa ia berkata seperti itu. Rughyet mengatakan ia membalasnya karena Thariq pernah merampas tawanan milik Rughyet.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 148-149</ref>
 
== Tahun-Tahun Akhir Thariq bin Ziyad ==
Setelah beberapa saat menjadi gubernur [[Al-Andalus]], Thariq bin Ziyad dipanggil kembali oleh khalifah [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Al-Walid]] ke [[Damaskus]]. Tahun-tahun akhir hidup Thariq bin Ziyad masih penuh misteri dan belum diketahui. Ia wafat tahun 720 M di [[Damaskus]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 149</ref>
 
== Lihat pula ==